68 Firasat buruk

9K 1.2K 56
                                    

"Hidup itu seperti roda yang berputar. Kadang di bawah, kadang di bawah tanah."

🌹🌹🌹

"Jadi, lima ratus tahun yang lalu pernah terjadi gelombang monster yang cukup besar. Para dark elf terdahulu sangat kewalahan harus terus-menerus menghadapi para monster yang tiada habisnya."

"Banyak para dark elf yang kehilangan nyawanya aku akibat peristiwa itu. Hingga, seorang manusia datang dengan kekuatan yang hebatnya."

"Sayangnya, manusia itu pun belum cukup untuk melawan para monster yang terus berdatangan."

"Jadi, manusia itu mengajak para dark elf terdahulu untuk bersembunyi di dalam tanah untuk menghindari gelombang monster."

"Tempat ini di bangun oleh manusia hebat itu, dia juga yang mengajari kami cara untuk bertahan hidup. Beberapa tahun kemudian, manusia itu berniat untuk melihat dunia luar untuk memastikan apakah gelombang monster sudah berakhir atau belum."

"Setelah manusia hebat itu meninggalkan tempat ini, dia tidak pernah kembali lagi kesini. Para dark elf terdahulu mengira bahwa dia sudah mati akibat gelombang monster yang belum juga berakhir."

"Beberapa dark elf memutuskan untuk menyusulnya manusia hebat. Tapi, entah itu manusia hebat atau dark elf yang menyusul tidak ada yang kembali. Akhirnya para dark elf terdahulu memutuskan untuk tetap tinggal di tempat ini, dan bertahan hidup hingga saat ini."

Tora mengakhiri ucapannya dengan helaan napas panjang. Kemudian dia memperhatikan setiap ekspresi yang di tampilkan oleh ketiga anak manusia.

"Melihat Vira yang datang kembali bersama dengan kalian, sepertinya gelombang monster telah berakhir."

Rein memiliki tatapan rumit. Tanpa di sangka para dark elf harus hidup di dalam tanah selama ratusan tahun, namun berhasil menciptakan alat canggih.

Kalau di pikir-pikir itu masuk akal.

Tempat ini terbilang cukup kecil dengan permukaan. Hal itu membuat pada dark elf memiliki satu titik fokus hanya dalam jangka kecil.

Sayangnya, itu juga menjadi kelemahan mereka karena kurangnya pengetahuan tentang dunia luar.

Hal itu membuat bangsa dark elf terancam punah karena tidak memiliki informasi tentang monster yang mereka lawan.

Mereka sibuk membuat berbagai macam senjata, tanpa mencari tahu kelemahan dari monster yang mereka lawan.

~ "Sepertinya manusia hebat yang di maksud adalah manusia yang melakukan kontrak dengan roh bumi."

Suara Moya terdengar, membuat Rein melirik ke arahnya.

Moya yang melihat Rein menatapnya pun mencoba untuk menjelaskan.

~ "Hm, sebenarnya gelombang monster terjadi seribu tahun yang lalu."

~ "Sepertinya para dark elf salah menghitung waktu karena terlalu lama tinggal di dalam tanah."

Moya melihat wajah Rein yang memiliki ekspresi kebingungan.

~ "Itu benar Rein, Moya tidak berbohong."

~ "Seribu tahun yang lalu memang pernah terjadi gelombang monster yang cukup besar hingga memenuhi hampir 80% dataran bumi."

~ "Dan makhluk yang hampir punah saat itu adalah manusia."

Joy menimpali ucapan Moya.

~ "Itu karena manusia sangat lemah."

Moya mengangguk.

~ "Manusia adalah makhluk terlemah di antara makhluk lainnya."

~ "Itu sebabnya para roh alam diizinkan melakukan kontrak dengan manusia untuk membantu mereka."

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang