33. Dua Kubu (2)

3 1 0
                                        

"Laboratorium itu meledak!"

"Astaga! Kalian masih belum menyerah juga?" Wanita itu menggelengkan kepalanya kencang, tidak habis pikir dengan sesuatu yang sedang terjadi di hadapannya.

Matanya menangkap sekumpulan orang yang tengah membuat sesuatu di sana, tepat di atas sebuah meja yang cukup besar, terletak seorang pria berperawakan tinggi yang sangat dikenali wanita itu.

"Bukankah kemarin kalian sudah mengatakannya secara langsung? Karena kematian Tuan Bert yang gagal membangkitkan Arth, kini kalian yang akan membuat sesuatu lebih gila?" Shelly memegangi kepalanya, dengan rambut berantakan karena baru saja berlari kencang ke sebuah ruangan kecil yang berada di dekat gedung baru mereka.

Salah satu lelaki seumuran Shelly, hanya mendengus tidak suka. Shelly mengerti jika lelaki itu memilih pengaruh yang besar. Kemarin, dia sama sekali tidak turun tangan untuk membantu mereka agar tujuan dalam melibatkan orang-orang di luar kompetisi berhasil.

Namun sekarang? Alih-alih menolak lagi dan tetap diam dengan dunianya sendiri, lelaki itu justru beraksi dengan sesuatu yang lebih tidak masuk akal.

"Val?"

[Nama: Val Ryan
Nama Pena: Mike
Nomor: MAP-6927-VLR
Jenis Kelamin: Laki-laki
Usia: 26 Tahun
Jenis Kemampuan: Karakter
Kemampuan: Pembuatan Karakter
Tingkat: S+
Peringkat:
Kemampuan yang dipakai: 344%]

"Ya ampun, bahkan kamu sudah menggunakan kemampuanmu lebih dari yang seharusnya di babak awal ini?"

Val Ryan, dengan nama pena Mike itu maju selangkah demi selangkah, sedikit mendekat pada Shelly yang hanya menatapnya tajam.

"Panggil aku Mike, kamu tidak lihat nama penaku?" Mike terkekeh, matanya melirik sebagian orang yang sepertinya masih belum tenang karena ledakan sebelumnya. "Aku tiba-tiba merasa jika aku harus melakukan ini, entahlah apa sebenarnya tujuanku. Kamu tentu saja mendukung kami, 'kan? Shelly."

Shelly menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Dasar, bahkan kita tidak memiliki peringkat di sini!"

"Kamu benar, aku tidak punya kesempatan untuk menulis akhir-akhir ini." Mike kembali tersenyum miring. "Kamu tahu? Aku sangat suka membuat seorang karakter, entah dia manusia atau alien sekalipun. Aku tidak bisa menulis mereka, jadi lebih baik aku buat saja secara langsung, 'kan?"

"Lalu siapa yang akan kamu buat, apa itu Arth Elvis?" Shelly mengangkat satu alisnya, semakin memberikan tatapan intimidasi.

"Benar! Tiba-tiba aku merindukan Kak Arth hahaha." Tawanya renyah. Mike kembali berbalik, mendekati meja yang besar di sudut ruangan. Menatap wajah seseorang yang begitu ia ingat dan akan selalu diingatnya, karena sesuatu yang mengharuskannya dirinya untuk selalu mengetahui wajah itu.

"Geli sekali, apakah kamu seorang homoseksual?"

Mike menggelengkan kepalanya, merasa tidak setuju dengan pertanyaan yang dilontarkan Shelly.

"Masalahnya, Kak Arth itu bukan sembarang orang, 'kan? Dia sendiri yang menyatakan hal itu. Dia sudah menolongku, dan membantumu, jadi tidak mungkin kita harus melepaskan seseorang yang begitu berpengaruh sepertinya," jelas Mike tidak ingin jika Shelly menyimpulkan suatu kesalahan pahaman.

Memang benar, Shelly setuju dengan ucapan lelaki itu. Pasalnya, dia tidak pernah tahu dan tidak pernah mengerti dengan tindakan Arth. Dia ragu, sekaligus tidak percaya kala dirinya yang harus berhadapan atau mengobrol bersama Arth Elvis.

Lagi pun, dia masih tidak menyangka dengan semangat tiba-tiba dari Mike saat ini!

"Tunggu, tunggu. Apa semua orang di sini juga sudah setuju dengan apa yang akan kamu lakukan?" Shelly mengangkat kedua tangannya, lantas menunjuk satu per satu orang seperti seorang dirigen yang tengah memberi aba-aba kemudian kembali berujar, "Wajah mereka semua sangat asing."

MAKE A PLOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang