Akhir April, 1623.
“Lepaskan aku! Berani sekali kalian menyentuhku!”
Ratu terus saja memberontak saat dua penjaga menyeretnya keluar dari penjara bawah tanah. Telapak kakinya sangat kotor dan ia hanya mengenakan hanbok putih yang lusuh. Tubuhnya terlihat lebih kurus dibanding sebelumnya. Wajah cantiknya pun berubah sangat pucat dan tidak bersinar lagi. Secara penampilan ia benar-benar terlihat berbeda dari Ratu Joo Hyeon yang selama ini dikenal oleh orang-orang.
Kemudian dua penjaga tersebut mendorong Ratu dengan sedikit kasar, sehingga wanita itu tersungkur ke tanah yang kotor. Ratu hendak mengumpat dan menyumpahi dua penjaga itu, tapi niat itu terhenti saat melihat beberapa orang mendatanginya. Mereka adalah pelayan dan pejabat kepercayaan Raja.
Ratu melihat Kasim Choi dan Sekretaris Hong membawa sebuah gulungan kertas, sementara Dayang Kim membawa nampan dengan sebuah mangkuk putih di atasnya. Beberapa pejabat lain, seperti Menteri Nam dan Jongdae mengikuti dari belakang. Melihat mereka yang mendatanginya seperti itu, entah kenapa membuat Ratu semakin tidak tenang.
Beberapa hari lalu ia memang mendengar keputusan Raja terkait hukuman yang diberikan untuknya. Tapi ia tidak menyangka jika keputusan itu memang benar adanya dan datang langsung dari Raja.
Seketika Ratu langsung berdiri dan menatap mereka yang mendatanginya dengan tajam. “Apa yang kalian bawa?” Ratu sekilas melihat mangkuk yang dibawa Dayang Kim. “Tidak mungkin Jeonha memperlakukanku sekejam itu!”
Sekretaris Hong hanya menghembuskan napas, lalu menatap Kasim Choi sejenak. Kasim Choi yang paham akhirnya menyuruh dua penjaga yang membawa Ratu tadi agar membuat sang Ratu bertekuk lutut. Awalnya Ratu tetap memberontak, tapi cengkraman dua penjaga terasa sangat kuat di lengannya.
Sekretaris Hong berdehem, lalu membuka gulungan kertas yang dibawanya. “Dengarkan perintah ini dengan baik.” Sekretaris Hong diam sejenak sebelum membacakan isi dari kertas tersebut.
“Pada hari ini.. Ratu Joo Hyeon telah resmi diturunkan dari posisinya. Atas kejahatan dan pengkhianatan tingkat tinggi yang telah dilakukan, maka..” Sekretaris Hong menatap Ratu yang tampak terkejut. “Mantan Ratu Joo Hyeon akan diberikan hukuman sesuai dengan aturan dan protokol kerajaan.”
Suasana yang awalnya tampak hening kini berubah menjadi kasak kusuk di antara orang-orang yang mendengar keputusan ini. Apalagi kini Ratu berada di tengah lapangan luas yang disaksikan langsung oleh orang-orang di istana. Mereka tampak berbisik satu sama lain melihat kondisi Ratu sekarang.
“Seperti yang sudah Anda dengar..” Sekretaris Hong diam sejenak. “Mantan Ratu Joo Hyeon akan diberikan hukuman mati dengan minum racun.”
Minum racun sebagai hukuman mati adalah tingkatan paling ringan yang ada di Joseon. Raja masih memiliki belas kasihan pada wanita itu, sehingga memilih hukuman minum racun untuk menghukum mati sang Ratu.
Ratu sendiri hanya diam dan ia tetap tidak mempercayai hukumannya itu. Ia mendongakkan kepala dan menatap Sekretaris Hong dengan bingung. “Aku tau Jeonha tidak menyukaiku, tapi dia tidak mungkin membuat keputusan itu!”
“Ini adalah perintah resmi dari Jeonha.”
“Tidak mungkin! Aku tidak percaya sebelum Jeonha sendiri yang mengatakannya!” Ratu membentak Sekretaris Hong.
“Mama, Anda harus menjalankan perintah ini. Kemudian..”
“Tidak akan! Aku tidak akan melakukannya! Untuk apa Jeonha membunuhku? Aku tidak bersalah! Aku bukan pengkhianat!” Ratu semakin tidak terkontrol. Ia berusaha melepaskan cengkraman kuat dari dua orang yang memegang lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓
Fanfiction[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta pakaian tradisional Korea. Ia telah mengeluarkan banyak karya yang menakjubkan, salah satunya busana...