Malam harinya Wei ying dan bibi sarah tengah menyiapakan makan malam untuk keluarganya dan keluarga Lan zhan.
Mereka berdua memasak.tiba tiba nyonya saren menghampiri wei ying.ia tersenyum memperhatikan dengan Wei ying."Tante saren"sapa wei ying dengan menundukan pandangannya.
"Kau yang memasak semua ini sayang?"tanya nyonya saren
"Tidak tante,wei memasak semua makanan ini berdua dengan bibi sarah"jawab wei ying
"Pintar sekali,lalu di mana yanli?kenapa dia tidak membantu?"tanya nyonya saren.
"Yanli sepertinya dikamar saren"saut bibi sarah
"Oh"saut Nyonya saren membulatkan bibirnya.
"Ayo tante duduklah..wei akan memanggil yang lainnya untuk makan malam"Pinta wei ying dengan menarik kursi dan mempersilahkan nyonya saren duduk.nyonya saren pun dengan senang mengiyakannya."Wei sayang...tolong panggilkan Lanzhan juga ya nak"mohon nyonya saren.
"Emmm"ucap wei ying kebingungan.
"Tante minta tolong,tante lelah kalu harus menaiki tangga,lanzhan kalau tidak di panggil dia pasti akan melewatkan jam makan malam"ucap nyonya saren karna saat itu lanzhan memang sedang berada di kamar tamu.
"Baiklah tante,wei akan memanggilnya,permisi"saut wei ying berlalu meninggalkan meja makan yang membuat nyonya saren tersenyum.
"Aku sangat menyukai pemuda itu,dia sangat sopan.wei sangat pantas untuk lanzhan,jika mereka berdua menikah mungkin sikap lanzhan akan berubah menjadi lebih baik dan sopan"gumam nyonya sarenTok tok tok
"Yanli sayang...ayo turun kita makan malam bersama,ayah sudah menunggu kita dibawah"teriak wei ying dan dibukakan pintu oleh yanli.
"Apa makan malam sudah siap?"tanya yanli
"Iya ayo kita turun"jawab wei ying
"Baiklah""Emm yanli,tolong panggilkan lanzhan dan ajaklah dia turun untuk makan malam bersama kita"pinta wei ying
"Kenapa kakak menyuruhku,panggil saja dia sendiri"seru yanli meninggalkan wei ying menuruni tangga.Wei ying kini menghelang nafas dengan kebingungan.
"Aku harus bagaimana?aku malas sekali melihat laki laki itu"batin wei ying sambil melihat kearah kamar yang ditempati lanzhan yang sedikit terbuka.rasanya sangat enggan biar saja dia mati kelaparan,tapiii karna nyonya saren sudah meminta tolong padanya,ia pun terpaksa memanggil gorila itu.
"Lanzhan?"panggil wei ying tiba tiba pintu kamar mandi terbuka,lanzhan keluar dengan telanjang dada dan handuk melilit di pinggangnya.
"Ada apa?"tanya lanzhan dan sontak wei ying berbalik badan agar tidak melihat tubuh lanzhan yang telanjang.
"Turunlah dan makan malam,mama dan papamu menunggu di bawah!"ucap wei ying dengan cepat meninggalkan kamar lanzhan.
"Dasar culun aneh,seperti tidak pernah melihat laki laki lain bertelanjang dada saja"gumam lanzhan."Wei ying kembali kemeja makan dan tak lama di susul oleh lanzhan dari belakang.lanzhan hendak duduk disebelah yanli namun tiba tiba nyonya saren menggeser tubuhnya dan mendahului Lanzhan duduk di sebelah yanli.
"Lanzhan kau duduk disebelah wei ying saja biar mama disini"pinta nyonya saren membuat lanzhan mengernyitkan dahinya.
"Apa apaan sih mama ini padahal aku ingin sekali duduk disamping yanli"guman lanzhan ,ia pun terpaksa mengiyakan perintah mamanya dan mendudukkan tubuhnya disamping wei ying.Seusai makan malam,keluarga tuan jiyang kembali kekamar masing masing.
Saat Lanzhan kembali kedalam kamarnya dan hendak menutup pintu,tiba tiba papanya menghampirinya.
"Papa...ada apa?"tanya Lanzhan
"Papa mau bicara denganmu"jawab Qiren papanya.
"Ayo masuklah pa..papa mau bicara apa?tanya lanzhan penasaran.
"Apa kau tidak ingin menikah?"tanya tuan Qiren.
"Kanapa memangnya bertanya seperti itu?apa papa ingin menikah lagi?"tanya lanzhan dengan tertawa.
"Dasar anak nakal..kalau papa menikah lagi,bisa bisa papa dibunuh oleh mamamu"saut tuan Qiren dengan tertawa.
"Ayo ayo..ini sedang serius!apa kau tidak ingin menikah?"tanya tuan Qiren.
"Ya ingin sih pa,tapi bagaimana aku saja tidak punya kekasih"ucap Lanzhan.
"Apa kau ingin menikah dengan salah satu anaknya om jiyang?"tanya tuan Qiren.
"Anaknya om jiyang?"tanya lanzhan dan di iyakan oleh papanya."Lanzhan mau pa tapi dengan yanli"saut lanzhan penuh semangat melebarkan senyumannya.
"Kalau wei ying?"tanya tuan Qiren.
"Apa papa sedang bercanda?lanzhan tidak mau kalau harus menikah dengan culun itu,ya walaupun dia cantik"seru lanzhan."Nak...kenapa kau berbicara seperti itu?sejak kapan kau memandang rendah penampilan seseorang?wei ying itu pemuda yang baik"seru Tuan Qiren.
"Tapi aku tidak suka,kalau papa jadi lanzhan apa papa mau menikah dengan pemuda culun seperti dia?"tanya lanzhan."Lanzhann"teriak tuan Qiren marah
"Aku tidak mau menikah dengan wei ying!aku mau menikah kalau itu dengan yanli paa"tekan lanzhan.
"Sudahkan tidak ada yang di bicarakan lagi?papa boleh keluar!lanzhan juga sudah mengantuk ingin istirahat"tambah lanzhan dan langsung merebahkan tubuhnya membelakangi papanya.
"Yatuhan anak ini!!!"geram tuan Qiren lalu keluar untuk menemui istrinya.* Dikamar
"Sayang bagaimana?apa Lanzhan mau menikah dengan wei ying?"tanya nylnya saren penuh harap.
"Seperti yang kuduga...anakmu menyukai yanli, dan dia maunyaa menikah dengan yanli bukan wei ying" ucap tuan Qiren yang membuat nyonya Saren kecewa.
"Maa...lebih baik biarkan saja lanzhan menikah dengan yanli,nanti kita bantu carikan pasangan yang pantas untuk wei ying" tutur tuan Qiren.
"Tapi mama tidak suka dengan yanli,mama lebih menyukai wei ying pa" seru nyonya Saren."Lalu bagaimana lagi?Lanzhan inginnya menikah dengan yanli bukan wei ying" saut tuan Qiren.
"Sudahlah ini sudah malam lebih baik kita tidur,ini bisa kita bicarakan besok dengan jiyang" final tuan Qiren dan di iyakan oleh Nyonya Saren.