61

3.6K 312 10
                                    

JANGAN LUPA VOTE!
.
.

Lanzhan membawa wei ying kesalah satu rumah sakit keluarganya, sesampainya di rumah sakit lanzhan berteriak agar para pihak rumah sakit segera menangani istrinya. Para pihak rumah sakit yang kenal siapa lanzhan langsung menangani kondisi wei ying. Lanzhan hendak menemani istrinya di tahan oleh pihak rumah sakit dan memintanya untuk menunggu di luar.
Mama saren dan juga papa Qiren yang mendapatkan kabar bahwa menantunya masuk rumah sakit sangat kaget apalagi mama saren semalam baru saja bertelfonan dengan menantunya sangat tidak percaya.
Mendengarkan derap langkah dari lorong rumah sakit lanzhan menoleh kemudian memeluk mama nya dengan air mata mengalir.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya papa Qiren khawatir.
"Masih di tangani" lirih lanzhan memeluk erat tubuh mamanya.

Sedangkan mama saren tidak bisa berkata kata saking tegangnya, dia hanya mengusap pungung lebar anaknya dan ikut menanggis. Hampir satu jam akhirnya dokter yang menangani wei ying keluar dari ruang IGD. melihat itu lanzhan segera mendekati dokter itu di ikuti mama  papanya.
"Bagaimana keadaan istriku" tanya lanzhan sedikit mengeraskan suaranya.
"Apakah itu istri anda tuan muda lan?" Tanya dokter itu.
"Iya, bagaimana keadaanya?" Tanya lanzhan.
"Nanti sata jelaskan, sekarang ikut saya keruangan saya dulu" ujar dokter itu menatap lanzhan.

Dengan patuh lanzhan mengikuti langkah dokter itu bersama kedua orang tuanya.
"Sekarang cepat jelaskan keadaan wei ying ku" seru lanzhan tidak sabaran.
"Begini, sebelum saya menjelaskannya. saya mau bertanya kepada tuan muda lan terlebih dahulu" ujar dokter itu.
"Silahkan dok" ujar papa Qiren yang sejak tadi terdiam.
"Apa saat datang kemari anda dan istri anda melakukannya?" Tanya dokter itu tetapi lanzhan hanya diam, dokter yang melihat keterdiaman lanzhan membenarkan kemudian melanjutkan pembicaraannya.
"Begini tuan muda, mungkin saat anda melakukannya dengan istri anda itu sedikit kasar, hingga mengakibatkan pendarahan serta kerobekan pada area pribadi milik istri anda. Tapi untung saja janin yang berada di dalam perut istri anda masih bisa di selamatkan" jelas dokter itu hati hati membuat ketiga orang yang ada di ruangan itu syok bukan main.
"Apaa? Janin? Maksud mu wei ying ku sedang hamil?" Kaget lanzhan.
"Iya tuan muda, kandungan pada laki laki sangat rentah dari wanita. Apalagi usianya baru 3 minggu masih sangat muda, dan untung saja anda segera membawa istri nada kerumah sakit. Karna kalau terlambat akan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian pada keduanya" tutur dokter itu membuat papa Qiren marah.

Plakkk
Plakkk
Plakkk

Tiga tamparan mendarat pada wajah lanzhan yang masih mamatung mendengarkan penjelasan dokter itu. Lanzhan tidak marah karna tamparan itu, karna itu memang pantas ia dapatkan.
"KURANG AJAR!! APA KAU SUDAH GILA!! KAU HAMPIR MEMBUNUH ANAK DAN ISTRIMU!!" seru papa Qiren keras.
"Lanzhan, setan apa yang merasukimu sampai menyakiti istri dan calon anakmu yang bahkan baru tumbuh!!" Seru mama saren marah.
"Untung tidak terjadi apa apa, kalau sampai tadi terjadi apa apa dengan menantu dan cucuku aku akan membunuhmu walaupun kau adalah anakku!!" Seru papa Qiren.
"Apa yang akan papa katakan pada jiyang jika sampai anaknya meninggal karna dirimu!!" Seru papa Qiren tidak habis pikir.

Kemudian kedua orang tua lanzhan keluar dari ruangan dokter tersebut meninggalkan anaknya yang masih mematung. Sedangkan dokter yang ada di sana masih terdiam tidak berani berkomentar apa apa melihat reaksi dari pemilik rumah sakit ini. Lanzhan bangun dari kursi melangkah menyusul orang tuanya untuk menemui istrinya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Tuan Qiren dan nyonya saren sangat bahagia mengetahui bahwa menantunya tengah hamil. Walaupun hati mereka sangat sedih melihat tubuh lemah menantunya yang belum sadarkan diri.
Sedangkan lanzhan terduduk di kursi yang ada di luar ruangan tempat istrinya istirahat karna mereka belum di perbolehkan masuk melihat kondisi lemah wei ying. Lanzhan terus menanggis tanpa suara menyesali perbuatannya yang hampir membunuh anak serta istrinya hanya karna salah paham dan kecemburuan.
Nyonya saren dan tuan Qiren menatap anaknya yang menanggis tanpa suara, mereka tidak pernah melihat putranya menanggis seperti ini karna lanzhan bukanlah anak yang cengeng. Mereka mendekati lanzhan dan duduk di samping anaknya, tuan Qiren tidak pernah bisa marah terlalu lama pada putra nya walau anak ini selalu membangkang dan keras kepala. Tuan Qiren memeluk tubuh putranya dan meminta maaf karna sudah menampar anaknya tadi begitupun nyonya saren.
"Mengapa sampai seperti ini nak?" Tanya mama saren mengelus punggung lebar anaknya.
"Kemarin waktu lanzhan hendak menjemput wei ying di boutique nya ia tidak ada, dan kata satpam yabg bekerja di sana kalau wei ying pergi bersama seorang pria yang lanzhan kenal ma. Lanzhan tau kalau pria itu suka dengan wei ying, wei ying berkata bahwa ia bersama sehun makan diluar bersama meymey orang kepercayaan wei ying tapi lanzhan tidak percaya maa" ujar lanzhan dengan air mata mengalir.
"Lanzhan sangat marah melihat wei ying menerima ajakan pria lain maa, karna itu lanzhan pergi ke bar untuk meminun alkohol menghilangkan rasa kesal lanzhan dan pulang melampiaskan semuanya pada wei ying maa"
"Lanzhan tidak tau kalau wei ying sedang hamil ma dan belum makan karna menunggu kedatangan lanzhan. Saat selesai melampiaskan amarah kepada wei ying lanzhan turun kebawah untuk makan dan mengecas ponsel lanzhan yang mati karna lowbat. Lanzhan melihat banyak pesan dan juga panggilan dari wei ying serta foto yang di kirim wei ying bahwa ia sedang makan bersama pria itu tetapi tidak berdua melainkan bertiga bersama orang kepercayaan wei ying ma"
"Lanzhan ingin meminta maaf dan naik keatas tapi saat lanzhan masuk wei ying sudah tidak sadarkan diri maa. Lanzhan marah karna lanzhan mencintainya ma, lanzhan tidak mau wei ying pergi bersama pria lain maa" tutur lanzhan panjang lebar dan kedua orangtuanya hanya diam menjadi pendengar.

"Ngga usah kamu berfikir macam macam tentang istri kamu nak, kamu harus percaya sama istri kamu karna menurut mama wei ying bukan pemuda seperti itu. Wei ying adalah anak yang baik dan penurut, kau bisa melihatnya bukan bagaimana sikapnya selama ini" ujar mama saren.
"Nak, perlu kamu ingat dulu mertuamu pernah mengatakan bahwa wei ying sama sekali tidak pernah berdekatan dengan seseorang sampai memiliki hubungan bukan? Sekarang papa tanya sama kamu. Apa kau bisa merasakan kalau wei ying masih suci saat melakukannya?" Tanya papa Qiren.
"Aku merasakannya pa, aku merasakannya" jawab lanzhan sesegukan.
"Berarti tidak ada alasan untukmu tidak mempercayai istrimu nak" ujar papa Qiren menasehati anaknya.

Setelah pembicaraan itu lanzhan menyuruh orang tuannya untuk pulang karna pasti kedua orangtuanya belum membersihkan diri saking paniknya kemari. Setelah orang tuanya pulang, lanzhan masuk keruang rawat istrinya. Ia sudah menghubungi mertuanya dan menjelaskan semuanya, walau awalnya ayah jiyang sangat marah mendengar kelakuan menantunya tetapi setelah mendengarkan penjelasan menantunya amarah ayah jiyang sedikit surut. Hanya sedikit. Ayah jiyang belum bisa datang karna masih dalam perjalanan dan mungkin sore baru kembali.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang