🍁 95. The Throne

433 79 78
                                    

Awal Mei, 1623.

Sekretaris Hong dan Kasim Choi mengikuti langkah kaki Raja yang memasuki ruangan pribadinya di Istana Raja. Tidak hanya Selir Yoo dan pengikutnya yang terkejut mendengar berita turunnya tahta, tapi Sekretaris Hong dan Kasim Choi juga tidak tau menahu mengenai ini. Raja menyimpan keputusan ini sendirian dan tidak membiarkan siapapun ikut campur dalam pengambilan keputusan ini.

Setelah masuk ke ruangan pribadinya, Sekretaris Hong langsung mendekati Raja. “Jeonha, apa maksud Anda di pertemuan tadi? Kenapa Anda tiba-tiba memutuskan ini tanpa berdiskusi lebih dulu dengan kami?” Sekretaris Hong memprotes apa yang terjadi.

“Keputusanku sudah bulat.” Raja berujar singkat tanpa melihat keduanya.

“Jeonha.. Ini terlalu mendadak. Saya yakin Yoo Bin Mama tidak akan menyukai keputusan ini.” Kasim Choi ikut bersuara. Ia juga tidak menyangka Raja akan berbuat nekat seperti ini.

“Aku melakukan ini untuk kebaikan Yoo Bin, tidak seharusnya dia tidak menyukai keputusanku ini.”

“Jeonha.. Ini tidak sesederhana itu. Anda harus--”

Ucapan Kasim Choi terpotong karena kasim lain masuk ke ruangan itu. “Jeonha.. Yoo Bin Mama datang menemui Anda.”

Sekretaris Hong dan Kasim Choi membulatkan mata. Mereka menatap raut wajah Raja yang tampak datar dan tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Sebelum Raja menjawab, sosok wanita yang tidak lain adalah Selir Yoo masuk ke ruangan Raja dengan langkah tergesa. Ia masuk ke ruangan itu sebelum dipersilahkan. Sekilas siapapun tau bahwa suasana di antara keduanya sedang tidak baik.

“Tinggalkan kami sekarang juga.” Selir Yoo memerintah dengan tegas kepada orang-orang yang ada disana, termasuk para pelayan yang menjaga area pintu ruangan pribadi Raja.

Setelah semua pelayan keluar ruangan dan tidak ada siapapun lagi yang mendengar percakapan mereka, Selir Yoo langsung menghampiri Raja. Ia menatap pria itu dengan tajam untuk pertama kalinya.

“Katakan apa yang kudengar ini salah.” Selir Yoo memaksa Raja untuk menatap matanya. “Tidak mungkin Anda melakukan ini bukan?”

Raja menghampiri Selir Yoo dan memegang kedua bahu wanita itu. “Dengarkan aku.. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu.”

“Jeonha! Bagian mana yang menurutmu ini untuk kebaikanku?” Selir Yoo sedikit menaikkan nada suaranya.

“Yoo Bin..”

“Anda pikir aku akan merasa senang? Aku akan bahagia saat mendengarnya?”

Raja menghela napas. Ia ingin mendekati Selir Yoo lagi, tapi wanita itu langsung menjaga jarak. Tangan Raja yang tadi ada di bahunya kini terlepas.

“Aku tidak menganggapnya begitu. Lagipula ini sudah menjadi keputusan yang tepat. Aku menyadari posisi ini bukanlah tempatku yang seharusnya.”

“Lalu menurut Anda dimana tempatmu yang seharusnya? Luar istana? Anda ingin mengasingkan diri? Meninggalkanku dan anak-anak di dalam istana seperti ini?” Mata Selir Yoo mulai berkaca-kaca.

“Aku tidak akan meninggalkan kalian sejauh itu.”

“Lalu apa rencana Anda? Untuk apa Anda turun tahta? Bahkan..” Selir Yoo menarik napas sejenak. “Kenapa Anda menunjukku sebagai wali ahli waris? Anda tau aku tidak memiliki kemampuan itu.”

“Yoo Bin, kau adalah pewaris yang sebenarnya. Begitupun dengan Joon.”

“Lantas apa itu jadi masalah? Hanya karena aku adalah pewarisnya, maka dengan seenaknya Anda memberikan tanggung jawab itu padaku dan Joon?” Selir Yoo tertawa miris. Ia semakin melangkahkan kaki ke belakang saat Raja hendak mendekatinya lagi. “Anda tau? Bertahun-tahun aku melindungi kedua anak kita di luar istana. Itu semata-mata agar mereka bisa tetap hidup dan bertemu lagi dengan Anda. Aku bahkan tidak memikirkan lagi bagaimana hidupku saat itu. Bahkan ketika aku tau siapa jati diriku, aku tidak pernah memikirkan siapapun selain mereka dan Anda. Jadi..” Selir Yoo menelan ludahnya pahit. “Jadi bagaimana mungkin Anda menghancurkan pengorbananku selama ini?”

THE LAST FIGHT [COMPLETE] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang