🍁 100. Bounce Back

603 89 100
                                    

September, 2023.

Hening. Sunyi. Senyap.

Mungkin begitulah gambaran dari sebuah ruangan besar yang bernuansa serba putih itu. Suasana tampak tenang dengan pencahayaan yang cukup redup. Aroma desinfektan juga tercium kuat di sekitar ruangan. Sementara derap langkah kaki tiga perawat wanita terdengar lembut saat bergesekan dengan lantai granit. Menyatu dengan suara mesin monitor jantung yang berdesing sepanjang waktu.

Perawat-perawat itu mengenakan seragam khas Rumah Sakit terbesar di Seoul. Saat ini mereka sedang menjalankan tugas untuk memantau pasien koma yang tidak sadarkan diri selama 8 bulan terakhir. Satu dari tiga perawat itu merapikan gorden besar di sisi ruangan. Gorden itu tidak berhadapan langsung dengan matahari, melainkan dengan sebuah taman indoor yang cukup luas. Setiap hari para perawat akan memastikan gorden itu sedikit terbuka di pagi hari dan mulai ditutup lagi saat hari menjelang malam. Karena sekarang waktu menunjukkan pukul 5 sore, perawat tersebut hendak menutup kembali gorden itu.

Disisi lain, dua orang perawat fokus memantau monitor jantung, kateter hingga EEG (Elektroensefalogram) pasien. Kemudian salah satu dari mereka mencatat hasil pemantauan tersebut untuk dilaporkan kepada dokter utama yang memeriksa pasien tersebut. Untunglah, sang pasien tidak lagi menggunakan ventilator selama satu bulan terakhir ini. Menurut analisa tim mereka, ini menjadi suatu pertanda baik bahwa pasien akan segera sadar.

Lalu salah satu perawat hendak memeriksa keadaan kulit pasien di bagian lengan bawah yang tertutup piyama. Saat peristiwa itu terjadi, pasien ini mengalami luka yang cukup parah di bagian lengan kanannya. Beruntunglah luka itu semakin membaik dan tidak ada masalah lain. Hanya saja, pasien juga mengalami trauma kepala berat akibat benturan yang terjadi. Hal itulah yang membuat pasien koma selama 8 bulan.

Perawat itu mulai memeriksa oximeter di jari pasien, namun sesuatu yang aneh tiba-tiba saja terjadi. Sekilas jari sang pasien bergerak. Itu bukan hanya gerakan singkat yang kemudian hilang, tapi gerakan itu semakin terlihat jelas saat perawat tersebut memperhatikannya.

"Perawat Kim!" Sang perawat memanggil rekannya dengan lirih. "Pasien menunjukkan respon positif."

Rekan yang disebut sebagai Perawat Kim itu membulatkan mata. Ia langsung menatap jari pasien yang bergerak. Kemudian tatapannya beralih ke monitor jantung yang menunjukkan perubahan drastis. Bahkan mesin EEG menunjukkan gelombang alpa yang semakin meningkat dan kompleks.

Perawat Kim itu langsung memencet sebuah tombol di sisi tempat tidur pasien. Kemudian tak lama dari itu, sang pasien mulai membuka matanya perlahan. Mata bulatnya terlihat sayu dengan napas yang berhembus pelan.

Tak lama dari itu, dua orang dokter masuk ke ruangan itu diikuti pasangan paruh baya di belakangnya. Salah satu dokter itu langsung menghampiri pasien dan mulai memeriksa matanya. Ini dimaksudkan untuk melihat respon kesadaran dan motorik, pemantauan respon nervus kranialis dan mendeteksi masalah oftalmologis. Setelah selesai, sang dokter memeriksa tanda vital lainnya, seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh dan pernapasan.

"Apa yang terjadi?" Wanita paruh baya yang sejak tadi berdiri sedikit jauh dari tempat tidur pasien mulai bersuara. Ia merasa senang, terharu sekaligus takut.

Dokter itu tidak menjawab. Ia mendekati pasien tersebut dan berbicara dengan suara yang lebih tinggi. "Lim Yoona-ssi? Kau mendengar suaraku?"

Pasien bernama Lim Yoona itu terdiam sejenak, tapi kemudian ia mengedipkan matanya sekilas. Dokter itu menghembuskan napas dengan lega. Kemudian sang dokter menatap orang tua pasien yang tampak cemas.

"Pasien telah sadar, Tuan.. Nyonya."

Ungkapan dari sang dokter membuat pasangan itu sedikit tertegun. Namun tak lama dari itu mereka menghela napas lega sekaligus senang. Pernyataan inilah yang mereka harapkan. Ternyata butuh waktu selama 8 bulan agar putri mereka bisa bangun dari komanya itu.

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang