Awal Agustus, 1618.
Hari sudah cukup gelap ketika Yoona baru saja selesai membersihkan diri. Area istana juga sudah sangat gelap, sehingga para penjaga di istana menyalakan lampu minyak di setiap koridor. Malam ini terasa lebih sunyi dibanding malam sebelumnya. Bahkan suara hewan malam pun tidak terdengar di luar sana.
Yoona duduk di lantai kamar dan menyalakan lilin di atas meja untuk menerangi ruangannya. Ia mulai membuka ikatan rambut kepangnya untuk digerai dan disisir. Rambut hitamnya bergelombang menyentuh area punggung. Sambil menyisir rambut, Yoona menatap sebuah cermin di atas meja yang memantulkan wajah Jiyoon.
Wajah itu amat sangat mirip dengannya. Mata bulat, hidung kecil, bibir tipis serta bentuk wajahnya tak ada yang berbeda. Bahkan rambut Jiyoon yang panjang dan halus sangat mirip dengan rambut milik Yoona. Secara keseluruhan fitur tubuh Jiyoon adalah Yoona. Hanya saja setelah sekian tahun ia hidup di Joseon, entah kenapa dirinya semakin merasa bahwa dia bukanlah Jiyoon ataupun reinkarnasi Jiyoon. Yoona merasa, dia dan Jiyoon adalah jiwa yang berbeda. Entah pemikiran macam apa, tapi keyakinan itu terus tumbuh meski belum ada bukti kuat mengenai ini.
Yoona termenung. Hidupnya yang tak ada kepastian membuatnya semakin bingung. Niat awal Yoona bertahan hidup di Joseon adalah agar ia bisa kembali ke kehidupan aslinya. Segala cara dilakukan untuk mencari jalan keluarnya, termasuk ketika ia diharuskan masuk istana.
Selama ini Yoona tidak ingin mempersulit diri sendiri. Ia selalu menjaga jarak dengan orang lain ataupun aktivitas kemasyarakatan. Ia tidak ingin terlibat dengan sesuatu yang besar. Cukup bertahan hidup dan menjalani apa yang ada adalah prinsipnya sejak ia terdampar di Joseon. Yoona tidak pernah menginginkan hal yang lain lagi.
Saat memasuki istana sebagai pegawai resmi pun Yoona mempertimbangkan banyak hal, salah satunya keberadaan Pejabat Tinggi Pemerintah Joseon yang mengetahui identitas aslinya. Ia bertekad untuk menemukan pria paruh baya itu dan segera mencari tau tentang segala sesuatu yang membuatnya kebingungan. Tapi hingga detik ini tidak ada petunjuk lagi. Justru yang mengejutkan Yoona malah terjebak suatu hubungan dengan pemimpin Joseon.
Andai Yoona berasal dari Joseon, mungkin ia tidak akan sebingung sekarang. Apalagi kalau selama ini Yoona tumbuh di lingkungan istana dengan segala aturannya, mungkin ia tidak akan berpikir ulang. Tapi yang menjadi masalah, Yoona bukan Jiyoon dan dia bukan dari Joseon yang bisa hidup tenang di istana.
Di bawah keremangan cahaya, Yoona menatap cincin giok yang diberikan Raja Wonjong 2 hari lalu. Cincin berwarna hijau alami itu tampak mengkilat terkena cahaya lilin.
Yoona ingat 2 hari lalu saat angin berhembus di atas bukit, Raja melamarnya tanpa banyak basa-basi. Meminta Yoona untuk menikahinya. Saat itu ia tidak bisa menjawab apapun, semuanya masih sangat mengejutkan dan ia tidak bisa berpikir apapun. Sepertinya Raja juga merasakan keresahan dan kebingungannya, jadi Raja meminta jawaban Yoona segera setelah Raja kembali dari aktivitas berburunya. Itu artinya lusa Raja akan pulang ke istana dan menuntut jawaban.
Jujur Yoona belum siap. Ia belum menemukan jawaban yang tepat. Banyak hal yang dia pikirkan, termasuk segala konsekuensi yang akan didapatkannya. Peran sebagai selir bukanlah hal mudah. Yoona tau itu.
Saat Yoona fokus pada pikirannya sendiri, tiba-tiba suara pintu kamar terbuka dan masuklah Jungeun dengan wajah kelelahan. Buru-buru Yoona mengamankan cincin giok itu sebelum Jungeun melihatnya.
"Ahh melelahkan sekali hari ini." Jungeun tidur di lantai dengan posisi telentang. Matanya tertutup rapat dan napasnya bergerak normal.
"Anda baru pulang, Agasshi?" Yoona menyapa Jungeun lalu mengepang rambutnya kembali.
Jungeun hanya mengangguk namun dengan posisi yang sama. "Pekerjaan ini sangat melelahkan untukku." keluhnya lagi.
Yoona tidak paham dengan sikap Jungeun. Ia ingat dulu Jungeun pernah memperingatinya agar tidak berharap menjadi pegawai istana di Kantor Pakaian Kerajaan. Saat itu Jungeun menjawab dengan nada percaya diri seolah ia bangga dengan pekerjaannya. Ia juga seringkali bersikap sinis pada Yoona. Tapi setelah hampir 2 bulan mereka menjadi teman sekamar, Jungeun ternyata tidak seburuk yang ia kira. Bahkan seringnya Yoona melihat Jungeun lebih banyak mengeluh tentang pekerjaan. Berbanding terbalik dengan gadis yang ia temui beberapa bulan lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓
Fanfiction[HISTORICAL-TRANSMIGRATION-MELODRAMA] Lim Yoona merupakan seorang fashion designer hanbok yang sedang naik daun di kalangan fashionista dan pecinta pakaian tradisional Korea. Ia telah mengeluarkan banyak karya yang menakjubkan, salah satunya busana...