Januari, 2023.
CTAR.. CTAR.. CTAR..
Suara ledakan confetti dan tiupan pluit lidah menyambut kedatangan Yoona yang baru saja membuka pintu masuk butik. Ia melihat kelima karyawannya sedang tersenyum sumringah.
Yeonjin dan Mina memegang confetti yang baru saja diledakkan, Chaen sedang meniup pluit lidah, Eunjung membawa kue berbentuk bulat berukuran sedang yang bertuliskan Congratulations! diatasnya. Sementara itu, Jinan berada disamping kiri Eunjung sedang membawa buket bunga yang cantik.
"Cukhae Sajangnim!" seruan mereka membuat Yoona tertawa. Ia menerima buket bunga dari Jinan sambil mengucapkan terima kasih.
"Apa-apaan ini? Kalian menyiapkan ini untukku?" Yoona masuk ke dalam area tengah butik yang berukuran luas itu. Disana terpajang desain-desain hanbok yang cantik yang dipakaikan ke manekin.
"Tentu! Ini perayaan khusus atas karyamu Sajangnim!" pekik Chaen dengan suaranya yang cempreng, yang lain ikut mengangguk mengiyakan.
"Mwoya.. Padahal tidak perlu ada perayaan seperti ini." Yoona tersenyum haru. Mereka duduk di area tengah butik yang telah disediakan meja dan kursi. Biasanya tempat itu untuk klien yang datang ke butik, baik itu hanya untuk berkonsultasi atau melakukan fitting.
"Ini sesuatu yang besar. Berkat hanbok istri Presiden itu kita akan mendapatkan banyak klien sekarang. Lihatlah Aeri, dia sudah sibuk sejak tadi melayani banyaknya telpon yang masuk." Eunjung menambahkan lalu melirik Aeri yang berada di area depan, gadis itu sedang sibuk melayani telepon yang masuk.
Yoona mengangguk mengerti. Ia sudah memprediksi hal ini sebelumnya. Memang ke depannya mereka akan mendapatkan banyak project.
"Ayo potong kuenya. Sebentar lagi jam kerja." Mina memberikan pisau kue ke arah Yeonjin.
Yeonjin memotong kue itu satu persatu, membaginya menjadi 7 bagian dengan potongan paling besar diberikan pada Yoona.
"Terima kasih, aku akan memakannya." Yoona menerima sepotong cake itu lalu beranjak bangun dari kursi. "Sayang sekali hari ini kita belum bisa bersenang-senang. Jadwalku cukup padat. Tapi lain kali aku akan traktir kalian." wanita itu mengedipkan mata yang disambut seruan heboh dari karyawan-karyawannya.
Yoona berpamitan pada kelimanya dan segera naik ke lantai 2. Sebelumnya ia memerintahkan mereka untuk membersihkan area dekat pintu masuk yang tadi ditaburi confetti.
Yoona memasuki ruangannya dan terkejut dengan banyaknya buket bunga cantik juga beberapa hampers disana. Ia bingung dengan semua barang itu.
Yoona meletakkan buket bunga dan cake dari karyawannya itu di atas meja. Coat panjang selutut dan tas Chanel nya ia sampirkan di gantungan samping kursi kerja.
Seseorang mengetuk pintu ruangannya dan masuk ke sana. Yoona duduk di kursinya sambil melirik ke arah buket dan hampers yang tersusun rapi disana, menanyakan dari mana semua itu berasal.
"Pria-pria itu mengirimi ini semua untukmu Sajangnim. Aku tidak bisa menolak ketika kurir silih berganti mengirimkan banyak paket untukmu. Katanya itu sebagai ucapan selamat atas kesuksesanmu." kata Aeri sambil memberikan tablet ke hadapan Yoona.
Yoona menghela napas lelah. Memang tidak terhitung seberapa banyak pria yang mendekati wanita itu. Ia tidak terlalu menanggapi mereka selama ini karena fokusnya pada karir. Berhubungan dengan laki-laki bukan prioritasnya.
"Apa aku perlu membuangnya?" Aeri bertanya saat melihat wajah Yoona yang memasam. Ia sudah bekerja sebagai asisten Yoona selama 5 tahun terakhir, jadi ia paham makna dari raut wajah bosnya itu. Yoona merasa tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓
Fanfiction[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta pakaian tradisional Korea. Ia telah mengeluarkan banyak karya yang menakjubkan, salah satunya busana...