Malam harinya setelah makan dihotel tersebut lanzhan mangajak wei ying untuk kembali kekamar.
"Makananannya sangat enak tadi" ujar wei ying merebahkan tubuhnya.
"Makanan tadi juga tidak gratis" seru lanzhan pada wei ying
"Tidak gratis? Apa aku harus memuntahkan semua makannya pada wajahmu?" Ujar wei ying bangun dari kasur tapi ditahan oleh lanzhan. Lanzhan merebahkan tubuh wei ying lalu menindihnya membuat wei ying memberontak.
"Kau mau apa lanzhan?" Tanya wei ying memberontak
"Aku mau menagih semuanya" bisik lanzhan dengan suara serak membuat wei ying menegang.
"Jangan menahan nafas! Nanti kau bisa mati" seru lanzhan
"Kalau kau tidak mau aku mati maka lepaskan aku" teriak wei ying memberontak minta di lepaskan.Lanzhan tidak mengindahkan keinginan wei ying tapi lanzhan malah mengapit dagu istrinya agar melihat ke arahnya. Jantung wei ying tiba tiba berdetak kencang bahkan berulang kali ia mencoba menelan ludahnya susah payah. Lanzhan mendekatkan bibirnya berusaha mencium bibir merah milik istrinya tapi wei ying langsung memalingkan wajahnya membuat lanzhan geram.
"Lanzhan apa yang kau lakukan! Kau kan pernah mengatakan tidak akan mau menyentuhku" tutur wei ying panik
"Cukup! Jangan berani menolakku. Aku ini suamimu dan aku berhak meminta hakku padamu" seru lanzhan
"Tapi kita akan bercerai bukan? Itu yang kau katakan dulu" seru wei ying menyadarkan lanzhan.Lanzhan yang mendegar hal itu terdiam, dia memang pernah mengatakan kalimat itu tapi itu dulu, lanzhan tidak mau menikah lebih dari sekali! Walaupun ia bukan pria yang baik tapi baginya pernikahan itu sakral.
"Kau hanya perlu melayaniku! Aku sudah lama memberikanmu kebebasan selama ini!" Ucap lanzhan kembali mendekatkan wajahnya.
"Lanzhan, ini tidak benar" ucap wei ying mendorong tubuh lanzhan tapi tangannya langsung di cengkram.Lanzhan mecengkaram kedua tangan wei ying kuat lalu mendekatkan wajahnya mencium bibir merah wei ying yang sudah menggoda lanzhan akhir akhir ini.
"Emhhhhh.....emhhhhh...lan...zh..annn" desah wei ying
Setelah puas dengan bibir istrinya, bibir lanzhan turun kearah leher putih milik wei ying memberikan tanda kemerahan disana. Wei ying menahan desahannya sekuat tenaga, lanzhan perlahan melepas kancing baju yang di kenakkan wei ying dan terlihatlah kulit putih susu yang bersih tanpa goresan apapun membuat lanzhan menelan ludahnya kasar. Hasratnya semakin melonjak setelah melihat tubuh telanjang milik istrinya, apalagi niple pink yang sedikit berisi seperti minta di sedot kuat oleh nya.
"Lanzhan, bukannya kau tidak mencintaiku? Kumohon jangan lakukan itu" ucap wei ying mencoba melepaskan cengkraman tangan lanzhan tapi tidak bisa. Cengkraman lanzhan ditangannya sangat kuat.
"Walaupun aku tidak menyukaimu, tapi bagaimana pun aku adalah suamimu. Jadi sebagai istri yang baik kau harus siap melayaniku" bisik lanzhan mulai menyedot niple pink milik wei ying kuat."Akhhhh....lan...zhan....akhhhhh...ahhh" desah wei ying saat lanzhan menyedot kuat niplenya.
Lanzhan yang sudah tidak kuat menahan lonjakan hasratnya langsung buru buru membuka semua pakaiannya. Mereka berdua sama sama telanjang, melihat tubuh berotot milik lanzhan membuat wei ying menelan ludahnya takut apalagi melihat milik lanzhan yang sebesar lengannya dan berurat membuat wei ying menanggis.
"Hikss lanzhan aku takutt hikss punyamu sangat besar hiks" tangis wei ying membuat lanzhan terkekeh gemas
"Aku akan perlahan" bisik lanzhan mulai mencium bibir merah istrinya kasar."Emhhhhh...ahhhh....emhhhh"
Lanzhan yang melihat wei ying sudah rileks mulai memasukkan satu jarinya pada hole sempit itu membuat istrinya memekik.
"Akhhhh....lan...zhan...hahhh..."
"Tahan sebentar" bisik lanzhan kembali memasukkan 2 jarinya membuat wei ying terisak."Hiksss...lan...zhan...akhhhhh...."
Dirasa sudah cukup membuat jalan untuk mililknya, lanzhan mencoba mendorong miliknya secara perlahan agar wei ying terbiasa.
"Akhhh...hikss...lanzhan....saki...tttt..hikss" pekik wei ying merasakan ada sesuatu yang keras mencoba menerobos bagian bawahnya.
"Emhhhh...tahan...wei..ying.....pun..yamu....sem..pi..ttt..emhhh" desah lanzhan kembali mendorong miliknya yang sudah di remas kencang oleh hole sempit milik istrinya. Rasanya sangat nikmatt bahkan berkali kali lipat nikmatnya.
Jlepppp
"Akhhhhh...hiks....ahhhh....per...ihhhh..." tangis wei ying saat milik lanzhan masuk sepenuhnya didalam, rasanya bagai terbelah menjadi dua tapi lama kelamaan rasa sakitnya berganti dengan rasa nikmat.
"Emhhh....rileks.....akhhhh....ini....nik...mat"
Setelah milik nya masuk sepenuhnya lanzhan mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur secara perlaahan tapi lama kelamaan sedikit cepat membuat wei ying kelimpungan.
"Akhhhh...emhhhh...hahhhh....pe...lan..ahhh"
CLOP CLOP CLOP
"Ahhhhhh...ahhhhh....we..yin...gg...akhhhh"
"Akhhhhhh.....emhhhhh...ahhhh...ahhhh"
Bunyi penyatuan mereka berdua bergema di kamar hotel itu, lanzhan seakan melayang merasakan nikmatnya milik istrinya. Selama ini lanzhan memang sering bermain dengan uke maupun wanita yang menjadi pacarnya tapi selalu menggunakan pengaman agar tidak kebobolan dan rata rata lawan main lanzhan tidak sesempit milik wei ying nya.
Tapi sekarang saat bersetubuh bersama istrinya rasa nikmatnya bekali kali lipat bahkan lanzhan mengganggahi istrinya semalaman penuh tanpa mendengarkan keluhan wei ying yang meminta berhenti. Lanzhan melakukannya sampai jam 4 pagi dan berakhir tidur berpelukan.