20 Uhukk

17.2K 2.3K 103
                                    

'Apa yang kau lakukan? Bukankah kau ingin membunuh penyihir itu. Jadi, apa yang kau lakukan?'

Farenzo terdiam atas pertanyaan yang diajukan oleh Rein.

Pupil matanya yang bergetar menjadi lebih tenang, dan secara perlahan mulai menajam. Lalu aura membunuh kembali mengelilingi seluruh tubuhnya, membuat udara dingin mulai menyusut dari tubuhnya.

'Berengsek!!'

Farenzo menggerakkan giginya, dia menggerakkan tangannya yang gemetar untuk memegang pedang. Lalu menancapkan pedang miliknya ke tanah agar dia bisa menahan beban tubuhnya.

Tangan kirinya memegang batang pohon dan mencoba untuk bangkit.

"Aku akan membunuh mu bajingan!!!"

Farenzo mendesis tajam. Kemudian menyelimuti pedang miliknya dengan aura hitam yang pekat, lalu melesat pergi dari tempatnya berada.

Di sudut terjauh pertarungan, seorang anak kecil dengan makhluk mungil di sampingnya sedang makan popcorn melihat pertarungan mereka.

Rein baru saja selesai berburu harta karun bersama dengan Croft, dan duduk di atas pohon untuk melihat pertarungan Curran dan yang lainnya.

Lalu matanya melihat Farenzo yang sedang meringkuk gemetar di bawah pohon. Menurut informasi yang dia peroleh dari Croft, Farenzo sedang mengalami masalah mental akibat kemampuan atribut kegelapan yang dimilikinya.

Rein mencoba untuk berkomunikasi dengan Farenzo lewat pohon, dan hasilnya cukup memuaskan. Jadi, dia melanjutkan aksi menontonnya.

[ Master, mengapa anda tidak membantu mereka bertarung? ]

"Croft, aku bukan seorang seniman beladiri yang melawan musuh dengan tangan kosong."

"Aku bukan seorang sword master yang bertarung dengan pedang."

"Aku juga bukan seorang magician yang melawan menggunakan sihir."

"Aku seorang hacker."

Apa yang dilakukan seorang hacker? Tentu saja mengamati, lalu melakukan serangan secara semu.

Lagipula Rein memiliki gambaran kasar tentang pertarungan yang terjadi.

Satu orang rela berkorban untuk kepentingan rakyatnya, yang satu memiliki kesetiaan terhadap seorang teman, dan terakhir memiliki rasa balas dendam yang kuat.

Mereka bertiga telah di buang.

Menang atau kalah, posisi mereka tetap berada di tepi jurang kematian.

Namun, karena mereka telah di buang maka Rein akan memungutnya.

'Hm? Kira-kira berapa banyak emas yang di miliki oleh istana kerajaan? Apakah ada berlian?'

Rein menyeringai kecil saat otaknya mulai menyusun rencana perampokan untuk target selanjutnya.

Traaanngg..

Denzel melempar Farenzo menggunakan sihir angin, lalu menciptakan jarum es, kemudian mengirimkan serangan tersebut ke arah Curran dan Jasvier.

Curran menyelimuti pedangnya dengan api, lalu menebas jarum es yang mengarah pada dirinya. Kemudian dia mendekati Jasvier, saat dia melihat Jasvier sedikit kewalahan menghadapi serangan mantra sihir es.

Sreettt...

Uhukk.

Jasvier memuntahkan seteguk darah saat dirinya terpukul mundur dari serangan Denzel.

"Anda bisa beristirahat Yang mulia."

Netra birunya menatap pemuda rambut merah yang masih terlihat bugar setelah melawan penyihir bintang 10 selama beberapa menit.

Suddenly Became A ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang