51 Bukankah kita teman?

10.4K 1.5K 50
                                    

Tap tap tap.

Seorang gadis sedang berlari masuk ke dalam hutan. Memiliki rambut blonde panjang, dan netra biru cerah. Dia terus berlarian di dalam hutan, hingga matanya melihat sebuah danau.

Gadis itu menghentikan langkahnya, dia mulai berjalan mendekati danau dengan napas yang memburu.

"Wahai roh air! Aku datang kemari untuk bertemu denganmu! Temui aku! Aku membutuhkanmu kekuatanmu!"

Gelembung-gelembung kecil muncul di danau yang tenang, lalu membentuk bola air berukuran kecil dan melayang di udara. Tak lama, bola air tersebut memperlihatkan makhluk mungil yang memiliki rambut biru panjang.

~ "Mengejutkan."

~ "Ini pertama kalinya aku bertemu dengan manusia yang dapat melihatku."

~ "Kau bahkan tidak memiliki aroma alam di dalam tubuhmu."

~ "Darimana kau tahu lokasi keberadaan ku?"

Gadis itu memandang roh air dengan takjub, namun dia segera menepisnya dan mengatakan maksud dari tujuannya.

"Roh air, kerajaan ku sedang terkena wabah penyakit yang menular. Setiap hari selalu ada korban jiwa yang meninggal dunia akibat wabah tersebut."

"Para tabib istana tidak ada yang mengetahui tentang wabah tersebut. Mereka mencoba untuk melakukan penelitian, sayangnya sekali lagi terdapat korban jiwa yang meninggal saat melakukannya."

"Roh air, aku membaca informasi tentang mu. Kekuatan mu dapat membuat berbagai macam jenis ramuan yang dapat mengobati penyakit."

"Roh air, aku membutuhkan kekuatan mu untuk membuat ramuan penyembuh, agar tidak ada korban lagi."

Roh air terdiam mendengar penjelasan dari gadis tersebut. Dia menghiraukan perilaku gadis itu yang mengabaikan pertanyaan darinya.

Masalah yang terjadi sangat berat, dia juga melihat gadis itu terlihat putus asa.

~ "Manusia, siapa namamu?"

"Ellena Osmond."

Ellena telah menghabiskan waktu selama berhari-hari di perpustakaan istana, untuk mencari obat yang dapat menyembuhkan para warganya dari wabah.

Namun, yang dia temukan adalah selembar kertas kuno berisi informasi tentang roh air. Dia memiliki kemampuan yang dapat melihat dan berkomunikasi dengan para roh.

Hal itu membuat dirinya mengambil keputusan, bahwa dia harus mencari tahu keberadaan roh air dengan kemampuannya.

Meskipun dia hanya memiliki peluang 50:50 untuk bertemu dengan roh air, tidak ada salahnya mencoba karena ini sebuah peluang yang dapat mengobati warganya dari wabah.

Tempat ini merupakan lokasi terakhir dari hasil pencariannya selama kurang lebih tujuh hari, dan benar saja dia berhasil bertemu dengan roh air.

~ "Ellena, aku mengizinkan mu untuk menjadi kontraktor ku. Tapi aku memiliki sebuah syarat."

"Apa itu?"

~ "Berjanjilah padaku, bahwa kau akan menggunakan kekuatanku hanya untuk menyelamatkan dan membantu seseorang yang membutuhkan."

"Aku berjanji."

Roh air melayang mendekati Ellena. Dia melayang di depan wajahnya.

~ "Beri aku nama."

"Mizu."

Roh air menutup matanya. Tak lama dirinya berubah menjadi bola cahaya kecil berwarna biru, lalu bola cahaya tersebut masuk ke dalam tubuh Ellena.

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang