Seusai mandi wei ying langsung melangkahkan kakinya menuruni anak tangga dan menuju kemeja makan.
Dimeja makan tersebut sudah terlihat ayah jiyang,bibi sarah,jiang yanli,Lanzhan,tuan Qiren dan Nyonya saren.
"Selamat pagi semuanya,maaf,menunggu lama"sapa wei ying.tuan Qiren dan Nyonya saren menyapa kembali wei ying dengan hangat.Lanzhan pun terkejut saat melihat wei ying.
"Siculun ini disini?apa jangan jangan yang di maksud kakaknya jiang yanli adalah dia?" Batin Lanzhan.
"Ini udah siang bukan pagi!"celetuk yanli dengan kesal.
"Wei ying ,sini duduklah"saut bi sarah dengan menarikan kursi untuk wei ying.wei ying pun duduk di samping bibi sarah.
"A'ying kenapa kau baru bangun jam segini?kita semua menunggumu begitu lama"tanya ayah jiyang."Maaf ayah..kan ayah tau sendiri...semalam karna membersihkan pesta yanli,A'ying jadi tidur jam 4 pagi" ucap wei ying.
"Oh..jadi kakak tidak ikhlas membantu ku begitu?"seru yanli.
"Bukan begitu yanli"ucap wei ying tidak enak."Sudah.... sudah lupakan saja! Ayo kita mulai makannya.oh ya A'ying perkenalkan.ini om Qiren dan tante saren mereka baru pulang dari Italia.dan untuk 2 hari kedepan mereka akan tinggal disini sembari menunggu rumahnya selesai di renovasi" Jelas ayah jiyang .wei ying pun memberi salam kepada tuan Qiren dan Nyonya Saren.
"Dan ini Lan zhan anaknya tuan Qiren dan tante saren...kalian juga saling mengenal kan? Karna katanya dulu dia satu sekolah dengan yanli "imbuh ayah jiyang.
"Oh iya iya,wei ying mengenal dia"saut wei ying.Lan zhan pun tidak henti memperhatikan wajah wei ying dan juga wajah yanli secara bergantian."Apa wei ying ini anak om juga?"tanya Lanzhan heran. Ayah jiyang pun mengiyakannya.
"Jadi mereka berdua ini anak kandung om ?"tanya Lanzhan kembali seakan tak percaya.
"Iya nak..memangnya kenapa?"tanya ayah jiyang.
"Tidak apa apa..Aku hanya terkejut saja saat tau wei ying dan yanli itu saudara kandung,karna dulu waktu di sekolah sepertinya yanli dan wei ying tidak begitu dekat bahkan aku lihat seperti orang asing"ucap lanzhan."Ah perasaan kau saja,aku dulu dekat kok disekolah dengan kakak"tungkas yanli.
"Aya kan kak?"tanya yanli agar meyakinkan wei ying.
"Emm....iya"saut wei ying."Kesibukan wei ying sekarang apa?"tanya Nyonya saren
"Saya designer tante"jawab wei ying.
"Wah,bagus dong.kerja di perusahaan mana sayang?"tanya nyonya saren.
"Ehm saya designer di boutique saya sendiri tante"jelas wei ying.
"Oh kamu punya boutique sendiri?"tanya tante saren antusias.Wei ying pun mengiyakannya."Jiyang...hebat sekali putramu ini"ucap saren
"Iya sar menurun dari bakat ibunya,A'ying juga membuka boutique dengan hasil jerih payahnya sendiri tanpa bantuan ku"saut ayah jiyang .jiang yanli memutar kedua bola matanya seakan tidak suka ketika ayahnya memuji kakaknya berlebihan."Kalau yanli sekarang kesibukannya apa?"tanya tante saren
"Saya dirumah tante,bantu mengurus usaha papa"sahut yanli.
"Ma,kau terlalu banyak bertanya lebih baik kita lanjutkan makannya" tegur Tuan Qiren kepada istrinya."Baiklah"saut nyonya saren.
Mereka setuju melanjutkan makan mereka.sesekali mereka menyelipkan perbincangan ringan didalamnya.kedua mata Lanzhan tak henti memperhatikan wajah yanli yang saat ini tengah duduk berhadapan dengannya.melihat itu yanli menjadi risih.
"Kenapa kau melihatku seperti itu"gumam yanli,Lanzhan pun menepiskan senyumnya kepada yanli seolah mengerti isi hati yanli.
Seusai makan,ayah jiyang mengajak keluarga tuan Qiren untuk duduk didepan sembari berbincang bincang dan meminun teh.
Sebelum tuan jiyang sudah menunjukkan kamar yang akan ditempati sementara untuk keluarga tuan Qiren.
"Om jiyang..apa boleh aku minta buah limau?"tanya lanzhan
"Tentu saja boleh,mintalah pada A'ying didapur"saut ayah jiyang.Karna wei ying saat itu sedang berada di dapur mencuci piring bekas makan tadi.
Karna keluarga mereka tidak memperkerjakan pembantu dan itu atas dasar keinginan bibinya.jadi yang disibukkan oleh pekerjaan rumah hanya bibi sarah dan wei ying.Walaupun wei ying laki laki tapi dia sudah terbiasa membantu bibinya di dapur.Calon mantu idaman hehe.Saat wei ying tengah mencuci piring tiba tiba Lanzhan menghampirinya.
"Hey culun!aku minta buah limau untuk tehku,bisakah kau mengambilkannya?"pinta Lanzhan.namun tidak di tanggapi oleh wei ying.
"Apa pendengaran dan mulutmu sudah tidak berfungsi?aku sedang berbicara kepadamu kenapa kau diam saja?"Geram Lanzhan"Kau disini hanya untuk menumpang jadi bicaralah yang sopan!"celetuk wei ying.
"Sombong sekali dirimu.aku hanya meminta buah limau.aku meminta dengan sopan dan kau malah berbicara seperti itu!ingatlah disini aku tamu"seru Lanzha.
"Kau tau kau hanya tamu disini,jadi berprilakulah selayaknya tamu pada umumnya!ibu dan ayahku bersusah payah memberiku nama dan kau malah mengganti namaku seenaknya.apa itu yang dinamakan sopan?"seru Wei ying."Aku bukan mengganti namamu tapi hanya menjulukimu!bukankah yang menjulukimu culun bukan hanya aku saja?masa iya aku harus aku harus menjulukimu dengan julukan angel?haha lucu sekali!julukan seperti itu lebih pantas untuk yanli.lagi pula bagaimana om Jiyang bisa memiliki anak sepertimu?atau jangan jangan anak kandung om jiyang tertukar denganmu atau bisa saja kau hanya anak pungutnya."ucap Lanzhan sambil tertawa.Wei ying yang sudah geram tak segan mengambil satu gayung air bekas cucian piring lalu....
BYURRRRRR
Wei ying menyirami air tersebut ketubuh Lanzhan.
"Sialan!kenapa kau menyiramku"bentak Lanzhan
"Karna kau terlalu banyak bicara!dan aku sangat tidak menyukainya"seru Wei ying."A'YINGGGGG" Teriak ayah jiyang yang sudab berdiri di pintu dapur
"A...yah" ucap wei ying.ia sangat ketakutan melihat ayahnya.
"Kenapa kau menyiram Lanzhan dengan air bekas cucian"teriak ayah jiyang
"Dia yang duluan ayah"ucap wei ying sambil menanggis.
"Ayah tidak menerima alasan apapun!apa ini yang ayah ajarkan padamu saat ada tamu dirumah?cepat minta maaf !"bentak ayah jiyang."A'ying tidak mau ayah.dia dulu yang memulai"ucap wei ying serak
"Om biarkan saja..wei ying tadi tidak sengaja"saut Lanzhan
"A'YINGGGGG"teriak ayah jiyang keras
"Lanzhan maafkan aku"ucap wei ying.ia langsung berlari keluar dapur dan menuju kamarnya dengan air mata mengalir.
"Ibuuu"guman Wei ying ,ia melepaskan kacamatanya dan menangis sejadi jadinya.
* Di DAPUR
"Nak maafkan anak om"sesal ayah jiyang
"Tidak apa apa om" ucap Lanzhan"Kak wei selalu saja membuat masalah"saut yanli.
"Jiyang kau tidak seharusnya membentaknya seperti itu"ucap tuan Qiren
"Biarkan saja..dia sudah besar tapi tidak tau cara menghargai orang lain" seru ayah jiyang.