🍁 15. Clues

530 71 20
                                    

Pertengahan Februari, 1618.

Suasana hening yang begitu menegangkan membuat siapapun yang berada disana merasa sedikit kesulitan untuk bernapas. Angin dingin yang berhembus bahkan nyaris tak dirasakan. Semua orang yang ada disana berbaris rapi dan fokus pada instruksi yang ada di depan, tak terkecuali hal itu juga berlaku untuk Yoona.

Pagi tadi Kepala Penjahit Jung menginstruksikan secara mendadak kepada seluruh pegawai penjahit istana untuk membereskan sisa kain yang ada. Beberapa desain serta pakaian yang berhamburan dirapikan di tempat semula. Sebagian besar pegawai juga diperintahkan untuk membersihkan area kantor dan tidak meninggalkan debu ataupun kain yang berceceran. Yoona sendiri tidak mengerjakan semua itu karena Penjahit Jung meminta dirinya untuk menyelesaikan sulaman terakhir di jubah Ratu sesegera mungkin.

Awalnya Yoona bingung, karena seharusnya tenggat waktu penyelesaian jubah Raja dan Ratu sekitar 2 minggu lagi. Tapi Penjahit Jung mengatakan bahwa hari ini akan ada kedatangan Ibu Suri dan Calon Ratu ke Kantor Pakaian Kerajaan. Itulah kenapa semua pegawai diinstruksikan untuk menyiapkan segala hal, termasuk Yoona. Untunglah proses pembuatan jubah sudah 99% dan Yoona tinggal membuat sedikit sulaman lagi di jubah Ratu.

Kini seluruh pegawai Kantor Pakaian Kerajaan berbaris rapi untuk menyambut kedatangan Ibu Suri dan Calon Ratu. Pasalnya sangat jarang keluarga kerajaan yang memiliki jabatan tertinggi di istana itu datang ke Kantor Pakaian Kerajaan. Justru Kepala Penjahit Jung serta beberapa asistennya lah yang mendatangi mereka. Yoona juga bertanya-tanya kenapa Ibu Suri dan Ratu mendatangi tempat ini.

Ketika Yoona sedang melamun memikirkan hal tadi, Ibu Suri dan Calon Ratu serta para dayang mereka memasuki halaman Kantor Pakaian Kerajaan. Yoona tidak bisa melihat dengan jelas wajah keduanya karena ia berada di barisan paling akhir. Setaunya, para petinggi kantor ini menyambut Ibu Suri dan Calon Ratu penuh hormat, termasuk Kepala Penjahit Jung.

“Han Jiyoon-ssi,” tiba-tiba saja Penjahit Jung memanggilnya.

Yoona yang sedari tadi menunduk dengan tangan disimpan rapi di antara perut bagian bawahnya mendongak. Ia takut salah dengar. Tapi sepertinya tidak, karena ia bisa melihat Penjahit Jung sedang menatapnya dari depan melalui sela-sela barisan.

“Kemarilah!” kata Penjahit Jung meminta Yoona untuk menghampirinya.

Meski bingung, Yoona menghampiri Penjahit Jung yang berada di depan. Sekilas ia bisa melihat dua orang wanita berbeda generasi yang memakai dangui berwarna cerah. Ia ingat pertengahan lalu pernah memberikan banyak ide, masukan dan saran kepada Penjahit Jung terkait busana yang sedang dikenakan oleh kedua orang dihadapannya.

Yoona membungkuk hormat pada Penjahit Jung, Ibu Suri dan Calon Ratu.

"Ye Penjahit Jung?"

"Inilah Han Jiyoon, salah seorang asisten saya di luar istana, Daebi Mama." 

Sebenarnya Yoona tidak bisa dibilang asisten Penjahit Jung karena ia hanya beberapa kali saja membantu pria paruh baya itu.

"Akhirnya kita bertemu di hari ini. Aku selalu menunggu kapan bisa bertemu orang yang sudah membuatkan busana ini untukku dan menantuku. Bahkan jubah pengantin anakku, kau lah yang membuatnya." Ibu Suri berbicara pada Yoona dengan nadanya yang tegas. Namun dibalik itu tersirat keantusiasan Ibu Suri untuk benar-benar bertemu dengannya.

Yoona tersenyum kecil lalu membungkuk kembali. "Terima kasih atas kepercayaan Anda, Daebi Mama. Saya hanya menjalankan apapun perintah Anda."

"Baiklah kalau begitu. Aku sudah menyampaikan ini pada Penjahit Jung. Aku ingin Sejabin memakai jubah yang kau rancang hari ini."

Yoona sedikit mendongak. Ia terkejut. Kenapa mendadak sekali? Padahal proses fitting sekitar 2 minggu lagi. Meski jubah yang ia buat telah selesai, tetap saja ada beberapa hal yang perlu ia cek lagi. Tidak mungkin ia mempersembahkan jubah yang masih tahap finishing kepada Calon Ratu.

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang