90 Flint

6.2K 991 78
                                    

BRAAKK!!!

"Woi bangsat! Calon babu itu!!"

Tubuh Croft tersentak mendengar suara Rein yang terdengar cukup keras. Di detik berikutnya, Croft segera menyadari kesalahannya.

[ Astaga, saya lupa Master. ]

Croft mengumpulkan serbuk emas, lalu menghilangkan asap hitam yang menutupi pandangan mata. Dia melihat cetakan telapak tangan besar terlihat jelas di bawah.

Croft meringis. Sepertinya dia sedikit berlebihan. Croft menoleh ke belakang.

[ Master, saya- ]

Ucapan Croft terhenti. Dia menjatuhkan rahangnya dan matanya melotot melihat Myta yang sedang memakan emas batangan.

[ Ma-ma-master. ]

Rein menggaruk pipinya melihat ekspresi Croft yang terlihat syok. "Itu, apa, itu, emas salah satu jenis makanannya," ucap Rein tersenyum kaku.

~ Lasanya manis.

Myta tersenyum lalu menggigit kembali emas batang dan memakannya dengan nyaman.

~ Bell Bell.

Bell mengangguk setuju. Dia juga sedang memakan emas batang yang telah diberikan oleh Rein.

[ Oh tidak ... emas ku huhuhu. ]

Croft meremas bagian dadanya dengan ekspresi rapuh melihat emas kesayangannya di makan oleh Bell dan Myta.

~ "Cup cup cup."

Joy menepuk-nepuk kepala Croft yang terlihat sedih.

"Sudahlah, dimana roh api?" tanya Rein mengalihkan pembicaraan.

[ Sniff. ]

Croft mengelus dadanya. Dia melihat ke bawah, tatapan matanya berkilat tajam. Lalu terbang melesat menghampiri roh api.

~ "Uhukk uhukk."

Roh api terbatuk-batuk. Dia bangkit dari posisinya lalu melayang rendah di atas tanah. Netra matanya melihat sosok mungil yang terbang cepat mendekat.

Roh api melihat sosok mungil rambut emas terbang sedikit lebih tinggi darinya.

[ Dengar, kau telah kalah dariku. Jadi, aku akan membuatmu bekerja keras untuk menghasilkan banyak koin emas. ]

~ "Benarkah?"

[ Huh? ]

Croft mengerutkan keningnya melihat tatapan berbinar di mata roh api, padahal tenaganya akan di manfaatkan.

~ "Apakah aku akan bekerja?!"

"Tentu saja," sahut Rein. "Aku memiliki banyak resep pil obat yang harus kau buat," sambungnya.

~ "Oh yeah, akhirnya aku bekerja."

Roh api berseru dengan semangat. Dia merasa senang karena akhirnya bisa bekerja setelah sekian lama.

"Huh?" Rein mengerutkan keningnya. "Mengapa kau senang? Aku akan membuat mu bekerja."

Roh api melayang lebih dekat di hadapan Rein.

~ "Tentu saja aku senang."

~ "Selama bertahun-tahun aku tidak melakukan apapun, rasanya sangat membosankan."

~ "Itu sebabnya aku bermain bola api, untuk mengisi waktu luang yang aku miliki."

Penjelasan roh api membuat Rein tercengang. Kerusakan sebesar dan separah ini di sebabkan oleh roh api karena bosan.

"Kau serius?" tanya Rein memastikan.

~ "Tentu saja. Oh akhirnya aku bisa bekerja, hahaha."

Roh api tertawa terbahak-bahak. Di detik berikutnya, dia terdiam lalu menatap wajah Rein.

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang