Awal November, 1619.
Laporan yang diterima oleh Selir Han setelah Penjahit Oh dan Areum keluar dari istananya terus berlanjut. Di siang harinya, para penyidik datang ke Istana Selir Han. Mereka melaporkan hasil penyelidikan terkait daftar orang yang masuk keluar istana selama sebulan ke belakang. Dari penyelidikan daftar tersebut, tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa ada orang yang masuk ke istana sambil membawa benda asing yang dilarang, termasuk Jungeun.
"Sudah kuduga. Tidak mungkin pelakunya akan seceroboh itu. Dia pasti menyelundupkan barang-barang ilegal ke dalam istana." Selir Han menanggapi laporan dari Penyidik Jang dan Penyidik Jung.
"Benar, Mama. Sepertinya pelakunya sudah merencanakan ini sebaik mungkin." Penyidik Jung menjawab tanggapan Selir Han.
"Tapi Mama, kami menemukan hal lain." Penyidik Jang menyerahkan sebuah catatan kepada Selir Han yang langsung dibaca olehnya.
Selir Han tampak membaca dengan seksama sampai akhirnya ia menatap Penyidik Jang dengan alis bertaut.
"Orang ini keluar di tanggal yang sama dengan Jungeun, tapi tidak ada keterangan dia masuk lagi ke istana?"
"Benar, Mama. Apakah mungkin orangnya memang belum kembali ke istana?" Penyidik Jang bertanya sedikit bingung.
"Ada dua kemungkinan. Antara dia belum kembali ke istana atau dia kembali tanpa melalui prosedur yang benar."
Mereka semua saling bertatapan.
"Dan orang itu adalah pelayan dari Kantor Pakaian Kerajaan.." Selir Han bergumam sendiri saat melihat catatan itu. Ia sendiri tidak mengenal namanya, bahkan bisa dibilang sangat asing.
Akhirnya Selir Han memanggil Dayang Bong dan meminta dayangnya itu untuk segera memanggil Penjahit Oh dan Areum ke istananya. Mungkin mereka lebih tau dibanding dirinya, karena baik Penjahit Oh ataupun Areum lebih mengenal lingkungan kantor selama puluhan tahun.
Beberapa menit kemudian, Penjahit Oh dan Areum sudah berada di hadapannya. Mereka juga sudah mendapat informasi terkait orang yang dimaksud.
"Kim Boah?" Areum terdiam sejenak mencoba mengingat nama itu. "Ye Mama. Saya mengenalnya meski tidak terlalu dekat, karena setau saya Boah sering menghindar dari banyak orang. Mungkin karena itu, Anda juga tidak mengenalnya selama ini."
Selir Han mengangguk. "Ya aku baru tau namanya. Sepertinya aku juga sangat jarang berpapasan dengan dia."
"Sepertinya begitu. Anak itu termasuk orang yang sulit didekati." Penjahit Oh ikut menimpali.
"Tapi Penjahit Oh, apakah benar dia sempat keluar istana di tanggal yang sama dengan Jungeun?"
Penjahit Oh mengangguk menjawab pertanyaan Selir Han. "Benar, Mama. Pagi itu tiba-tiba saja dia meminta izin padaku dan Penjahit Jung untuk keluar istana. Setau saya dia memiliki keluarga yang harus diurus." Penjahit Oh mencoba mengingat lagi. "Saat itu, kami tidak mengizinkannya. Tapi aneh sekali, dia tidak berhenti membujukku untuk mengizinkannya keluar istana. Jadi siang harinya kami mengizinkan dia keluar."
"Lalu setelah itu? Apakah dia masih di luar istana?"
Penjahit Oh menampakkan raut bingung. "Tidak, Mama. Dia ada di istana."
Selir Han tertegun. Ia menatap Penyidik Jang dan Penyidik Jung secara bergantian.
"Apa ada laporan yang mencurigakan tentang dia, Mama?" Areum bertanya mewakili Penjahit Oh.
Penyidik Jang akhirnya menceritakan penyelidikan mereka, termasuk Kim Boah yang sudah masuk ke istana kembali tapi tidak ada catatan resminya. Baik Penjahit Oh ataupun Areum, mereka sama-sama terkejut mendengar itu. Karena mereka mengira Boah masuk ke istana sesuai dengan prosedur resmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓
Fanfiction[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta pakaian tradisional Korea. Ia telah mengeluarkan banyak karya yang menakjubkan, salah satunya busana...