Sepasang netra emas bergerak ke kanan dan ke kiri, memperhatikan sekeliling.
Croft yang berada di dalam semak-semak menghela nafas lega, mengetahui monster lebah merah tidak lagi mengejarnya.
~ "Joy tidak mengerti, mengapa kita bersembunyi?"
Croft menoleh, dia menatap wajah Joy yang penuh dengan kebingungan.
[ Tentu saja untuk melarikan diri. ]
Joy mengerutkan keningnya.
~ "Mengapa kita harus melarikan diri? Joy bisa melawan mereka."
Joy keluar dari tempat persembunyian, dengan sarang lebah yang berada di dekatnya.
Croft menghela nafas. Dia terbang keluar menyusul Joy.
[ Aku tahu kau kuat, tapi lebih baik kita menghindari pertarungan. ]
[ Tujuan kita disini untuk mencari harta karun, bukan untuk bertarung. ]
Croft mencoba menjelaskan tujuan awal mereka datang ke hutan ini. Dia bahkan belum selesai menggenapkan hasil buruannya menjadi 100.
~ "Joy juga mencari harta karun."
~ "Lihat! Ini harta karun punya Joy. Joy menemukannya di atas pohon."
Joy memeluk sarang lebah dengan senyum mengembang.
[ Itu bukan harta karun. ]
Di lihat dari manapun itu tetaplah sarang lebah, bukan emas, permata, ataupun berlian.
Joy memberengut.
~ "Ini harta karun! Dan ini bisa di makan."
Joy menusukkan tangan mungilnya ke dalam sarang lebah, lalu menariknya kembali. Cairan kuning kecoklatan memenuhi telapak tangan mungil miliknya.
~ "Lihat!"
Joy menjilati telapak tangannya yang terdapat cairan kental berwarna kuning kecoklatan.
~ "Hhmmm! Rasanya manis! Joy suka."
Croft memasang wajah datar. Sepertinya dia salah mengajak Joy, mengapa dia mengajak tukang makan untuk berburu emas?
[ Ah terserah. ]
Tatapan mata Croft melihat langit yang mulai berubah warna menjadi merah keemasan.
[ Mari kita kembali, ini sudah sore. ]
~ "Baik."
Croft melambaikan tangannya, dan sarang lebah tersebut menghilang. Kemudian, dia memegang tangan Joy untuk melakukan teleportasi menuju lokasi Rein.
* * *
[ Master, apa yang terjadi dengan anda? ]
Croft dan Joy muncul di lokasi keberadaan Rein.
Di sini, terlihat banyak pohon yang tumbang. Monster hitam besar yang memiliki banyak luka, dan mayatnya berserakan di sekitar tubuh Rein.
Croft melihat penampilan Rein yang berantakan, terdapat bercak darah, baju kusut, rambut acak-acakan, dan sedang tiduran dengan nafas terengah-engah.
"Pu ... lang."
Rein dengan susah payah mengucapkan kata pulang. Dia merasa puas telah melampiaskan amarahnya, meski sekarang tangannya terasa sakit. Dan dia kelelahan, rasanya dia ingin segera mandi lalu tidur dengan nyenyak.
~ "Cutie pie, apa mereka semua yang menyakitimu?"
Joy menatap mayat monster hitam dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly Became A Child
FantasyRein Croft, seorang pemuda yang meninggal akibat sebuah kecelakaan yang disengaja. Mengalami sebuah perpindahan jiwa ke dunia lain dan merasuki tubuh seorang anak kecil yang berusia 8 tahun. Di sana, dia ditemani oleh sebuah sistem yang akan membant...