🍁 48. Return To The Palace

726 86 53
                                    

Awal September, 1619.

Raja berlari ke arah Istana Hwawon untuk mencari Yoona. Di belakangnya, Kasim Choi dan Pengawal Heo mengikuti langkah kaki Raja. Hari masih cukup malam ketika mereka sampai di lokasi tersebut. Seluruh penjaga yang mengelilingi area Istana Hwawon seketika langsung membungkuk hormat saat sang pemimpin Joseon itu melewati mereka. Woojin yang berada di antara mereka lantas mendekati Raja dan memberikan penghormatan lebih dulu.

"Jiyoon?" Raja langsung menanyakan keberadaan wanita itu.

Woojin yang paham maksud Raja langsung mengangguk. "Mamanim baik-baik saja, Jeonha. Pembunuh itu tidak sampai melukainya."

Raja menghela napas. Ia sedikit lega mendengar kabar itu. Tapi tetap saja Raja merasa belum tenang sebelum melihat keadaan Yoona.

Beberapa saat lalu, Raja sempat mendapat kabar dari salah satu pengawal yang ditugaskan di Istana Hwawon bahwa ada sekelompok orang tidak dikenal hendak menyerang tempat itu. Untunglah semua penjaga di Istana Hwawon dengan sigap menyerang kembali kelompok tersebut sebelum melukai target. Raja tau mereka adalah orang-orang yang ingin membunuh Yoona dan tidak menyukai keputusannya untuk mengangkat selir. Hanya saja Raja belum tau siapa dalang di balik ini semua.

Dengan langkah sedikit tergesa, Raja memasuki ruangan pribadi Yoona. Disana ia melihat wanita itu sedang berbincang dengan seseorang yang mengenakan pakaian perawat istana. Tak hanya keduanya, ada juga Yeon yang duduk sedikit jauh dari mereka.

Ketika menyadari Raja datang, ketiganya langsung beranjak berdiri dan membungkuk hormat.

"Jiyoon?"

Yeon dan perawat itu menyadari bahwa Raja dan Yoona butuh waktu untuk berbicara berdua.

Saat mereka hanya ditinggalkan berdua, Raja lantas mendekati Yoona dan memeriksa seluruh tubuh wanita itu. Takut ada sesuatu yang mungkin terluka.

"Jeonha aku baik-baik saja." Yoona menahan tangan Raja dan memaksa pria itu menatapnya. "Aku baik-baik saja." Yoona tersenyum menenangkan.

Raja hanya diam. Matanya sedikit berkaca-kaca, lalu dengan cepat tangannya mendekap Yoona dengan erat. Setiap kali mendengar kabar buruk tentang Yoona, ia selalu takut jika sesuatu terjadi pada wanita itu.

Yoona membalas pelukan Raja dan menepuk punggungnya dengan lembut. Dari tatapan mata dan bahasa tubuh sang Raja, Yoona tau pria itu amat mengkhawatirkannya. Melihat ketakutan dan kegelisahan Raja, timbul rasa bersalah di hati wanita itu.

"Aku takut sesuatu yang buruk terjadi lagi padamu." 

Rasanya Yoona ingin menangis mendengar kalimat itu. Ternyata sepeduli itu Raja padanya. Entah apa yang harus Yoona lakukan untuk membalas itu semua.

Raja sedikit merenggangkan pelukan mereka dan meneliti wajah Yoona. Pria itu bisa melihat mata Yoona yang tampak berkaca-kaca.

"Syukurlah kau baik-baik saja."

Yoona hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

Raja membawa wanita itu untuk duduk di atas futon dan menggenggam tangannya. Yoona bisa merasakan genggaman tangan itu erat sekali, seolah Raja tidak ingin melepaskannya lagi.

"Jeonha, Anda sangat kelelahan, seharusnya Anda tidak perlu memaksakan diri untuk datang kesini."

Raja menatap wanita itu begitu lekat. "Aku tidak terpaksa. Aku memang menginginkannya. Bagaimana bisa aku hanya diam saat mendengar kau dalam bahaya?"

Yoona tidak tau harus menjawab apa.

"Jiyoon-a, aku semakin yakin untuk membawamu ke istana. Setidaknya, aku benar-benar bisa melindungimu dari dekat."

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang