FATE 65

10K 569 48
                                    

“Wah kalian udah putus, kok masih bisa seakrab ini?” tanya Lucas menatap satu per satu dua insan yang duduk berdampingan itu. “Datang ke pesta bareng lagi.”

Pupil mata Ardana melebar melihat tangan Milla yang melingkar di lengan Lucas.

“Mill?” ujar Sera yang juga terkejut melihat Milla di tempat ini, dan gadis itu hanya tersenyum saja pada Sera. Pikiran Sera kalut, karena mengingat dulu Lucas pernah menawarinya pekerjaan, dan sepertinya perkejaan yang seperti ini yang dimaksudkan. Tapi, Milla kan bukan anak dari keluarga susah.

“Lo?” Sedangkan Ardana mengeraskan rahangnya menatap Lucas lalu membuang muka.

“Apa lo natap gue kayak gitu?” Lucas ikut duduk di depan Ardana diikuti Milla yang curi-curi pandang Ardana.

Ardana hanya tidak mau Milla dibawa-bawa pada urusan pribadi mereka, karena saat itu Lucas selalu menggunakan Sera atau Milla agar Ardana kembali jadi anggota mereka.

“Milla gak tau apa-apa!” ujar Ardana dengan tertahan.

“Peduli banget lo sama Milla? Bukan siapa-siapa lo, kan?” Lucas sinis.

Sera tidak mengerti dengan apa yang mereka bahas, ia pun berinisiatif untuk pergi.

“Mill, lo mau ke toilet?” tanyanya seperti basa-basi, tapi itu ajakan sebenarnya, ia ingin tahu kenapa bisa bersama Lucas.

Beruntung Milla mau dan mereka pergi ke toilet berdua setelah celingukan sana-sini dan akhirnya bertanya pada pelayan.

“Langsung aja, Mill. Gue kepo soalnya,” ujar Sera begitu sampai di toilet.

“Gue gak ada hubungan apa-apa sama Lucas, cuman dia minta ditemenin ke sini. Itu aja gak lebih,” jawab Milla, tapi Sera masih belum yakin.

“Sebenarnya akhir-akhir gue lagi deket sama dia, beberapa kali jalan bareng, tapi katanya dia gak butuh pacar. Kalo masih mau jalan bareng ya ayo.”

Mata Sera membulat tak habis pikir, sepertinya Lucas satu sama dengan Alea. “Lo tau artinya apa?”

“Lucas pemain, ceweknya di mana-mana ada, makanya gak butuh status. Gue yakin fwb-an banyak,” jawab Milla cepat.

“Pinter!” sahut Sera menunjukkan jari jempolnya.

“Lo gak usah khawatir, gue tahu mana yang salah mana yang bener,” ujar Milla tersenyum. Melihat senyuman Milla membuat Sera sedikit lega, tapi meski begitu ia tetap khawatir.

Di sisi lain, Ardana dan Lucas berperang dingin. Lucas masih menginginkan Ardana kembali ke genk motor mereka, apalagi Lucas merasa dipermainkan karena kemarin Ardana sempat kembali dan malah keluar lagi.

“Jangan bawa-bawa Milla ke dalam masalah kita, manfaatin dirinya yang lagi tertekan sama keluarganya,” ujar Ardana, gigi-giginya mengerat kesal.

Lucas tertawa kecil sebagai respons. “Ternyata Milla sama Sera emang sedekat itu, ya?” ujar Lucas berdecak tak menyangka. “Tapi bisa-bisanya lo pake kedua-duanya,” lanjutnya menggeleng.

“Jangan asal ngomong lo!” desis Ardana menatap tajam.

“Btw cctv di apartemen lo udah gue hack,” tekan Lucas dengan santainya.

Ardana langsung mengangkat wajahnya dan menatap tajam, tangannya langsung terkepal erat.

“Malamnya sama Milla, terus malam berikutnya sama Sera. Lo emang gak diragukan la–”

Brug~

Tanpa menunggu Lucas selesai bicara Ardana langsung meninjunya keras, dan berkali-kali hingga menimbulkan kericuhan dan menjadi pusat perhatian.

Fate and PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang