Wei ying beranjak dari tempat tidurnya dan meraih album foto yang ada dilemarinya,ia memandang potret masa kecilnya bersama ibunya dan juga yanli.
"A'ying sangat merindukan ibu,mungkin jika ibu masih ada ibu yang akan menenangkah aku"gumam wei ying dengan mata berkaca kaca.
Sementara yanli kini sedang duduk bersama kekasihnya dengan menikmati pesta dan juga segelas boba.
"Kenapa keluarga dia bisa ada dirumahmy sayang?"tanya kai.
"Kata ayah rumahnya masih di renovasi makanya mereka tinggal sementara dirumah kami,tetapi menurutku itu hanya alasan mereka saja"jawab yanli
"Semiskin itukah keluarganya?"ujar kai sinis
"Pantas saja dulu cheng xiao lebih memilihku dari pada laki laki itu"gumam kai.
"Dari yang ku lihat Lanzhan benar benar menyukaimu"ucap kai
"Yaaa sudah jelas sekali"balas yanli.
"Apa kau tidak menyukainya?"tanya kai
"Mana mungkin?dulu memang aku menyukainya tapi tidak untuk sekarang!.sekarang aku hanya milikmu"balas yanli,kai hanya tersenyum dan mencium bibir kekasihnya itu.
"Kalau ayahmu tetap memaksamu untuk menikah dengan laki laki itu bagaimana?"tanya kai.
"Aku tidak akan mau dan akan kabur bersamamu"ujar yanli pasti.
"Benarkah?"goda kai
"Tentu saja sayang"balas yanli malu malu.
"Kenapa bukan kakak mu culun itu yang menikah dengannya dan kenapa harus kau?"tanya kai.
"Mana ada yang mau dengan orang seperti dia"celetuk yanli
"Tapi kuperhatikan sebenarnya kakakmu itu cantik dan manis untuk ukuran seorang pemuda,hanya saja tidak bisa menjaga penampilannya"ucap kai.
"Berarti selama ini kau memperhatikan kakakku?"tanya yanli kesal.
"Tidak sayang..untuk apa aku memperhatikan kakakmu"kilah kai.
"Cantikkan mana aku dengan kakakku?"tanya yanli ketus.
"Kenapa kau tanya seperti itu?jelas kamu dong yang lebih cantik"ucap kai membuat yanli melebarkan senyumnya dengan perasaan malu.
"Aku sangat mencintaimu"tambah kai
"Aku juga sangat mencintaimu sayang"balas yanli sambil mencium pipi kai.
DiRumah tuan Jiyang tidak bisa tidur,ia hendak pergi kebalkon rumah untuk mencari udara sembari menunggu anak bungsunya pulang. Dan kebetulan Tuan Qiren keluar dari kamarnya karna merasa suntuk,ia berpapasan dengan jiyang.
"Jiy,kau belum tidur?"tegur tuan Qiren.
"Aku tidak bisa tidur,sebelum anakku berada dirumah"jelas ayah jiyang
"Kau sendiri kenapa tidak tidur?"tanya ayah jiyang pada tuan Qiren.
"Yaa aku tidak bisa tidur, aku merasa bosan dikamar jadi aku keluar untuk mencari udara segar"jawab tuan Qiren.
"Yasudah ayo kita kebalkon rumahku"ajak ayah jiyang.meraka berdua pun pergi kebalkon rumah dan duduk disana sembari menikmati pemandangan langit malam,jiyang dan Qiren bercanda dan mengingat kenangan saat remaja dulu.Hingga beberapa menit kemudian ayah Jiyang mencoba membahas tentang anak anak mereka.
"Qiren,sepertinya kita batalkan saja rencana untuk menikahkan anak anak kita"ucap jiyang.
"Kenapa?"tanya Qiren.
"Kau tau sendiri bahwa yanli tidak mau menikah dengan anakmu,aku tidak bisa memaksanya,biarkan dia mencari kebahagiaannya sendiri selagi itu masih baik untuknya"jelas jiyang.
"Ayolah jiyang kita bisa menikahkan wei ying dengan anakku"ucap Qiren.
"Tapi kau kan tau sendiri anakmu tidak mau menikah dengan A'ying"ucap jiyang.
"Lanzhan sudah mau menikah dengan wei ying"ucap Qiren
"Benarkah?bukanya katamu dia hanya mau menikah dengan yanli dan tidak mau menikah dengan A'ying"heran jiyang
"Lanzhan mau menikah dengan wei ying,tadi saren sendiri yang bicara kepadaku bahwa anaknya sudah mau menikah dengan wei ying,sebenarnya aku ingin memberitahumu besok pagi"jelas Qiren membuat ayah jiyang menghelang nafas panjang.
"Tapi Qiren,aku lihat lanzhan dan A'ying tidak saling menyukai. Aku takut nanti hubungan mereka malah semakin tidak baik"ucap ayah jiyang.
"Jiyang, cinta dan rasa suka akan tumbuh dengan sendirinya setelah mereka berdua menikah.kau jangan terlalu khawatir" balas tuan Qiren.
"Baiklah, aku akan coba bicarakan ini dengan A'ying.tapi jika A'ying tidak mau aku tidak mau memaksanya"saut ayah jiyang dan tuan Qiren mengiyakannya.
