Rintik hujan mulai turun perlahan saat Yoona baru saja keluar dari Openbare Bibliotheek Amsterdam. Ia membawa sebuah tas punggung dan beberapa buku cukup besar di tangannya. Saat air hujan mengenai rambutnya yang terurai, Yoona segera bergegas menuju tempat pemberhentian tram terdekat di Prins Hendrikkade.
Yoona menghela napas dengan lega saat sudah mencapai tempat tersebut. Ia sedikit menepuk lengan mantelnya yang terkena air hujan. Terkadang akhir musim dingin seperti ini, hujan sering turun dengan tiba-tiba tanpa prediksi. Suhu udara cukup dingin terutama ketika Yoona keluar di pagi hari.
Setelah memastikan mantelnya bersih dari air hujan, Yoona duduk di tempat pemberhentian tersebut. Hanya ada tiga orang yang sedang menunggu tram di pusat Amsterdam itu. Sebenarnya Yoona diminta untuk membawa mobil sendiri atau diantar oleh kakaknya saat ingin pergi ke Openbare Bibliotheek Amsterdam. Tapi ia menolak dan lebih memilih untuk menggunakan kendaraan umum saja. Lagipula rasanya sudah cukup lama ia tidak pergi sendirian dengan transportasi umum. Ia merindukan masa-masa saat dirinya mengenyam pendidikan di London College of Fashion dan Harvard Business School. Meski ia terlahir dari keluarga yang sangat berada, tapi ia lebih banyak memanfaatkan fasilitas umum saat di luar negeri.
Yoona termenung sejenak sambil memeluk buku besar di tangannya. Matanya yang jernih menatap sekitar Sungai IJ di kawasan Oosterdokseiland. Orang-orang berlalu lalang sambil membawa payung di sepanjang jalan. Beberapa dari mereka mampir ke restoran dan kafe yang tersedia di sepanjang Prins Hendrikkade.
Seketika matanya langsung memanas saat mengingat sesuatu. Kisahnya di era Joseon. Sekarang Yoona benar-benar meyakini bahwa kehidupannya itu bukanlah bunga tidur biasa. Tuan Go yang sempat ia lihat di rumah sakit beberapa bulan lalu ternyata Sekretaris Hong yang selama ini dikenalnya. Ternyata keduanya benar-benar mengalami masa itu.
Air mata mulai menetes perlahan tanpa Yoona sadari. Ini terlalu menyakitkan. Berbulan-bulan lamanya sejak ia mengingat semuanya, rasanya tidak pernah membaik. Rasa rindu dan sakitnya bercampur menjadi satu, menciptakan rasa sesak di dada. Sama seperti dirinya saat terlempar ke masa lalu dan sulit kembali ke masa depan, maka itulah yang terjadi sekarang. Tubuh Lee Jiyoon telah pergi dan jiwanya tak lagi dibutuhkan di era Joseon.
Kemudian pikirannya mengingat wajah seseorang yang akhir-akhir ini lebih sering muncul di mimpinya. Raja Wonjong. Sejujurnya Yoona sangat mengkhawatirkan pria itu. Ia meninggalkan Raja tanpa kata perpisahan yang jelas. Yoona sudah bisa membayangkan bagaimana kehidupan pria itu setelahnya.
Yoona menelan ludah pahit. Ia mengusap air mata yang mengenai pipinya dengan pelan. Selalu seperti ini jika ia mengingat kehidupannya di masa lalu. Itulah kenapa ia melarikan diri ke Belanda selama 2 minggu terakhir ini. Yoona ingin melupakan rasa sakit yang selama ini ditahannya. Tapi ternyata.. seberapa jauh ia pergi dari Korea dan segala masa lalunya, kenangan indah nan menyakitkan itu tidak akan pernah hilang.
Tak lama dari itu, tram muncul di pemberhentian Prins Hendrikkade. Yoona menghela napas dan mencoba menenangkan hatinya yang tidak karuan. Ia segera masuk ke tram itu dan meletakkan OV-chipkaart di atas pembaca kartu. Kemudian Yoona mengambil salah satu tempat duduk di tengah tram.
Saat melihat ke jendela, rintik hujan masih turun dengan perlahan ke bumi. Seolah mewakili hatinya yang tidak pernah usai merasakan kesedihan. Entah takdir macam apa yang dijalaninya selama ini. Tapi Yoona menyadari tentang beberapa hal.
Terkadang hidup tidak pernah sesuai dengan apa yang dia inginkan. Sedikitnya ia mulai memahami bahwa hidup dengan keikhlasan bukan hanya tentang berbuat baik pada orang lain, tetapi juga pada diri sendiri. Menerima kenyataan dengan lapang dada adalah bentuk kebaikan yang harus ditanamkan di hatinya.
Mungkin.. kisah mereka memang telah usai. Kehidupan lain telah menanti mereka dengan jalannya masing-masing. Dan Yoona.. harus menerima itu semua.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓
Fanfiction[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta pakaian tradisional Korea. Ia telah mengeluarkan banyak karya yang menakjubkan, salah satunya busana...