Beberapa orang berkumpul di sekeliling meja bundar yang cukup besar itu. Sebagiannya lagi diam di sebuah layar hologram yang terpampang di beberapa sisi bangunan. Terutama sebuah alat-alat yang membuat mereka berjalan untuk menghubungkan beberapa orang yang ikut terlibat di sana.
"Apa ada kabar yang menyenangkan lagi sekarang?" Seorang wanita berambut putih panjang yang terlihat halus dan lembut itu berjalan sepanjang lorong, melihat banyaknya orang yang sedang menganalisa, membuat sebuah sistem, dan orang-orang yang sibuk dengan jadwal yang lain. "Babak keempat ini ... latar yang disorot di mana?"
Wanita itu sampai di sebuah kursi, di mana seorang lelaki duduk di depan layar berukuran besar, sedang memperhatikan banyak orang yang perlu ia nilai di sana.
"Mengapa kamu menanyakan hal itu? Apa kamu lagi-lagi ingin turun tangan untuk menyelesaikan mereka semua?" Lelaki bersurai putih yang ia ganggu memutar bola matanya.
"Kamu tidak menyenangkan, Alryan." Wanita itu berdeham pelan. "Padahal turun dari sini dan melihat banyak orang-orang berkeliaran menyaksikanmu dengan wajah terkejutnya adalah hal yang paling aku tunggu-tunggu."
Alryan menggelengkan kepalanya pelan. Dia bangkit dari duduknya, lantas segera berjalan, membiarkan layar itu menyala begitu saja, sedangkan wanita yang baru saja mengganggunya langsung berpindah tempat untuk mengikuti Alryan.
"Sungguh deh, peta yang aku lihat di sana cukup luas. Di mana itu? Apa tujuan mereka di sana?" Wanita itu tertawa pelan, menyamakan langkahnya dengan Alryan yang terus berjalan cepat untuk mendahului wanita berambut putih tersebut. "Hei, mengapa kamu mengabaikanku?"
"Maaf, Nyonya Layne."
Wanita itu menoleh, melihat seorang gadis yang menunggu mereka di depan lorong. Alryan awalnya tidak peduli, tetapi dia tetap mendengarkan, apalagi seseorang yang baru saja memanggil Layne adalah seorang panitia yang jarang sekali ia lihat.
"Ada yang ingin aku sampaikan padamu," ujar gadis itu, sedikit membungkuk kepada Layne dan Alryan yang tampak penasaran.
Mereka sampai di sebuah kurungan--sebuah ruangan berwarna putih berisikan seorang lelaki berambut hitam yang hanya duduk menyandar di dinding.
"Sebelumnya kami teledor, karena di dalam dunia kompetisi itu, ada seseorang yang tidak sengaja menumpahkan kemampuan luar biasa yang seharusnya tidak dimiliki peserta." Gadis itu memejamkan matanya perlahan. "Kemungkinan besar, dia juga akan mengacau sebelum babak akhir kompetisi."
"Pengacau kompetisi?"
"Iya, aku pernah bertemu dengannya saat di dunia kompetisi. Kemampuan dia dapat menguak semua informasi mengenai dunia di luar kompetisi, dan semua orang pasti akan mulai berbelok karena itu," jelas si gadis, sembari melihat layar berbentuk tablet yang sedari tadi ia pegang.
Layne menoleh, melihat lelaki yang masih menyandar, menatap nanar seluruh ruangan itu lantas bertanya, "Dia pengacaunya?"
"Bukan," jawab gadis itu. "--maksudku, semua itu belum pasti. Dia telah banyak terlibat dengan panitia dan juri, karena dia sama sekali tidak kami gugurkan atas perintah juri ... jadi kami meminta Nyonya Layne untuk memeriksanya kembali."
"Hei Rafael, kamu melakukan apa lagi?!" Alryan memegang jerujinya, lantas menggoyang-goyangkan benda itu sampai bergetar, dan mengeluarkan suara-suara yang cukup mengganggu Rafael.
Rafael sedikit mendongak pelan, menatap satu per satu manusia yang ia lihat di depan ruangan. "Kamu seenaknya menuduhku, padahal kamu sendiri yang membuat kerusuhan di sana, 'kan? Nevara."
Sang gadis membelalak, dia mengangkat satu alis, tidak percaya.
"Apa maksudmu?"
"Aku memiliki banyak informasi di sini, katakan saja bahwa aku memang seseorang yang haus akan validasi, sebab aku memang tidak ingin aku berada di bawah, apalagi di antara kalian semua." Rafael menyeringai. "Kamu dengar, Alryan? Kamu pergi ke dunia kompetisi, tapi kamu bahkan tidak berpamitan dengan seseorang yang pada awalnya selalu bersamamu. Dia sedih lho, katanya merindukan kakak, merindukan kakak, aku sekarang bahkan tidak tahu nasibnya bagaimana."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE A PLOT
FantasySebuah karya telah dijadikan sebagai bahan kompetisi di awal tahun. Semua orang yang mengikutinya adalah orang-orang yang berkeinginan menjadi seorang penulis luar biasa. Tanpa mereka tahu jika kompetisi yang mereka alami bukan hanya sebuah kompetis...