23 Tenanglah

16.4K 2.1K 50
                                    

"Ayah! Uhukk."

Curran menghentikan pergerakan tangannya, dan langsung menoleh ke belakang yang terlihat Rein sedang melayang dengan mengeluarkan batuk darah dari mulutnya.

"Rein!"

~ "Cutie pie!!"

Rein mengusap darah yang keluar dari mulutnya, akibat menggunakan skill hacker miliknya untuk monster api.

'Croft, bantu aku cari nama untuk monster itu.'

[ Eh, anda tidak ingin memberinya sebuah nama? ]

'Aku ingin menjinakkan monster yang lainnya .'

Meskipun Rein harus batuk darah untuk kesekian kalinya dalam satu hari, tapi hal ini memang perlu dia lakukan untuk kedepannya.

[ Baiklah. ]

"Rein, apa yang kau lakukan disini? Dan dimana Yang mulia?"

Rein menghiraukan pertanyaan yang diajukan oleh Curran. Dia mengangkat tangan kanannya ke atas, lalu mulai memejamkan matanya.

Dia mulai mencari inti magis dari setiap monster yang ada di dalam hutan Volker, dan berhasil menemukannya.

Kemudian, dia melakukan seperti yang dia lakukan pada sepuluh monster pertama yang berhasil dia jinakkan.

'Hack.'

Rein menahan darah yang berkumpul di mulutnya, lalu melanjutkan perbuatannya.

'Aku majikan kalian mulai sekarang.'

'Berhenti menyerang, aku sudah menyiapkan tempat untuk kalian, dan kembalilah.'

Rein membuka matanya, lalu mengeluarkan darah yang sudah di tahan.

Uhukk.

Tubuh Rein kehilangan kekuatannya setelah menggunakan skill hacker terlalu banyak, dia pun tidak bisa mempertahankan angin untuk menopang tubuhnya dan jatuh ke bawah dengan bebas.

"Rein!"

~ "Cutie pie!!"

Curran menangkap tubuh Rein yang lemah.

"Rein! Apa yang terjadi padamu!"

Uhukk.

Rein menatap wajah Curran yang terlihat khawatir padanya, hatinya terasa menghangat melihat ada orang yang peduli tentang dirinya.

'Croft, aku serahkan padamu.'

[ Baik Master. ]

Rein menutup matanya, dan mulai kehilangan kesadarannya.

Croft melayang lalu memasang perisai transparan di sekitar lokasi, setelah itu menyembuhkan setiap luka yang di derita oleh seorang pemuda yang berada disana. Kemudian, Croft membuatnya tertidur.

"Rein."

Pupil mata Curran bergetar melihat Rein yang menutup matanya, dan tidak bereaksi setiap dirinya memanggil.

"Rein!"

[ Tenanglah manusia. ]

Curran terkejut mendengar suara renyah yang terdengar menyenangkan sekaligus menenangkan.

Tak lama setelah itu, seberkas cahaya emas mengumpul di hadapannya, dan membentuk seorang pemuda berukuran mungil. Matanya yang berkilau, pipinya yang sedikit berisi, memakai seragam putih dengan perpaduan warna emas.

Tak hanya itu, angin yang berkumpul di depannya pun mulai membentuk seorang pemuda berukuran mungil lainnya. Wajahnya yang khawatir terlihat jelas oleh Curran.

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang