Langit telah menggelapkan dirinya, agar sinar rembulan dapat menerangi gelapnya malam. Ribuan bintang hadir untuk menghiasi langit malam dan menemani bulan dalam kesendirian. Tanpa adanya titik temu di antara mereka.
Beberapa orang telah berkumpul di luar kediaman Crimson untuk acara makan bersama atas usulan dari Rosaly yang ingin menyiapkan pesta kecil-kecilan, sebelum mereka kembali ke wilayahnya.
Farenzo memiliki tatapan mata berbinar begitu memakan daging panggang yang telah di masak oleh pelayan. Dia sudah lama ingin memakan ini sejak tragedi bubur hijau di hutan.
"Enak," seru Farenzo.
Sudut mulut Xavier berkedut melihat adik bungsunya yang terlihat senang hanya dengan memakan daging panggang. Dia mengambil sapu tangan dari saku, lalu mengusap wajah Farenzo yang terdapat noda makanan.
Zeil memasang wajah serius dengan beberapa daging panggang yang telah dia siapkan di piring sebelumnya. Dia berniat menyaksikan interaksi antara kucing hitam dan seekor rubah merah yang berada di hadapannya.
Entah kenapa interaksi mereka berdua cukup menghibur, meskipun terkadang sempat membuatnya sedikit iri.
Myuu Myuu.
Moku memberikan permata biru pada kucing hitam, karena warna permata itu mirip dengan warna mata kucing hitam.
Blue menatap permata pemberian dari Moku. Akhir-akhir ini Moku selalu memberikan respon balik yang terlihat positif. Apakah perasaannya akhirnya tersampaikan?
Blue menundukkan kepalanya. Dengan malu-malu Blue mengambil langkah lebih dekat dengan Moku.
Meow-
"Rein, Myuu," seru Moku.
Blue mengedipkan matanya beberapa kali melihat kepergian Moku yang berjalan anggun menghampiri Rein dan Curran yang baru saja keluar dari kediaman.
Blue menyaksikan raut wajah Moku yang terlihat bahagia saat berada di samping Rein. Kepala Blue tertunduk lesu dengan salah satu kaki depannya menyentuh permata biru.
"Kasihan." Zeil mendesah. "Cinta terhalang oleh sang tuan," ucap Zeil dengan tatapan simpati.
Kisah cinta kucing hitam begitu sangat rumit. Tuan yang satu tidak mengerti akan perasaan sang kucing hitam, sedangkan rubah merah sangat menyukai sang tuannya.
Blue merasa tidak senang akan komentar yang diberikan oleh kakak dari tuannya. Dia menunjukkan taring, lalu melompat ke arahnya.
Meow!!
Zeil melotot. Dia berlari untuk menghindari kejaran dari sang kucing hitam yang baru saja mengalami patah hati.
"Sialan! Jangan lampiaskan patah hati mu, padaku. Dasar kucing!"
MEOW!!
Farenzo menyaksikan aksi kejar-kejaran antara Zeil dengan Blue. 'Mereka sangat akrab,' batin Farenzo.
Farenzo tersenyum melihat interaksi mereka berdua. Dia pun kembali melanjutkan makannya bersama dengan Xavier yang duduk di sebelahnya.
"Sudah Joy katakan, Joy tidak mau bicara. Joy marah!" seru Joy memasang ekspresi wajah galak.
[ Itu kau bicara. ]
"JOY TIDAK MAU BICARA!" pekik Joy keras.
Croft meringis mendengar suara teriakan Joy yang terdengar cukup keras.
[ Baiklah, baiklah. Kalau kau tidak mau bicara ya sudah. ]
[ Padahal aku pergi, untuk membeli permen baru. ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Became A Child
ФэнтезиRein Croft, seorang pemuda yang meninggal akibat sebuah kecelakaan yang disengaja. Mengalami sebuah perpindahan jiwa ke dunia lain dan merasuki tubuh seorang anak kecil yang berusia 8 tahun. Di sana, dia ditemani oleh sebuah sistem yang akan membant...