🍁 70. A Accusation

398 65 31
                                    

Pertengahan Juli, 1621.

Seorang pria dengan baju serba hitam yang dilengkapi masker berwarna senada berjalan dengan langkah terburu tanpa mengeluarkan suara. Ia memasuki ruangan pribadi Penasihat Bae yang minim pencahayaan. Saat masuk ke ruangan tersebut, ia melihat Penasihat Bae yang tengah duduk dengan tenang. Seolah memang sedang menunggu kedatangan pria itu.

“Daegam..” pria itu membuka masker kainnya dan duduk di hadapan Penasihat Bae.

“Kau tau aku tidak menerima jawaban yang sama. Kali ini apa yang sudah kau dapatkan?” Penasihat Bae berbicara dengan nada pelan namun tajam. Matanya menyorot penuh intimidasi.

“Daegam, sekarang saya membawa informasi besar untuk Anda.”

Penasihat Bae mengerutkan kening. Beberapa hari lalu pria muda di hadapannya ini masih melaporkan hal yang sama bahwa dia tidak menemukan apapun yang mencurigakan.

“Kau yakin menemukan sesuatu?”

“Ye Daegam.”

“Apa itu?”

Pria itu sedikit mendekati Penasihat Bae. “Saya menemukan barang-barang aneh di rumah itu.”

Penasihat Bae sedikit tertarik dengan barang yang dimaksud.

“Sekarang saya tidak membawa barang-barang itu. Tapi saya yakin bahwa barang itu tidak mungkin dimiliki oleh seseorang yang berasal dari rakyat rendahan, Daegam.”

“Barang apa itu?”

“Saya melihat sebuah binyeo ukiran burung phoenix dan salah satu aksesoris rambut wanita yang berukiran naga.”

“Burung phoenix dan naga?” Penasihat Bae membulatkan mata dengan sedikit terkejut dan heran.

“Ye Daegam. Bahkan saya menemukan beberapa buku disana.”

Pria itu menyebutkan judul buku yang dimaksud, seperti Dasar-Dasar Ajaran Konfusianisme, Analects dan Encyclopedia of Letters. Buku yang terakhir itu terkelupas di bagian sampul halamannya dan tidak bisa dibaca secara lengkap.

Penasihat Bae semakin membulatkan mata. “Kau yakin ada barang-barang itu?”

“Ye, Daegam. Saya tidak mungkin salah membacanya.”

Penasihat Bae diam sejenak. Itu adalah barang yang sangat langka dan hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Bagaimana bisa seorang wanita dari kalangan rendahan memiliki barang tersebut?

“Ada lagi yang kau temukan?”

“Tidak, Daegam.”

Penasihat Bae mengetukkan jari telunjuknya di meja, mencoba berpikir lebih jauh lagi. Tapi kemudian ia teringat sesuatu. Mungkinkah ini cara wanita itu ingin menyingkirkan posisi Ratu dan Putra Mahkota?

“Daegam, apakah Anda ingin saya membawakan barang-barang itu?”

Penasihat Bae mengangkat tangannya. Ia menatap pria muda di hadapannya dengan tajam. “Tidak perlu.”

“Ye?”

“Pastikan barang itu tetap ada disana.”

Pria muda itu hanya diam. Ia sedikit bingung, kenapa Penasihat Bae tidak membawa barang itu sebagai bukti saja?

“Tugasmu sekarang adalah memastikan barang itu masih ada di tempat yang sama.” Penasihat Bae menegaskan kembali ucapannya.

Pria itu hanya menganggukkan kepala. “Baik, Daegam.”

Setelahnya dia keluar dari ruangan Penasihat Bae dengan langkah kaki yang cepat dan tanpa suara. Sementara Penasihat Bae hanya diam di tempat. Ia tersenyum sinis sambil terkekeh pelan.

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang