Akhir Juli, 1621.
Keesokan harinya, saat fajar baru saja menyingsing dan menampakkan sinar mataharinya yang cukup hangat, Yeon dan Penjahit Jung bergegas cepat menuju kediaman Selir Yoo. Wajah mereka tampak mengeras dengan kekhawatiran yang cukup kentara.
Saat sudah sampai di depan Istana Selir Yoo, mereka melihat Dayang Bong dan Jungeun yang tampak mondar mandir dengan cemas.
"Mamanim.." Yeon memanggil Dayang Bong dengan nada suara yang sedikit khawatir.
"Yeon! Naeuri! Kami menunggu kalian dari kemarin."
Yeon menatap pria paruh baya disampingnya sekilas. Kemudian Penjahit Jung berkata, "Mohon maaf kami baru datang kesini. Bagaimana dengan Yoo Bin Mama?"
Jungeun menggelengkan kepala. "Mama tampak baik-baik saja, tapi kami yakin beliau memikirkan ini sepanjang malam."
Yeon mengepalkan tangannya dengan kuat. "Kami izin masuk."
"Masuklah, Yeon. Yoo Bin Mama sudah menunggu kalian."
Kemudian Yeon dan Penjahit Jung masuk ke Istana Selir Yoo dan berjalan ke arah ruangan pribadi wanita itu. Saat pintu terbuka, mereka melihat Selir Yoo yang sedang berdiri membelakangi mereka.
"Yoo Bin Mama.."
Selir Yoo berbalik menghadap keduanya dan ia tersenyum tipis. Bertahun-tahun hidup bersama dan saling mengenal, Yeon tau itu bukan hanya sekedar senyuman. Melainkan cara terbaik untuk menutupi perasaan yang sesungguhnya.
"Kalian sudah datang." Selir Yoo duduk di tempatnya. Sementara Yeon dan Penjahit Jung duduk di hadapan wanita itu.
"Mama.. Bagaimana kabar Anda?"
Selir Yoo mengalihkan tatapannya ke arah Yeon. "Sedikit lebih baik dibanding malam kemarin."
Pria itu menatap Selir Yoo dengan sendu. Sementara Penjahit Jung berdecak dan menggelengkan kepala.
"Mama, saya sudah mendengar semuanya dari Yeon. Anda pasti cukup terguncang dengan ini semua. Ini benar-benar di luar dugaan kita. Tuduhannya sangat berat." Penjahit Jung menunjukkan empati dengan tulus.
Sementara Selir Yoo hanya tersenyum tipis. Tentu ia sangat terguncang. Tidak pernah ia berpikir akan ada di posisi seperti ini.
Yeon terdiam sejenak, lalu menatap Penjahit Jung. "Sebenarnya dari mana Penasihat Bae bisa menemukan barang-barang itu?"
"Bagi Penasihat Bae, bukan hal sulit mencari itu semua. Dia bahkan lebih kejam dari yang terkejam." Penjahit Jung menatap Selir Yoo dan Yeon bergantian dengan lekat.
Selir Yoo menghela napas pelan. "Seberapa keras aku mengelak, sulit bagi orang-orang untuk percaya. Apalagi bukti itu terlihat nyata."
"Mama, saya yakin ada jalan keluarnya."
"Kuharap begitu. Tapi jalan keluar seperti apa yang kita cari, Yeon? Tidak satupun dari kita berdua yang mengetahui maksud dari barang-barang itu." Selir Yoo mengalihkan tatapannya.
Semua tampak diam dan termenung dengan pikiran masing-masing. Terkadang begitu sulit mencari jalan keluar dari permasalahan seperti ini. Tuduhan pengkhianatan bukan perkara kecil dan hukum yang diberikan pasti akan sangat berat.
"Penasihat Bae dan para pengikutnya pasti akan memanfaatkan situasi ini untuk menekan Anda, Mama." Yeon semakin khawatir memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya. Ia tidak bisa membiarkan Selir Yoo ataupun Pangeran menghadapi masalah seberat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓
Fanfiction[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta pakaian tradisional Korea. Ia telah mengeluarkan banyak karya yang menakjubkan, salah satunya busana...