Keesokan paginya saat hendak sarapan bersama sama. Semua keluarga lanzhan keluar dari kamarnya masing masing dengan menggunakan pakaian rapi.
'Tumben sekali sepagi ini mereka semua berpakaian rapi'batin wei ying dan yanli.Wei ying dan yanli pun menyapa hangat Tuan Qiren dan Nyonya Saren, dan mereka memberi sapaan balik kepada anak anak dari sahabatnya itu. Wei ying mempersilahkan keluarga kecil tersebut duduk di meja makan, tak lama kemudian ayah jiyang datang menghampiri mereka dimeja makan.
"A'ying,,,,yanli, keluarga om Qiren akan pulang hari ini"jelas ayah jiyang dengan mendudukkan dirinya di atas kursi makan. Wei ying dan yanli senang bukan kepalang seakan bernafas lega mendengar kabar dari ayahnya.
"Iya nak, om juga sekalian mau membahas pernikahan lanzhan dan yanli"ujar tuan Qiren.
"Kenapa jadi yanli?"seru yanli tidak terima.
"Eh maaf, maksud om itu wei ying dan lanzhan"ucap tuan Qiren. Hal itu membuat yanli bernafas lega seolah seolah racun yang menempel di tenggorokannya beberapa hari ini seakan hilang.
'Yanli sebegitunya tidak ingin menikah denganku?' Gumam lanzhan dengan memperhatikan yanli. Kemudian pandangan lanzhan berpindah ke arah pemuda yang duduk di samping yanli yang tak lain adalah Si Culun yang tengah memasang wajah sedihnya.'Lihatlah pemuda culun yang sok polos itu rasanya ingin sekali ku jadikan dia makanan hewan di kebun binatang, dia seolah menderita akan di nikahkan denganku. Padahal aku tau sekali di dalam hatinya pasti kesenangan karna telah di nikahkan dengan laki laki sepertiku,sungguh kotoran menjijikan'gumam lanzhan sinis.
Wei ying tak sengaja melihat lanzhan yang saat ini tengah memperhatikannya. Saat ini mereka berdua beradu pandang dan lanzhan memelototkan kedua matanya kepada wei ying seraya tangannya memegang garpu dan mencapkan garpu tersebut di daging asap miliknya begitu keras, membuat wei ying menelan ludahnya.
"Lanzhan kau kenapa?"tanya tuan Qiren dengan memandang wei ying dan anaknya.
"Oh tidak kok pa, tidak ada apa apa" saut lanzhan mencoba memperlihatkan senyuman palsunya.
"Yasudah, seperti yang sudah di sepakati papa dan om jiyang. Pernikahan kalian akan di laksanakan 2 minggu lagi"ucap Tuan Qiren. Lanzhan seolah tidak peduli dan masih melanjutkan acara makannya.
"Lanzhan!!" Panggil tuan Qiren
"Iya pa?" Saut lanzhan
"Apa kau mendengarkan apa yang papa katakan?"ujar tuan Qiren kesal.
"Bicara saja pa,lanzhan mendengarkannya"saut lanzhan dengan mengunyah.
"Tapi kamu tidak sopan! Ada orang tua berbicara kau malah makan"seru tuan Qiren.
"Aku lapar!"ujar lanzhan malas.
"Qiren,biarkan saja"saut ayah jiyang menengahi.
"Nanti Resepsi pernikahan kita adakan di rumah secara besar besaran" ucap Tuan Qiren.
"Aku tidak mau ada Resepsi" teriak wei ying dan lanzhan serempak membuat Nyonya saren heran melihat kekompakan anak san calon menantunya.
"Lanzhan putra kami satu satunya jadi mau tidak mau kami harus merayakan Resepsi pernikahan secara besar besaran"jelas tuan Qiren.
"Pa...tapi lanzhan tidak mau!"saut lanzhan kesal.
"Papa tidak meminta pendapatmu jadi diamlah!"seru tuan Qiren.
"Om..wei ying tidak mau ada Resepsi,lebih baik acaranya di hadiri oleh keluarga saja"Tutur wei ying hati hati.
"Seperti yang om bilang tadi. Om harus merayakan Resepsi pernikahan kalian karena kerabat dan rekan bisnis om sangat banyak jadi tidak mungkin kami menggelar acara pernikahan secara diam diam terlebih lagi anak om dan tante hanya lanzhan"jelas tuan Qiren mantap.
"Tapi om" ucap wei ying."A'ying! Diamlah jangan menambah masalah"saut ayah jiyang membuat wei ying menutup mulunya.
'Dasar munafik! Aku menolak Resepsi karna aku merasa malu menikah dengan dia! Sementara dia? Dia menolak resepsi pernikahan karna ingin mencari muka di depan papa dan mama. Dia pikir aku bodoh? Aku tidak semudah itu percaya dengan sikap dan penampilan poloosnya, lihat saja nanti' gumam lanzhan kesal.Kini wei ying dan lanzhan hanya pasrah dengan keputusan yang sudah di tentukan oleh kedua orang tua mereka, meskipun dalam hati mereka ingin menolak keras pernikahan ini.
"Ma,pa... lanzhan ingin bicara sebentar dengan wei ying"pinta lanzhan dan di iyakan oleh Qiren dan saren.
'Mau bicara apa lagi dia' gumam wei ying sambil melihat ke arah lanzhan."Ayo wei ying kita bicara sebentar" ajak lanzhan melebarkan senyumanya.
"Maaf lanzhan lain kali saja bicaranya, aku sibuk karna pekerjaan ku di kamar belum selesai, permisi" ujar wei ying hendak pergi tapi lanzhan menarik tangannya.
"Kita hanya sebentar saja"ujar lanzhan berpura pura baik dan sabar.
" aku tidak mau" ucap wei ying lirih
"Cepat ikut aku!" Saut lanzhan memelototkan matanya.
"Ayolah wei ying ini hanya sebantar" ucap lanzhan.
'Ya tuhan, apa yang di rencanakan di brengsek ini hingga berbicara semanis itu' batin wei ying ketakutan."A'ying, kenapa masih diam saja? Cepat temani lanzhan dia ingin berbicara berdua denganmu" saut ayah jiyang.
"Baiklah" ujar wei ying pasrah.lanzhan langsung menarik tangan wei ying dengan kasar keluar menuju taman yang ada di halaman rumah.