08 Bagaimana kalau kita merampok?

21.9K 2.5K 57
                                    

[ Master, saya ingin merampoknya!! ]

'Croft, tenanglah. Ini yang dinamakan kasih sayang orang tua.'

Bola cahaya miring ke samping.

[ Saya tidak mengerti, mengapa membanggakan diri dinamakan kasih sayang orang tua? ]

Croft mungkin tidak mengerti, tapi Rein mengerti. Dan itu membuat dia merasakan pahit di hatinya.

Gilbert merasa waspada terhadap dirinya. Seorang anak yang dibawa dan di adopsi oleh putranya. Itulah mengapa Gilbert bertanya tentang kemampuannya.

Dan Gilbert tidak pernah bermaksud untuk menyombong diri, melainkan memberitahu dirinya akan kekuatan yang dia miliki.

Bila suatu hari dia menyakiti atau mengkhianati Curran, maka Gilbert yang akan melawan dirinya.

Karena Gilbert tidak bisa menyampaikan kasih sayangnya dengan sebuah pelukan, maka dia melakukannya dengan sebuah perlindungan.

Rein iri.

Dia merasa iri, melihat orang tua orang lain yang memberikan kasih sayang terhadap anak-anaknya. Sedangkan orang tuanya....

[ Master, mengapa anda menangis? ]

Rein tersadar dari lamunannya. Dia merasakan cairan bening hangat mengalir jatuh ke pipinya.

'Mengapa aku menangis? Aku tidak sedih.'

"Rein."

Rosaly memanggil. Dia terkejut melihat Rein yang tiba-tiba menangis saat ditanya oleh ayahnya.

"Ya Bibi."

Rein mengusap air matanya lalu menyahuti panggilan Rosaly.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Aku baik, hanya kelilipan."

Jawaban Rein tenang dan stabil.

Rosaly menutup mulutnya karena jawaban yang diberikan oleh Rein.

"Apa sesuatu terjadi padamu?"

Curran bertanya dengan nada hangat. Dia bingung saat melihat adiknya bertanya tentang keadaan Rein, disaat anaknya sedang makan dengan tenang.

"Tidak ada, aku baik-baik saja."

Curran mengangguk. Dia mengelus kepala Rein pelan, dan berkata.

"Katakan saja pada Ayah, bila sesuatu terjadi padamu."

"Tentu."

Rein menjawab dengan terlambat. Kemudian dia menatap kembali ke arah Gilbert yang terdiam, seolah sedang menunggu jawaban darinya.

"Kakek."

Rein memanggil.

"Ya."

Gilbert menanggapi dengan singkat. Dia masih terkejut melihat tatapan mata Rein yang dalam dan air mata yang mengalir di wajahnya.

Dia ingat pernah melihat ekspresi itu di wajah putranya.

"Aku bisa meracik obat."

"Hm?"

Gilbert mengerutkan kening.

"Aku akan menjadi seorang Alchemist, agar aku bisa menyembuhkan setiap luka dan penyakit yang dimiliki oleh orang lain. Dan aku akan melakukan apa yang aku inginkan."

Rein mengatakan keinginannya dan menegaskan bahwa keputusannya tidak akan berubah oleh siapapun, termasuk Gilbert.

Di kehidupan sebelumnya, kedua tangannya sudah banyak membunuh orang secara tidak langsung. Itu sebabnya, di kehidupan ini dia ingin menggunakan tangannya untuk membantu banyak orang.

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang