47

3.7K 304 12
                                    

JANGAN LUPA SENYUM TEMAN!
.
.
.


Mereka bertiga sedang menikmati acara makan mereka masing masing, sesekali yangyang menatap wei ying tanpa kedip membuat yang ditatap marasa tidak senang.
"Aku sangat kenyang" ucap yangyang merembahkan tubuhnya keatas tempat tidur. Lanzhan berdiri menghampiri sahabatnya kemudian menarik kaki yangyang hingga sebagian tubuh pria itu menyentuh lantai.
"Aduh, kau apa apaan lanzhan!" Seru yangyang
"Ambil ini dan pergi dari kamar ku!" Ucap lanzhan memberikan beberapa lembar uang dari dompetnya.
"Kau mengusirku?" Tanya yangyang tak percaya tapi tetap mengambil uang yang di berikan sahabatnya.
"Iya! Sekarang pergilah" ucap lanzhan tanpa dosa.
"Kau benar benar tega, aku sedang kesusahan tapi kau malah mengusirku" ucap yangyang
"Kau punya rumah disini! Kenapa kau tidak pulang kerumahmu saja!" Seru lanzhan mengingatkan.
"Ah, iya juga"

"Tapi, biarkan aku tidur disini semalam saja"pinta yangyang sembari melirik wei ying.
"Tidak!" Ucap lanzhan
"Biarkan saja lanzhan" saut wei ying menengahi.
"Nah kau dengarkan! Culun saja mengizinkan, tapi kau sahabatku malah tega mengusirku" melas yangyang
"Kau yakin?" Tanya lanzhan menatap wajah istrinya.
"Iya, biarkan saja dia tidur disini bersamamu! Asal kau sewakan aku satu hotel untukku" saut wei ying tersenyum ceria.

Lanzhan yang mendengar ucapan istrinya melotot tidak terima, segera ia menarik tangan yangyang dan menyuruhnya untuk keluar dari kamar itu.
"Lebih baik kau yang pergi dari sini" ucap lanzhan
"Kau kelewatan lanzhan, aku ini sahabat baikmu!" Seru yangyang
"Tapi soal ini tidak bisa, walaupun kau papa ku sekalipun!" Saut lanzhan menutup pintu. Yangyang menggedor gedor pintu itu keras sembari memanggil nama sahabatnya, tapi tidak ada tanggapan membuat pria itu lelah dan akhirnya pergi dengan perasaan kesal.

'Pasti ada apa apa antara lanzhan dan culun itu' gumam yangyang menendang angin.

Lanzhan kembali menghampiri wei ying yang kebingungan karna tingkah nya yang mengusir yangyang.
"Kenapa kau mengusirnya?" Tanya wei ying heran.
"Kenapa? Kau mau ku usir juga!" Seru lanzhan membuat wei ying semakin bingung.

Malam harinya wei ying sedang sibuk mengemasi semua pakaian miliknya dan suaminya kedalam koper. Lanzhan baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah yang berseri, ia berdiri didepan cermin mengeringkan rambutnya sembari menatap istrinya yang masih sibuk mengemasi pakaian.
"Mau kau bawa kemana?" Tanya lanzhan mendekati istrinya.
"Pulang" singkat wei ying
"Tidak usah, kita tambah saja waktu bulan madunya" pinta lanzhan merebahkan tubuhnya keranjang.
"Tidak mau, aku mau pulang!" Seru wei ying
"Kau juga sudah berjanji akan pulang besok!" Tambah wei ying memelas.

"Ya sudah pulanglah sendiri!" Ketus lanzhan
"Lanzhan, kau benar benar menyebalkan!" Pekik wei ying mendekati suaminya kemudian mencekik leher lanzhan, tidak keras sama sekali.
"Wei...y..ing" lirih lanzhan mencoba meronta.
"Rasakan ini, aku sudah sangat kesal padamu!! Dasar suami durhaka!" Pekik wei ying terus mencekik suaminya. Tiba tiba lanzhan tidak bergerak dan menutup matanya membuat wei ying menyudahi sesi cekikannya.

"Lanzhan? Kau kenapa? Bangun!" Ucap wei ying ketakutan melihat suaminya tidak merespon. Bahkan ia menepuk nepuk pipi suaminya, kemudian wei ying mendekatkan telunjuknya pada hidung suaminya gemetaran.
"Dia mati? Secepat itu dia mati?" Lirih wei ying tidak merasakan hembusan nafas suaminya.
"Lanzhan! Bangun! Kau jangan mati dulu, kalau mau mati nanti dirumah saja" ucap wei ying panik menggoyang goyangkan badan suaminya Kemudian meletakkan telinganya kedada bidang suaminya. Lanzhan membuka matanya sebelah mengintip wei ying yang kepanikkan.

'Anak ini hanya memikirkan pulang' gumam lanzhan memejamkan matanya kembali.

"Detak jantungnya masih ada, berarti di_" ucap wei ying terhenti kemudian menampar pipi suaminya keras.

Plak

"Aduhhhh, sakitt! Kenapa kau menamparku!" Seru lanzhan memegang pipinya yang di tampar.
"Kau berbohong!!! Aku kira kau betulan mati!!" Pekik wei ying membuat lanzhan tertawa terbahak bahak.

Lanzhan langsung memeluk tubuh istrinya erat, wei ying memberontak minta di lepaskan tapi lanzhan tidak menghiraukannya.
"Tenang lah, setelah ini akan ku lepaskan" bisik lanzhan melepaskan kancing kemeja istrinya perlahan.
"Lanzhan!! Tanganmu!!" Pekik wei ying menahan tangan suaminya.
"Tadi katanya minta di lepaskan bukan?" Goda lanzhan meremas dada istrinya pelan membuat wei ying mengerang.

"Ahhh, lanzhan" seru wei ying memberontak.
"Diam!" Seru lanzhan
"Aku tidak mau lanzhan, jangan!" Ucap wei ying menghentikan tangan lanzhan yang membuka celananya.
"Setidaknya untuk penutupan, besok kan kita pulang" ucap lanzhan mencium bibir merah milik istrinya.

Sudah yaa adegan hot nya bayangkan aja dulu sendiri, kan udah kemarin dibuatin hehehe!

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang