23

2.8K 230 6
                                    

Tok tok

"Ada orang sembunyilah!" Pinta lanzhan dan wei ying buru buru masuk kedalam kamar mandi yang ada di kamar lanzhan. Melihat keadaan sudah aman lanzhan bergegas membuka pintu kamarnya.
"Mama, ada apa?" Tanya lanzhan
"Nak, wei ying dimana? Kenapa dikamar yang baru tidak ada? Periasnya sudah datang" ucap nyonya saren bingung mencari wei ying.
"Em mungkin dia sedang di kamar mandi" jawab lanzhan.
"Tapi di kamar mandi belakang tidak ada nak" saut nyonya saren.
"Sebentar lanzhan akan mencarinya, mama tunggu saja di luar" ujar lanzhan.

Saat lanzhan sudah tidak melihat mamanya, ia pun cepat cepat menarik tangan wei ying keluar dari kamar mandinya.
"Cepat keluarlah" ajak lanzhan menarik tangan wei ying. Saat mereka keluar dari kamar mereka berpapasan dengan Tuan Qiren.
"Wei ying kau habis dari mana? Kami semua mencarimu" tegur tuan Qiren membuat wei ying dan lanzhan kebingungan.
"Maaf om wei ying habis dari kamar mandi" jawab wei ying
"Kamar mandi? Tapi kenapa keluar dari kamar lanzhan" tanya tuan Qiren curiga.
"Em i_ya pa tadi kamar mandi belakang sempat penuh dipakai oleh pendekor jadi wei ying menumpang dikamar mandiku" jelas lanzhan.

"Ya sudah, wei ying ayo cepatlah ke kamar barumu dan lanzhan nanti kalian akan di riaas disana, acaranya akan segera di mulai" ujar Tuan Qiren. Mereka berdua langsung menuju kamar yang di maksud tuan Qiren, terlihat ada beberapa orang yang mungkin perias mereka.

Kini wei ying duduk di depan meja rias yang begitu besar dan ia mulai di rias tipis , perias itu memperhatikan raut wajah cemberut nya dari tadi.
"Tuan, hari bahagia tidak boleh cemberut seperti itu" tutur perias itu membuat hati dan kepala wei ying ingin meledak marah tapi berusaha di tahan.
'Banyak bicara sekali orang ini' gumam wei ying benar benar badmood dan ingin berteriak sekuat tenaga. Bahkan ingin mencekik leher periasnya itu.

Memang acara pernikahan wei ying dan lanzhan di adakan siang hari. Ayah jiyang pun datang namun ia terlihat hanya sendirian tanpa putri bungsunya yanli, karna memang yanli menolak berangkat bersama ayahnya. Ia ingin datang bersama kekasihnya Kai.
Ayah jiyang terlihat sedang berbincang bincang dengan Qiren dan juga teman lainnya. Lanzhan terlihat sudah rapi dan juga terlihat tampan dengan kemeja putih dengan balutan jas Gold yang melekat ditubuhnya. Rambutnya yang basah dengan polesan pomet membuat ketampanan yang di miliki lanzhan semakin bersinar.
"Om jiyang" sapa lanzhan
"Lanzhan, kau terlihat sangat tampan sekali, mirip seperti papamu saat menjadi pengantin dulu" puji ayah jiyang dengan menepuk pundak lanzhan dan di balas dengan senyuman oleh lanzhan.

"Hahah kau bisa saja jiyang" saut Tuan Qiren
"Nak, apa wei ying belum selesai?"tanya Qiren
"Mungkin sebentar lagi pa" saut lanzhan seolah tidak tertarik di tanya masalah si culun wei ying. Lanzhan dan ayah jiyang sedikit berbincang bincang dengan tamu lainnya.

Namun dalam perbincangan sekelompok laki laki itu kedua mata lanzhan tiba tiba teralihkan kearah seorang wanita yang berjalan anggun dengan gaun merah memperlihatkan bahu putihnya.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang