65

3.5K 294 8
                                    

HARI INI AKU DOUBLE UP YAA!!
.
.
.

Suara dering ponsel memenuhi ruangan lanzhan setelah kepergian yangyang, lanzhan segera menerimanya karna panggilan itu dari papanya.
"Halo ada apa pa?" Tanya lanzhan tanpa basa basi.
"Kalian pulang jam berapa? Wei ying jadi pulang sekarang kan?" Tanya papa Qiren.
"Ini masih di jalan pa sebantar lagi sampai" jawab lanzhan sembari mendekati istrinya yang duduk di kursi.
"Oh baiklah, dari tadi mama mu selalu bertanya mengenai menantu kesayangannya itu. Kalian hati hati di jalan" ujar papa Qiren mematikan saluran panggilannya.

Setelah panggilan itu di akhiri lanzhan mangajak istrinya untuk turun kebawah, sepanjang jalan wei ying terus menatap wajah suaminya dengan perasaan bingung.
"Ada yang kau mau tanyakan?" Tanya lanzhan.
"Kenapa mengatakannya pada sahabatmu?" Tanya wei ying.
"Karna ingin" singkat lanzhan membukakan pintu mobilnya untuk wei ying.

Saat di perjalanan pulang wei ying melihat adiknya yang duduk di pinggir jalan, dengan panik ia menyuruh suaminya untuk berhenti membuat lanzhan bingung. Kemudian matanya mengikuti arah pandangan istrinya setelah itu berdecak sebal. Wei ying buru buru keluar menghampiri adiknya karna takut terjadi sesuatu pada anak itu.
"Yanli" panggil wei ying mendekat. Yanli yang mendengar panggilan kakaknya dengan cepat memeluk tubuh kakaknya.
"Hikss kakak hikss" tangisan yanli pecah di pelukan wei ying.
"Ada apa sayang? Siapa yang menyakitimu?" Tanya wei ying khawatir, lanzhan berada di belakangnya sembari menatap yanli datar.
"Kakak kai memutuskanku hikss dia selingkuh hiks" isak yanli.
"Sudahlah, jangan menanggisi pria berengsek itu. Ayo biar kakak antar pulang" ajak wei ying menatap suaminya memohon.

Lanzhan menghelan nafas pelan kemudian mengiyakan, dengan ogah ogahan lanzhan membukakan pintu mobilnya untuk yanli. Mereka melanjutkan perjalanan untuk mengantar yanli pulang terlebih dahulu, lanzhan tidak bisa berhenti berdecak melihat istrinya yang duduk di belakang bersama yanli.
'Dasar pengganggu' batin lanzhan.

Sesampainya di rumah ayah jiyang, yanli langsung keluar dari mobil meninggalkan kakaknya tanpa berbicara apapun. Lanzhan yang melihat itu sedikit geram kemudian menyuruh istrinya untuk duduk di sebelahnya melanjutkan perjalanan pulang tanpa singgah.
Memasuki pekarangan rumah mereka berdua di sambut oleh mama saren dan juga papa Qiren dengan wajah berseri seri.
"Wei ying" panggil mama saren memeluk menantunya.
"Anak mama ini sebenarnya siapa? Aku atau wei ying" ujar lanzhan geleng geleng.
"Tentu saja wei ying, mama sangat senang akhirnya penantian mama untuk memiliki cucu akan tercapai" heboh mama saren mencium pipi menantunya.
"Sudahlah, kita masuk dulu. Menantumu perlu istirahat sayang" ujar papa Qiren memperingati istrinya yang sejak tadi heboh.
"Mama lupa hahaha. Saking senangnya mama sampai lupa, wei pokoknya apapun yang kamu mau katakan saja pada lanzhan jangan di pendam nak" tutur mama saren saat masuk kedalam rumah.
" Dan jika anak nakal itu tidak menurutinya katakan pada mama biar mama pukul kepalanya" ujar mama saren.
"Iya ma" jawab wei ying tersenyum pada mertuanya.

Lanzhan dan papa Qiren sangat bahagia melihat kearah orang yang mereka sayanginya, mereka berjanji akan mempertahankan kebahagian itu sebisa mungkin.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang