42 Arc 3; Roh air

12.4K 1.8K 127
                                    

~ Myuu Myuu.

Moku mengetuk kaki Curran, dia juga akan ikut bila Rein ikut bersama dengannya.

"Tentu kau juga boleh ikut."

Moku mengibaskan ekornya ke kanan dan ke kiri.

"Aku juga akan pergi."

Yuda mengajukan suaranya. Sebagai seorang kesatria dia harus mengikuti kemanapun tuannya pergi, meski itu hanya sementara sekalipun.

Curran melirik ke arah Yuda. Lalu menjawabnya.

"Tentu."

Farenzo memiliki ekspresi rumit di wajahnya.

Dia memang memiliki niat untuk melakukan penyerangan terhadap bangsa Ork, tapi bila yang ikut ke dalamnya adalah orang-orang kuat dari kehidupan sebelumnya.

Bukankah itu menjadi pembantaian?

Farenzo menggigit bibirnya. Lalu tatapannya jatuh pada seorang anak kecil yang berada di gendongan Curran.

'Itu benar.'

Rein masihlah anak-anak, itu artinya dia orang terlemah dalam kelompok mereka.

Farenzo bertekad akan melindungi Rein selama pertarungan nanti.

Blue, sang kucing hitam. Menatap Moku tanpa berkedip sejak tadi. Dia merasa terpesona oleh kecantikan yang ada di seekor rubah kecil yang berada di dekat kaki Curran.

Selama ratusan tahun dia hidup, dia belum pernah bertemu hewan secantik rubah di depannya.

Hiiikkk!!!

"Maaf."

Curran menggigit bibirnya.

Dia lupa bahwa dia tidak bisa menyentuh orang maupun hewan sekalipun. Itulah sebabnya dia selalu menggunakan gulungan kertas teleportasi, bila ingin pergi ke suatu tempat.

Kuda yang baru saja dia sentuh, bulunya terbakar dan terluka hingga membuatnya memekik keras karena kesakitan.

"Tidak Tuan, ini kesalahan saya. Saya benar-benar minta maaf."

Kendrick berlutut di hadapan Curran.

Karena terlalu sering melihat interaksi antara Curran dan Rein, dia melupakan fakta bahwa Curran memiliki kemampuan atribut api.

Yang membuatnya tidak bisa menyentuh siapapun.

Rein mengerutkan keningnya. Dia tidak menyangka, bahwa Curran bahkan tidak bisa menyentuh hewan.

"Moku."

~ Myuu.

Moku berjalan dengan anggun menuju tempat yang cukup luas. Dia pun mengubah ukuran tubuhnya menjadi besar hingga setara dengan seekor kuda.

~ Myuu Myuu.

Moku berseru pada Curran, memberitahu bahwa dia diizinkan untuk menaiki punggungnya.

Curran tersenyum tipis.

"Kendrick, obati kuda itu. Aku akan menaiki Moku."

"Baik Tuan."

Blue yang melihat Moku berubah menjadi besar, terlihat menawan di matanya. Dia pun berjalan menuju tempat di sebelahnya, untuk menunjukkan betapa hebat dan gagah dirinya.

~ Ggrrroouuuwww.

Blue mengaum keras, lalu menoleh ke samping untuk melihat reaksi Moku.

Sayangnya sang rubah tidak meliriknya sedikitpun.

Farenzo mengernyit heran. Melihat Blue yang mengubah ukuran tubuhnya, bahkan sebelum dia memintanya.

Namun dia segera menyimpulkan bahwa Blue merupakan spirit best yang pintar, karena melakukan sesuatu yang dibutuhkan untuknya.

Farenzo pun menaiki punggung Blue, lalu mengusap kepalanya dengan lembut.

"Terimakasih."

Blue sendiri bingung mengapa rubah di sampingnya tidak melihatnya.

Apa karena dia kurang keren?

"Kita berangkat sekarang."

Moku berlari dengan cepat. Bersama Curran, Rein, Joy, dan Croft yang berada di atas punggungnya.

Di susul Yuda dengan kuda hitam, lalu Kendrick menggunakan kuda coklat, dan para kesatria lainnya.

"Blue, ayo kita bergerak."

Blue berlari dengan cepat. Dia mencoba untuk menyusul rubah merah yang berada di barisan paling depan.

Rein menyipitkan matanya, saat melihat siluet merah dari kejauhan yang menjadi tujuan dari perjalanan mereka.

"Croft, cahaya apa itu?"

Mendengar pertanyaan dari Rein, Croft segera mencari tahu informasi tentang cahaya yang di maksud.

[ Cahaya itu merupakan api milik seekor monster Salamander. ]

[ Monster tersebut berasal dari Benua timur. ]

Tatapan mata Curran menjadi keruh. Pikirannya rumit.

"Bagaimana keadaan di sana?"

Rein mengajukan pertanyaan lainnya pada Croft.

[ Ada 300 half Ork yang berada di lokasi tersebut, di antaranya 3 half Ork tewas. 50 half Ork mengalami luka bakar.

75 half Ork sedang bertarung melawan monster Salamander. 50 half Ork mencoba memadamkan api dengan air, dan sisanya pergi bersembunyi untuk menyelamatkan diri. ]

Rein merenungkan informasi yang dia dapatkan dari Croft.

Bila bangsa half Ork mati, maka dia akan kehilangan calon pekerja untuknya.

'Ini tidak bisa di biarkan.'

* * *

Maaf banget ya, untuk beberapa hari ke depan part ceritanya bakalan sedikit-sedikit.

Dan belum bisa update setiap hari.

Vala masih ngurus masalah di real life, semoga bisa selesai.

Sebenarnya Vala tuh maunya lari sih dari masalah😌

Cuma, Vala inget Rein.

Rein kalo lagi ada masalah dia mah terobos, terobos aja.

Jadi, Vala ikutan terobos deh🌝

Okay, See you next time🤗

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang