🍁 89. Hide

503 81 35
                                    

Awal Maret, 1623.

6 bulan kemudian..

Berbulan-bulan telah berlalu sejak Selir Yoo menghilang di malam misterius itu bersama kedua anaknya. Segala cara telah dilakukan oleh Raja untuk menemukan mereka, tapi tidak ada hasil yang menunjukkan keberadaan ketiganya. Setiap hari tidak pernah Raja tidur dengan tenang. Ia selalu memikirkan Selir Yoo dan anak-anak mereka yang entah dimana.

3 bulan terakhir ini, Raja mendapat kabar bahwa pelaku dari penyerangan rumah Selir Yoo 6 bulan lalu adalah Penasihat Bae. Ayah Ratu sekaligus ayah mertuanya. Informasi ini semakin meyakinkan Raja bahwa klan Bae memang dalang dibalik peristiwa 30 tahun lalu. Meski Raja Wonjong tidak bersalah dan dia baru mengetahui kebenarannya sekarang, tapi membayangkan penderitaan Selir Yoo selama 30 tahun terakhir ikut menyakiti hatinya. Belum lagi kenyataan bahwa Raja adalah anak dari seorang pengkhianat. Entah apakah Selir Yoo akan menerima dirinya lagi atau tidak.

Raja sempat berpikir, mungkinkah Selir Yoo bersembunyi sangat jauh dan menghindarinya? Wanita itu juga mungkin membawa anak-anak mereka karena kebencian wanita itu padanya? Tapi pikiran itu ia enyahkan begitu saja. Ia mengenal Selir Yoo lebih dari siapapun. Meski perkenalan dan kebersamaan mereka cukup singkat, tapi ia tidak pernah salah mengenali hati seseorang.

Raja menghela napas memikirkan itu semua. Ia sangat merindukan wanita itu, tapi ia tidak tau dimana keberadaannya. Ini sungguh menyiksa dan ia tidak bisa bertahan lebih lama lagi dalam kondisi seperti ini.

Kemudian Kasim Choi masuk ke ruangan pribadi Raja. Ia melihat Raja tengah menuangkan minuman beralkohol ke gelasnya untuk kesekian kali. Wajah pria itu sangat pucat dengan lingkaran hitam di bawah matanya. Beberapa rambut tumbuh di sekitar dagu. Raja Wonjong yang sekarang dilihatnya tampak berbeda dari yang ia kenal selama ini. Pria itu seperti tidak memiliki gairah hidup lagi.

Selama beberapa bulan terakhir ini juga, setiap malam Raja selalu minum alkohol. Padahal Kasim Choi tau bahwa Raja adalah orang yang pantang minum minuman tersebut. Tapi kehilangan seseorang membuat pria itu berubah begitu banyak. Kasim Choi merasa sedih dan hatinya ikut tersayat melihat Raja seperti ini. Ia tidak tau harus melakukan apa agar segalanya kembali seperti sedia kala.

“Jeonha.. Ini sudah waktunya Anda istirahat.” Kasim Choi mendekati Raja dan menatapnya prihatin.

Raja meneguk segelas minumannya lalu menatap Kasim Choi. “Ada informasi tentang Yoo Bin?”

Kasim Choi menggelengkan kepala dengan pelan. Setiap waktu, Raja tidak pernah absen menanyakan keberadaan Selir Yoo. Dan setiap kali Raja menanyakan itu, Kasim Choi merasa sedih.

Raja menghembuskan napas. Ia kembali menuangkan alkohol ke gelasnya, kemudian terdiam sejenak. “Aku sempat berpikir bahwa Yoo Bin mungkin membenciku. Saat ini dia sengaja bersembunyi dan menghindari keberadaanku.”

“Jeonha, Yoo Bin Mama tidak mungkin berpikir seperti itu.” Kasim Choi mencoba meyakinkan Raja agar tidak berpikir jauh mengenai ini.

“Aku mempercayai Yoo Bin lebih dari siapapun. Tapi..” Raja menggelengkan kepala dengan putus asa. “Kejadian kemarin dan peristiwa masa lalu setidaknya membuat wanita itu membenciku juga.”

“Jeonha..” Kasim Choi berbisik lirih. Ia menahan diri agar tidak menangis mendengar nada putus asa dalam suara Raja. Hampir 30 tahun melayani Raja Wonjong, setidaknya Kasim Choi mengetahui seperti apa kehidupan pria itu. Hal yang terjadi sekarang tentunya menjadi masalah terbesar bagi Raja.

Tak lama kemudian, Kasim di luar ruangan pribadi Raja mengumumkan kedatangan Ibu Suri yang mendadak. Sontak hal itu membuat Raja dan Kasim Choi saling menatap satu sama lain. Pasalnya ini sudah cukup larut dan tidak biasanya Ibu Suri mendatangi Raja.

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang