THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓

🍁 27. Honest

Pertengahan Juni, 1618.

Yoona mengemas beberapa pakaian dan barang yang akan dibawanya ke Istana. Setelah hampir satu minggu sejak pengumuman resmi itu dilakukan, mulai besok pagi Yoona harus sudah tinggal di istana dan bekerja sebagai pegawai Kantor Pakaian Kerajaan. Tidak banyak yang dibawa, karena barang yang dimiliki Yoona hanya sedikit.

Beberapa hari terakhir ia banyak berpikir terkait keputusan Ibu Suri dan apa yang harus dilakukannya. Setelah mempertimbangkan banyak hal, akhirnya ia lebih baik menerima perintah itu. Bukan apa-apa. Selain ini perintah resmi dan tidak bisa ditolak, Yoona juga teringat dengan salah satu pejabat yang mengetahui identitas dirinya. Selama ini ia bolak-balik ke istana untuk mengerjakan rancangan hanbok tapi tidak pernah mencari keberadaan pejabat itu. Padahal hal utama yang harus Yoona lakukan adalah mencari pria paruh baya tersebut. Mungkin dengan Yoona tinggal di istana, justru ia mendapatkan petunjuk terkait segala misteri yang terjadi padanya selama 3 tahun terakhir. Karena pertimbangan itulah, ia bersedia memasuki istana sesuai perintah Ibu Suri.

Yoona menghembuskan napas dan berusaha tersenyum. Ia menyemangati diri sendiri. Setiap hari ia selalu bangun dengan rasa percaya diri dan harapan yang tinggi. Yoona yakin, usahanya tidak akan sia-sia.

Setelah Yoona mengemas beberapa pakaian dan barangnya, di sudut ruangan ia melihat sebuah kotak cukup besar. Kotak yang diberikan Dain padanya sebelum mereka terpaksa berpisah di malam itu.

Yoona mengambil kotak itu dan mengusap bagian atasnya. Sudah cukup lama Yoona tidak membuka kotak tersebut. Dengan pelan, Yoona membuka isinya. Seperti biasa, disana ada beberapa barang milik Jiyoon. Yoona menyentuh sebuah binyeo yang ujungnya berbentuk burung phoenix yang terbuat dari emas dan diukir dengan sedetail mungkin. Ada juga dwikkoji yang berbentuk bunga berwarna putih dan cheopji yang terbuat dari bahan material emas serta norigae yang berbentuk kupu-kupu cantik berwarna ungu dengan keemasan di area sekitarnya.

Tak hanya itu, ada juga 3 buku yang sudah dia baca semuanya. Mulai dari buku "Dasar-Dasar Ajaran Konfusianisme", buku "Analects" dan salah satu buku yang sampul depannya terkelupas hingga Yoona tidak bisa membaca judul bukunya dengan jelas. Sekilas buku yang terakhir itu berjudul "Encyclopedia of Letters for the ...". Saat membaca ketiga buku itu, Yoona merasa aneh. Buku-buku itu seperti bukan buku pada umumnya, buku itu seperti dirancang untuk seseorang. Entah pemikiran macam apa itu, tapi Yoona menebaknya begitu.

Yoona ingat dulu Dain pernah mengatakan padanya agar kotak itu tidak dibuka oleh orang lain selain dirinya. Sampai saat ini memang tidak ada orang yang berani melihat isinya, bahkan jika itu Yeon. Meskipun Yeon tau tentang keberadaan kotak itu, tapi ia tidak memaksa privasi Yoona. Begitu pula pasangan Jung. Oleh karena itulah, ia memilih untuk menitipkan kotak itu di kediaman mereka. Sengaja Yoona tidak membawanya ke istana karena ia tidak menjamin akan keamanannya. Ia lebih mempercayai tempat tinggalnya sekarang. Lagipula pasangan Jung membiarkan beberapa barang Yoona untuk disimpan di tempat mereka.

Yoona menutup kembali kotak itu dan menyimpannya di ujung ruangan. Sekali lagi ia melihat ke sekitar kamar yang sudah ditempatinya hampir 3 tahun. Ini menjadi malam terakhir Yoona menempatinya sebelum esok pagi ia akan pindah ke istana.

***

Penjahit Jung baru saja selesai memeriksa beberapa kain yang datang dari seorang pemasok di gudang tekstil kerajaan. Jadi malam ini ia memutuskan untuk bermalam di istana bersama Yeon, kebetulan ada banyak kamar yang kosong. Lelaki muda itu sudah beristirahat di kamarnya, sementara Penjahit Jung memilih untuk ke ruang pribadinya dulu untuk mencari beberapa barang.

Penjahit Jung membuka salah satu lemari dan mengernyit heran melihat sebuah kotak yang terbungkus sutra halus. Sedikit penasaran, Penjahit Jung membuka bungkusan sutra itu. Seingatnya ia tidak menaruh barang itu di ruangannya.