20

3.2K 260 9
                                    

Malam harinya wei ying bertemu dengan sehun, sehun menjemput wei ying di depan komplek perumahan wei ying, karna sebelumnya wei ying sudah mengiriminya pesan untuk menjemputnya disitu.
Wei ying tidak mau kalau nanti ayahnya melihat dia pergi dengan laki laki lain, terlebih lagi ayah jiyang sudah menetapkan tanggal pernikahan nya dengan lanzhan. Jika ayah jiyang sampai tau pasti dia akan di marahi.
Kini wei ying dan sehun tengah duduk didalam mobil, wei ying terlihat berbeda dari biasanya dengan mengenakkan Hondie Navi, bibir merah,walau masih menggunakan kaca matanya tapi kali ini terlihat menarik dan meninggalkan kesan manis. Yaaa karna sudah manis dari sononya. Maaf gays aku tuh gak bisa mikir visual yang baik!! Mumettt!!

Selama di perjalanan sehun dan wei ying membahas perbincangan ringan untuk mengusir sepi didalam mobil yang mereka berdua tumpangi.
Beberapa menit kemudian sehun memberhentikan mobilnya di depan Restaurant yang begitu terkenal di kotanya, dan ia mengajak wei ying untuk keluar dari mobil dan masuk menuju restaurant tersebut. Mereka berdua mencari tempat duduk , satu pelayan menghampiri mereka dan memberikan 2 daftar menu.
"Kau mau makan apa?" Tanya sehun dengan mata yang tak henti memperhatikan wei ying.
"Em Hotpot saja" ujar wei ying, sehun langsung memanggil pelayan untuk memesan makanan sesuai keinginan wei ying dan dirinya.

Kedua mata sehun tak henti hentinya memandangi wei ying yang kini tengah duduk di hadapannya hingga membuat wei ying salah tingkah.
'Kenapa sehun dari tadi memandangiku, apa ada yang salah dengan diriku' batin wei ying seraya mengalihkan pandangannya ke arah pengunjung di restaurant tersebut. Namun tetap saja sehun tak bergeming dan terus menatapnya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Tegur wei ying
"Tidak apa apa kau terlihat sangat cantik seperti ini, seperti bukan dirimu" ucap sehun membuat wei ying makin salah tingkah.

'Aku rasa mata sehun minusnya bertambah hingga memuji seperti itu' gumam wei ying.

"Em apa kau terbiasa makan malam di luar rumah seperti ini?" Tanya wei ying.
" oh tidak, aku tidak terbiasa makan malam di luar kecuali ada acara jamuan tertentu" saut sehun.
"Lalu kenapa kau mengajakku makan malam di luar?" Tanya wei ying bingung.
"Aku hanya ingin mentraktirmu saja karna lusa aku akan pergi ke Jepang selama tiga bulan" jawab sehun.

"Oh" saut wei ying mengangguk anggukan kepalanya. Wei ying tidak menanyakan tujuan sehun pergi kejepang untuk apa karna ia mengira sehun sedang berlibur atau semacamnya, yaa wei ying tau sehun dari keluarga orang kaya yang suka bertraveling keluar negeri.

Tak lama kemudian seorang pelayan datang dengan membawa pesanan yang sempat di pesan oleh sehun dan juga wei ying. Mereka berdua tak segan menyantap makanan tersebut sambil sesekali berbincang.
Seusai makan malam, sehun mengajak wei ying untuk pulang namun sehun terlebih dulu pamit kekamar mandi untuk buang air kecil dan wei ying duduk dikursi yang ada di depan Restaurant sembari menunggu sehun.
Namun tiba tiba wei ying terkejut saat ia dihampiri oleh seseorang laki laki yang tak asing baginya. Laki laki itu menarik tangan wei ying dengan kasar kesamping halaman yang ada di restaurant tersebut. Yaaaaa laki laki itu adalah Lanzhan. WOWWWWWWWWWW.

"Lanzhan lepaskan! Kenapa kau menariku seperti ini?" Teriak wei ying menghempaskan tangan lanzhan dengan kasar. Kedua mata lanzhan langsung memperhatikan penampilan wei ying yang tidak seperti biasanya. Kemudian tangannya yang kekar itu mencengkram erat lengan wei ying.
"Kau tau aku sedang ada perkumpulan dengan teman dan rekan kerjaku, dan kau sengaja mengikutiku kemari agar kau bisa mempermalukan ku di depan teman temanku iya? Apa mamaku yang menyuruhmu untuk mengikutiku?"teriak lanzhan membuat telinga wei ying berdengung. LANZHAN INI SELAIN PEMARAH JUGA SOK TAU!!.

Wei ying syok dengan perkataan lanzhan dan ia langsung menangkis tangan lanzhan dengan kasar. Bahkan lebih kasar dari sebelumnya.
"Siapa yang mengikutimu? Tidak sudi aku mengikuti laki laki tak punya moral sepertimu" seru wei ying
"Kalau kau tidak mengikutiku lalu kenapa kau bisa disini?" Teriak lanzhan kembali mencengkram bagian tubuh wei ying dengan sangat keras membuat wei ying kesakitan.
"Jauhkan tanganmu dari wei ying" suara sehun mengagetkan wei ying dan lanzhan, dan sehun tak segan untuk menangkis tangan lanzhan dari bahu wei ying dengan kasar.
"Kau?" Ucap lanzhan terdiam sejenak dan memandang sehun serta wei ying. Otaknya baru saja menangkap signal bertanya tanya akan keberadaan mereka di restaurant yang ia datangi saat ini.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang