64

3.6K 296 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!
.
.
.

Saat masuk kedalam ruangan tempat lanzhan bekerja, wei ying melihat ada pria yang tengah duduk di meja kerja suaminya. Pria itu tidak lain adalah yangyang, mendengar suara langkah kaki mendekat yangyang segara menolah kemudian berdiri.
"Lanzhan" sapa yangyang.

Wei ying melihat yangyang segera bersembunyi di punggung lebar suaminya membuat yangyang mengernyit.
"Culun" ujar yangyang hendak menarik tangan wei ying tetapi tubuhnya langsung didorong oleh lanzhan.
"Jangan mendekatinya!!" Tegur lanzhan.
"Aku sungguh heran kenapa kau akhir akhir ini sangat sering bersama culun ini" ujar yangyang menjauh saat tubuhnya di dorong oleh lanzhan.

"Memangnya kenapa? Apa masalahmu" ketus lanzhan menuntun istrinya agar duduk di kursi kerjanya dengan hati hati.

Yangyang sedikit terkejut melihat perlakuan sahabatnya yang sangat lembut pada pemuda yang sering di katai culun itu.
"Lanzhan, jawab pertanyaanku. Kenapa kau membawa culun ini kemari? Aku mau membicarakan sesuatu yang penting denganmu" ujar yangyang kesal.
"Bicara yang sopan!! Dia punya nama, panggil namanya" seru lanzhan menatap sahabatnya tajam.

'Kenapa dia membela ku di depan pria kurang ajar ini' batin wei ying bingung.

"Dan apa masalahmu jika aku mengajaknya kemari? Aku berhak membawa istriku kemanapun aku mau!" Ujar lanzhan membuat wei ying melotot.

'Kenapa lanzhan mengatakan itu pada sahabatnya' batin wei ying kaget.

"Siapa yang kau maksud istri?" Tanya yangyang heran.

Lanzhan terdiam menatap istrinya yang terkejut kemudian menatap sahabatnya datar.
"Wei ying istriku" ujar lanzhan tegas.
"APAAAA! culun ini istrimu?" Kaget yangyang kemudian tertawa terbahak bahak.

Lanzhan yang melihat sahabatnya tertawa menjadi geram, dengan kencang ia menampar pipi sahabatnya membuat yangyang terdiam seketika.
"Kenapa kau menamparku!" Kesal yangyang memegang pipinya yang sakit.
"Karna tidak ada yang bisa di tertawakan disini" seru lanzhan
"Ayolah, kau jangan bercanda begitu" ujar yangyang.
"Apa wajahku terlihat bercanda? Aku dan wei ying sudah menikah" ujar lanzhan.

Yangyang tidak bisa untuk tidak terkejut mendengar kenyataan bahwa sahabatnya menikahi pemuda culun di sampingnya. Ia kemudian menatap wei ying dari atas sampai bawah, memang bagi yangyang wei ying manis tetapi untuk menjadi istri lanzhan sangat mustahil apalagi sejak dulu sahabatnya ini terus membuli wei ying.
"Apa benar kau menikah dengan lanzhan?" Tanya yangyang pada wei ying.
"Untuk apa kau bertanya padanya lagi! Apa saat aku mangatakannya telingamu bermasalah? Mau ku cungkil menggunakan linggis hah!" Seru lanzhan geram.
"Aku dan lanzhan sudah menikah dua bulan" cicit wei ying membuat lanzhan tersenyum puas.
"Dan saat kau melihat kami diSwiss itu kami tengah melakukan acara bulan madu yang berkesan" ujar lanzhan membuat pipi wei ying merona ingin sekali ia memukul mulut suaminya yang lemes itu.

Yangyang bagai orang bodoh sekarang, kenapa di waktu itu ia malah percaya saja saat lanzhan mengatakan sedang liburan, kenapa ia tidak curiga saat menemui sahabatnya di swiss berdua bersama wei ying bahkan mereka berbagi kamar.
"Kenapa kau tidak memberitahuku" seru yangyang.
"Karna tidak ada yang tau pernikahan kami kecuali kerabat kami, dan sekarang kau sudah tau jadi jangan sampai memberitahu siapapun!" Pinta lanzhan bukannya malu, tapi ini demi keselamatan istri dan juga anaknya. Persaingan bisnis sangat sengit bahkan bisa saling membunuh jadi lanzhan tidak ingin mengambil resiko besar mempertaruhkan nyawa orang yang di sayanginya.

Lanzhan kemudian menarik sahabatnya sedikit menjauh dari wei ying agar istrinya tidak mendengarkan pembicaraannya.
"Jangan pernah mengajakku bertemu wanita ataupun uke seksi lagi apalagi mengajakku menemui chengxiao!" Bisik lanzhan.
"Tapi lanzhan, aku harus bicara apa pada chengxiao, dia masih mengharapkanmu" ujar yangyang.
"Apa kau mau mulutmu di masuki remahan kaca?" Ancam lanzhan.
"Ba..iklah, aku akan berbicara kepada chengxiao agar dia mengerti" ujar yangyang terbata bata.
"Dan ku peringatkan padamu! Jangan pernah bersikap kurang ajar pada istriku atau kau akan tau akibatnya" ujar lanzhan penuh penekanan.
"I..y.aa" ujar yangyang meninggalkan ruangan sahabatnya tergesa gesa.

'Mati aku, pasti wei ying memberitahu lanzhan kalau aku hampir melecahkannya. Dasar bodoh kau yangyang' batin yangyang.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang