Akhir Desember, 1618.
Yoona membaca berulang kali catatan yang ia temukan, lalu membandingkannya dengan kertas yang dipegang. Aneh sekali. Ini sudah kesekian kalinya ia menemukan sesuatu yang tidak biasa di pencatatan gudang, terutama pasokan kain impor yang masuk ke istana. Sebenarnya Yoona tidak ingin berpikir terlalu banyak, tapi semakin sering ia memegang masalah pencatatan, ia banyak menemukan kejanggalan.
Areum meletakkan beberapa buku di hadapan Yoona, lalu ikut duduk disampingnya. Kalau dipikir-pikir sekarang Yoona lebih banyak mengurus masalah pencatatan dibanding rancangan hanbok. Kata Penjahit Jung, sekarang belum ada pekerjaan khusus yang membutuhkan rancangan detail, kecuali jika pihak keluarga kerajaan ada yang memintanya untuk dibuatkan.
“Agasshi.. apa kau merasa ada yang berbeda dengan catatan ini?” Yoona menoleh pada Areum, membuat gadis itu mengernyit sedikit kebingungan.
“Berbeda bagaimana?” Areum ikut melihat catatan yang ada di hadapan Yoona.
“Aku menemukan ini.” Yoona menunjuk sebuah catatan yang ditemukannya.
“Kau menemukan ini dari mana?”
“Kantor Administrasi di bagian rak keuangan. Bukankah ini catatan transaksi jual beli kain impor?” Yoona menatap Areum dengan tatapan bertanya.
Areum mengambil catatan itu dan menelitinya. “Kau benar, ini catatan transaksi jual beli kain dari Dinasti Ming selama 3 tahun terakhir. Tapi aku baru melihatnya.”
“Lihatlah! Catatannya berbeda dengan yang kita pegang sekarang.” Yoona mengangsurkan catatan lain yang ia pegang kepada Areum.
Areum membacanya berulang kali, lalu menatap Yoona dengan membulatkan mata.
“Agasshi, kau sepemikiran denganku bukan?” Yoona memastikan arti tatapan itu.
Areum mengangguk.
“Kita harus cari bukti lain.”
Areum meraih tangan Yoona, lalu menggelengkan kepala. “Tapi tidak semudah itu, Jiyoon-a.”
“Aku tau, tapi setidaknya kita harus mencari kebenarannya. Kau lihat sendiri semua catatan itu kan? Kita tidak mungkin hanya diam saja. Lagipula ini bukan pertama kalinya aku merasa ada keanehan.”
Areum mengangguk sambil menelan ludah. “Kau yakin tidak akan menjadi masalah?” gadis itu bertanya ragu.
“Kita tidak akan pernah tau jika tidak mencoba dulu, Agasshi.” Yoona sendiri mencoba meyakinkan Areum.
Areum berpikir sejenak, lalu menatap Yoona dengan lekat. “Lalu menurutmu apa yang harus kita lakukan sekarang?”
***
“Kau yakin bisa menemukan bukti lain?” Areum memperhatikan tangan Yoona yang bergerak di atas kertas dan sedang menulis sesuatu disana.
Mereka tengah berkumpul di kamar Areum ketika hari menjelang sore. Musim dingin membuat langit lebih cepat gelap dibanding siang hari. Suhu juga terasa lebih dingin karena salju tengah turun di luar sana. Tidak hanya mereka berdua, Jungeun juga ikut hadir dan ikut menyimak.
“Ada beberapa tempat yang bisa kita datangi untuk mencari bukti, tidak hanya Kantor Administrasi.”
Beberapa hari sebelumnya mereka sempat kembali ke Kantor Administrasi untuk memeriksa apakah ada bukti lain yang tertinggal, entah catatan kecil atau buku. Tapi sayangnya, mereka tidak menemukan bukti lain. Meski begitu, Yoona tidak ingin menyerah. Rasa penasarannya jauh lebih besar dibanding rasa pesimisnya.
“Kau ingin mencari kemana lagi?”
“Kantor Arsip Istana, Kantor Perdagangan atau Departemen Keuangan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓
Fanfic[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta pakaian tradisional Korea. Ia telah mengeluarkan banyak karya yang menakjubkan, salah satunya busana...