80 Bayar

6.9K 997 67
                                    

Keesokan harinya.

Rein menutup bukunya begitu mendengar suara keributan dari luar. Kereta kuda yang sedang berjalan pun berhenti, di susul suara ketukan di balik tirai kereta.

Rein membuka tirai tersebut, lalu terlihat wajah datar milik Yuda berada di baliknya.

"Apa yang terjadi di luar?"

"Ada sekelompok kesatria sedang bertarung melawan monster di depan."

Yuda menjawab pertanyaan dari Farenzo, namun tatapan matanya melihat ke arah Rein yang juga sedang melihatnya.

Farenzo bergegas keluar dari kereta diikuti oleh Blue di belakangnya. Dia melihat orde kesatria milik kediaman Rexxon yang sedang melawan monster.

"Blue."

Blue yang mengerti niat Farenzo, segera mengubah ukuran tubuhnya menjadi besar lalu merendahkan tubuhnya agar Farenzo dapat menaiki punggungnya.

"Rein, tetaplah di dalam kereta. Aku akan membantu mereka."

Farenzo mengeluarkan pedangnya, lalu menyalurkan energi magis ke dalam pedang. Setelah itu, dia naik ke punggung Blue.

Dan mereka berdua melesat pergi untuk membantu para kesatria tersebut.

Rein menghela napas panjang. Dia mengembalikan buku ke ruang inventori, lalu mengambil permen sebagai gantinya.

Rein keluar dari kereta dengan permen yang ada di dalam mulutnya. Tatapan matanya melihat ke arah monster besar yang memiliki banyak duri di bagian tubuhnya.

Terlihat beberapa kesatria yang terluka tak jauh dari tempat pertarungan.

Rein mengambil sarung tangan putih dari ruang inventori lalu memakaikan ke kedua tangannya.

"Joy, Moku, dan Yuda. Bermainlah dengan monster itu. Yang lain bantu aku mengobati mereka yang terluka."

"Luka berat akan di obati terlebih dahulu."

Ketiga nama yang disebutkan oleh Rein, segera melesat pergi untuk membantu Farenzo dan kesatria yang masih bertarung melawan monster.

Rein menendang tanah lalu melayang cepat menghampiri tempat kesatria yang sedang terluka, di susul Vira, Moya dan Croft di belakangnya.

Croft menggunakan kemampuannya untuk membuat perisai agar tidak ada serangan monster yang akan menganggu Rein.

Tatapan mata Moya bergerak mencari kesatria yang memiliki luka berat agar bisa dengan cepat di tangani oleh Rein.

Dan dia menemukannya.

~ "Rein, sebelah sini."

Seorang pria sedang menangkup tubuh pria yang memiliki beberapa benda tajam runcing menancap di bagian perutnya.

"Ketua, tolong bertahanlah. Saya telah mengirim pesan pada pusat untuk mengirim bantuan kemari."

"Uhukk."

Seteguk darah keluar dari mulut pria itu. Dia merasakan sakit di bagian perut dan tubuhnya terasa lemas, bahkan dia tidak bisa menggerakkan kakinya.

Tatapan matanya melihat ke arah rekannya yang menangis. Lalu menatap ke depan dimana sosok remaja rambut hitam dengan harimau hitam besar sedang bertarung.

"Pergi, bantu- uhuk, Tuan muda Farenzo."

"Ta-tapi ketua-"

"Minggir."

Rein mendorong pria itu sebelum dia menyelesaikan ucapannya. Netra matanya melihat luka yang di alami oleh pria di depannya.

"Hei nak, apa yang kau lakukan? Di sini berbahaya."

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang