Bangunan di sini memiliki bentuk seperti kubus yang terbuat dari tanah dan cristal magis. Itu terlihat karena terdapat cristal magis yang berada di setiap bangunan.
Hal itu membuat tempat ini terlihat terang meskipun berada di dalam tanah. Dan yang lebih mengejutkan, ada tanaman magis juga yang tumbuh di dalam tanah.
Itu karena Rein mendengar suara mereka yang berisik.
~ kyaaa! Aku melihat makhluk imut.
~ benarkah?
~ benar, makhluk itu memiliki bulu halus di seluruh tubuhnya.
~ makhluk macam apa itu?
~ makhluk imut.
~ ....Rein memiliki ekspresi aneh.
Apa setiap tanaman selalu seperti ini?
"Aduh aduh aduh, Bibi Mey. Lepaskan aku."
Rein mengalihkan pandangan, tatapannya tertuju pada Vira yang sedang di jewer telinganya oleh dark elf bernama Mey.
"Sudah berapa kali aku katakan untuk tidak pergi ke dunia luar, bagaimana kalau kau bertemu dengan monster?"
"Aku sudah bertemu-"
"Ya ampun!"
Mey segera memeriksa kondisi tubuh Vira, untuk melihat apakah ada luka di tubuhnya.
Tora menghela napas, lalu menahan tangan Mey. "Hentikan Mey, Vira baik-baik saja."
Mey menghentikan pergerakan tangannya. Dia melihat tubuh Vira yang linglung setelah di putar beberapa kali.
"Kyaaaaa!! Makhluk imut apa ini?"
Dark elf wanita rambut merah berseru dengan semangat melihat seekor rubah merah yang di gendong oleh seorang anak kecil rambut biru.
Moku memiliki tatapan tidak suka di matanya. Dia sudah memasang sikap anggun, kenapa masih di bilang imut?
"Hei Nak, apa aku boleh menggendongnya?"
Yuda tidak langsung menjawab pertanyaan dari dark elf wanita rambut merah. Dia melirik ke arah Moku untuk melihat reaksinya.
Moku mengalihkan pandangannya dari dark elf wanita rambut merah.
"Dia tidak mau."
Dark elf wanita rambut merah bernama Dara memasang wajah lesu.
"Hahaha, Dara di tolak hewan."
Dara mengepalkan tangannya, lalu menghampiri Lais yang mengejeknya.
"Lais bodoh!"
Bugh.
Kinara meringis melihat dark elf pria bernama Lais yang kembali menerima pukulan di tubuhnya. Dia tidak mengerti mengapa dark elf itu selalu mencari masalah.
"Hei Nak, siapa namamu?"
Kinara menatap dark elf wanita bernama Mey. Dia mengingat kejadian saat pertama kali bertemu dengan Lais, dia melakukan etika kerajaan saat melakukan perkenalan.
Dan reaksinya sangat canggung. Berbeda saat Rein melakukan Perkenalan, reaksinya terkesan santai bahkan akrab.
Kinara menunjukkan senyum tulusnya.
"Halo Bibi, namaku Kinara."
Mey tersenyum, tangannya mengelus rambut kuning keemasan milik Kinara. "Manisnya."
"Terima kasih, Bibi."
Kinara sekarang mengerti. Beda tempat, berbeda juga cara interaksi antara sesama. Dan Kinara merasa nyaman berada di tempat ini.
"Akh."
Rein tersentak saat tubuhnya di angkat oleh salah satu dark elf pria.
"Hei Nak, siapa namamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Became A Child
FantasíaRein Croft, seorang pemuda yang meninggal akibat sebuah kecelakaan yang disengaja. Mengalami sebuah perpindahan jiwa ke dunia lain dan merasuki tubuh seorang anak kecil yang berusia 8 tahun. Di sana, dia ditemani oleh sebuah sistem yang akan membant...