🍁 10. The Festival

512 74 12
                                    

2 tahun kemudian..

Pertengahan November, 1617.

Hiruk pikuk di dalam istana sangat terasa ketika para pelayan dan pegawai wanita mengganti baju mereka dengan seragam normal seperti biasanya. Setelah 2 tahun berada dalam masa berkabung (sehingga orang-orang di istana diharuskan menggunakan baju gelap selama kurun waktu tersebut), akhirnya beberapa waktu lalu Raja Wonjong mengakhiri masa itu dengan melakukan upacara penutupan masa berkabung. Tak hanya para pelayan dan pegawai wanita saja, namun juga para pelayan pria, pengawal dan prajurit, pegawai administrasi, ahli kesehatan, pustakawan dan yang lainnya melakukan hal yang sama.

Begitu juga yang dilakukan oleh anggota keluarga kerajaan. Ibu Suri Myeongseong mulai mengenakan dangui hanbok cerah dengan sulaman naga di bagian depan, belakang dan bahunya setelah berkabung atas kematian suaminya. Putri Mahkota Hyeon (calon Ratu Joo Hyeon) juga mengenakan dangui dengan warna cerah yang sedikit berbeda dari Ibu Suri Myeongseong. Kedua hanbok itu di rancang khusus oleh salah satu asisten pribadi Kepala Penjahit Istana, yakni Penjahit Jung. Menurut mereka, itu adalah dangui hanbok tercantik yang pernah mereka kenakan. Dangui tersebut sangat cocok dipakai ketika mereka baru saja keluar dari masa kedukaan.

Sementara Raja Wonjong yang telah mengumumkan penutupan masa berkabung raja terdahulu mulai melakukan aktivitas kenegaraan. Ia mulai melakukan rapat dengan para pejabat pemerintah dan menyusun program untuk kemajuan Dinasti Joseon. 

Di hari yang sama selepas Raja Wonjong melakukan rapat kabinet, Ibu Suri Myeongseong mengundang Raja Wonjong ke istananya. Tak hanya Raja Wonjong saja, Ibu Suri juga mengundang Putri Mahkota Hyeon di saat yang sama.

“Aku senang kita bisa melewati masa-masa duka ini dengan baik.” Ibu Suri meletakkan teh omija yang baru saja di minumnya. Itu adalah teh yang terbuat dari buah omija. Rasanya yang manis, asam, pahit, pedas dan asin secara bersamaan membuat Ibu Suri cukup menyukai teh tersebut.

“Benar Daebi Mama. Saya juga sangat bersyukur kita bisa melewati tahun-tahun kesedihan tanpa ada kesulitan sedikitpun.” Putri Mahkota Hyeon ikut menimpali pernyataan Ibu Suri dan tersenyum anggun. Putri Mahkota duduk di sebelah kanan Ibu Suri dan menghadap Raja Wonjong secara langsung.

Ibu Suri ikut tersenyum pada Putri Mahkota lalu mengalihkan tatapannya ke arah Raja Wonjong yang lebih banyak mendengarkan sedari tadi.

“Bagaimana pertemuan dengan para pejabat tadi, Jusang?”

“Semua berjalan dengan lancar Eomma Mama. Ada beberapa hal yang belum tuntas dan perlu dibahas lagi. Namun sejauh ini, semua cukup terkendali.” Raja Wonjong menjawab tegas dengan tatapan mata ke arah Ibu Suri.

Ibu Suri sedikit tertawa dan mengangguk lega. “Sekarang kau benar-benar telah resmi menjadi Raja Joseon, Jusang. Bukankah akan lebih baik jika kau memiliki pendamping sah juga sesegera mungkin?” kata Ibu Suri dengan suara lembut di ujung kalimat. Matanya sedikit melirik pada Putri Mahkota yang ikut tersenyum malu.

Raja Wonjong tidak menjawab. Sebetulnya ia paham apa yang dimaksud oleh Ibu Suri dan memilih untuk diam.

“Aku akan segera mengatur pernikahan kalian secara resmi, agar Putri Mahkota juga bisa naik tahta menjadi Ratu.”

Raja Wonjong menatap ibunya. “Eomma Mama, kita baru saja selesai melakukan masa berkabung.”

Ibu Suri tersenyum. “Itulah kenapa aku yang akan mengatur pernikahan kalian. Kau hanya perlu fokus dalam mengurus kenegaraan. Bagaimana?”

Raja Wonjong tidak bisa mengelak. Rasanya tidak mungkin ia menolak permintaan Ibu Suri karena pada kenyataannya pernikahan Raja dan Ratu harus dilakukan secara resmi dan tidak boleh ditunda. Selama ini Raja Wonjong sudah menundanya selama 2 tahun. Ia bukan membenci Putri Mahkota. Hanya saja hatinya tidak bisa menerima dan mencintai istri sahnya itu. Sudah menjadi tradisi dalam sebuah keluarga kerajaan bahwa hidup seorang pewaris tahta sudah ditentukan dan ia tidak memiliki hak untuk memilih, termasuk dalam memilih pasangan hidup.

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang