Croft mengerutkan keningnya.
Mengapa dia memiliki firasat buruk?
Croft memperhatikan Rein dan yang lainnya sedang mempersiapkan senjata untuk melawan monster yang akan datang. Mengepalkan tangannya dengan erat, dia akan memastikan semuanya baik-baik saja.
Tak lama kemudian, sekelompok monster datang memiliki tubuh sedikit memanjang, kaki dengan jumlah enam, dua kaki depan lebih besar dan kokoh berbentuk seperti capit, serta memiliki sengat yang menggantung di bagian ekor.
Croft segera mencari informasi terkait monster tersebut.
[ Master, di ujung ekor monster itu memiliki racun. ]
Rein mengerutkan keningnya. Racun merupakan hal yang merepotkan, meskipun dia sendiri memiliki resistensi terhadap racun tapi tidak dengan yang lainnya.
"Berhati-hatilah dengan ekornya, itu beracun."
Para dark elf dan yang lain mendengar suara Rein. Mereka memperhatikan ekor dari monster tersebut, berhati-hati dalam bertarung dan sebisa mungkin menghindari ekornya.
Tora melihat sekelompok monster bergerak maju menuju tempat mereka. Dia memegang tombak panjang yang runcing dengan erat.
"Lawan!!"
Para dark elf dengan gesit maju melawan sekelompok monster begitu instruksi diberikan.
Tora mengarahkan tombaknya pada tubuh monster hingga menembus menyentuh tanah, lalu meraih pegangan tombak dan melompat menjauh dari monster begitu melihat ekor monster itu tiba-tiba memanjang ingin menyerangnya.
Sring.
Mey melempar senjatanya untuk memotong ekor monster yang ingin menyerang Tora. Setelah itu dia berjalan mendekat lalu menepuk pundak Tora.
"Jangan lengah."
"Maaf."
Mey tersenyum. Dia meraih senjatanya lalu mengubahnya menjadi pedang.
"Kita akan bertarung bersama."
Tora tersenyum. Dia bangkit dari posisinya, lalu mendekatkan diri pada tubuh Mey.
"Jangan menjauh dariku."
"Aku tahu."
Tora dan Mey melakukan kerjasama tim untuk melawan monster. Tora menusuk monster menggunakan tombaknya, sedangkan Mey melindungi Tora dari ekor monster yang menyerang.
"Cih, mereka masih bisa sempat-sempatnya romantis di saat seperti ini."
Dara menggerutu. Dia memotong tubuh monster menggunakan pedangnya secara horizontal.
"Kita juga bisa melakukannya."
Dara tersentak saat tubuhnya di gendong.
"Kau!!-"
Ucapan Dara terhenti begitu melihat wajah Lais dari jarak dekat. Setelah diperhatikan dengan baik, ternyata wajah Lais cukup tampan juga.
Pipi Dara memerah karena terpesona.
"Apa kau siap?"
"A-aku, aku siap."
Dara menggigit bibirnya. Dia menjawab dengan malu-malu.
"Itu bagus, aku akan melempar mu sekarang."
"Huh?"
Dara merasa bingung mengapa Lais ingin melempar dirinya? Tapi dia mengurungkan pertanyaannya saat merasakan tubuhnya melayang akibat di lempar oleh Lais ke arah sekelompok monster.
![](https://img.wattpad.com/cover/325136745-288-k826727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Became A Child
FantasyRein Croft, seorang pemuda yang meninggal akibat sebuah kecelakaan yang disengaja. Mengalami sebuah perpindahan jiwa ke dunia lain dan merasuki tubuh seorang anak kecil yang berusia 8 tahun. Di sana, dia ditemani oleh sebuah sistem yang akan membant...