"Eh?" Rein segera menyadari ada sesuatu yang kurang. Dia segera melihat sekeliling.
"Dimana Moku?" tanya Rein.
Mendengar pertanyaan Rein, Joy dan Flint menghentikan pertengkaran mereka lalu menatap satu sama lain.
~ "Dimana Moku?"
~ "Oh, rubah merah yang bersama dengan mu tadi?"
~ "Ya."
Flint merenung sejenak mengingat kejadian sebelumnya. Tatapan matanya bersinar begitu mengingatnya.
~ "Ah, rubah itu sedang mandi."
Rein memiringkan kepalanya. "Mandi?"
Rein melihat Flint terbang ke menuju suatu tempat. Dia pun menggerakkan gelembung air untuk mengikuti di belakangnya.
Rein menggunakan kekuatan angin, karena semakin lama mereka mengikuti Flint udara di sekitar semakin terasa panas.
Tak lama kemudian, mereka telah sampai di suatu tempat yang terdapat kawah besar berisi cairan merah yang menguap.
~ "Lihat! Dia sedang mandi."
Rein menjatuhkan rahangnya melihat Moku yang sedang berenang di cairan larva.
~ "Moku ... tidak gosong?"
Joy tercengang melihat Moku yang terlihat normal meskipun dia sedang berenang di lautan api.
~ Bell Bell.
Bell melompat-lompat kesenangan. Akhirnya dia bisa bertemu dengan Moku setelah sekian lama. Dengan sigap Bell melompat ke bawah.
Tap.
Kedua tangan Rein menangkap tubuh Bell. "Tidak Bell, kau akan meleleh bila kesana," ujar Rein.
~ Bell ....
Bell tertunduk lesu.
Myta bersembunyi di belakang kaki Rein. Dia merasa ketakutan melihat lautan api yang terlihat di depan matanya.
Rein menghela napas berat. 'Mengapa tidak ada makhluk yang normal di dekat ku?' batin Rein.
[ Saya normal. ]
Rein memasang wajah datar begitu mendengar ucapan Croft.
~ "Oi!!"
Flint berteriak memanggil seekor rubah merah yang asik berenang tanpa menyadari kedatangan mereka.
Myuu?
Moku menoleh ke belakang, namun tidak ada siapapun yang terlihat. Lalu, dia menatap ke atas dan melihat Rein dan yang lainnya sedang melayang di udara.
Myuu!!
Moku berseru terkejut melihat pakaian milik Rein yang berlumuran darah. Dia pun berenang ke pinggir, menyelesaikan aksi renangnya.
Moku menggetarkan tubuhnya, lalu membersihkan diri menggunakan ekornya. Kemudian menghampiri tempat Rein.
Myuu Myuu.
Rein menghela napas. "Mari kita mencari tempat yang aman terlebih dahulu."
Kini, mereka telah tiba di tempat teduh di bawah pohon yang belum terbakar oleh api dari Flint.
Myuu Myuu.
Moku mengetuk kaki depannya ke tanah dua kali. Dia menatap ke arah Rein meminta penjelasan dengan darah yang ada di pakaiannya.
"Ini bukan apa-apa, lagipula aku baik-baik saja," ucap Rein santai.
Ekspresi wajah Moku terlihat suram mendengar penjelasan dari Rein yang tidak menjelaskan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Became A Child
FantasyRein Croft, seorang pemuda yang meninggal akibat sebuah kecelakaan yang disengaja. Mengalami sebuah perpindahan jiwa ke dunia lain dan merasuki tubuh seorang anak kecil yang berusia 8 tahun. Di sana, dia ditemani oleh sebuah sistem yang akan membant...