Yanli berpamitan keluar dari kamar kakaknya. Dan saat itu juga air mata wei ying berjatuhan membasahi pipi cubby nya,kemudian dia memperhatikan baju yang ia kenakkan.
"Baju laki laki brengsek ini!"gumam wei ying melepaskan baju tersebut lalu membuangnya kesembarang tempat.Tok tok tok
"Pasti ayah"gumam wei ying dengan cepat mengambil baju miliknya dari lemari.
Tok tok tok
"A'ying"panggil ayah jiyang dari balik pintu.
"Iya ayah sebentar"saut wei ying kemudian membukakan pintu kamarnya tersebut.Ceklek
"Ada apa ayah?"tanya wei ying
"Ayah mau membicarakan hal yang sempat tadi pagi kita bicarakan kepadamu"jelas ayah jiyang.Wei ying sudah menduga bahwa ayahnya datang malam malam kekamarnya hanya untuk membicarakan masalah pernikahannya dengan laki laki bregsek? Wei ying begitu tidak berselera untuk membahasnya.Demi apapun rasanya wei ying ingin berteriak didepan ayahnya saat ini.
"Masukklah ayah"ujar wei ying mempersilahkan ayahnya masuk dan kini ayah anak itu duduk berdampingan ditempat tidur.
"Bagaimana?apa kau sudah mengambil keputusan?"tanya ayah jiyang membuat wei ying terdiam.
'Aku sudah tidak punya pilihan lain'batin wei ying dengan pikiran kosong."A'ying kenapa kau hanya diam?ayah sedang bertanya"tanya ayah jiyang
"Terserah ayah saja"saut wei ying singkat membuat senyuman bahagia terpasang di bibir ayah jiyang.Ia begitu bahagia tanpa memikirkan anaknya yang terpaksa mengiyakan permintaannya.
"Baiklah nak,tadi ayah dan om Qiren sudah membahas tentang pernikahan kalian,kami sepakat menggelar pernikahan kalian 2 minggu lagi,lebih ceoat lebih baik agar menghindari hal hal yang tidak di inginkan"jelas ayah jiyang melebarkan senyumannya.wei ying terkejut dan melebarkan kedua bola matanya yang tidak memakai kacamata. Ia menelan ludahnya dengan susah payah seakan ada biji duren tersangkut di tenggorokannya.'Apa apaan' batin wei ying. Bahkan sebelum wei ying mengiyakan,ayahnya sudah menetapkan tanggal pernikahan dengan laki laki buas itu.entahlah,akan jadi apa dia nantinya.
"Ayah,kenapa terburu buru? Wei ying belum siap ayah"ucap wei ying dengan suara lemas.
"Om Qiren yang mengiginkannya,karna om Qiren takut kalau semakin lama menunda rencana pernikahan nanti justru malah lanzhan berubah pikiran"ujar ayah jiyang.
"Bagus dong kalau lanzhan berubah pikiran"cerocos wei ying.
"A'ying" ucap ayah jiyang dengan mengernyitkan dahinya bingung.
"Tapi sungguh wei ying belum siap ayah"ujar wei ying dengan menghela nafas.
"Ayah tidak mau tau! Kau sudah dewasa jadi sudah waktunya kau menikah. Sudahlah besok kita bahas lagi, cepatlah tidur"ucap ayahnya dengan beranjak berdiri dari duduknya.
"Tapi ayah!"sela wei ying namun ayah jiyang tidak mendengarkannya dan malah meninggalkan kamarnya. Wei ying mendudukkan tubuhnya frustasi.Memang wei ying ingin sekali menikah dan jika ia di jodohkan dirinya sebenarnya tidak keberatan.Jika,laki laki yang di jodohkan dengannya adalah laki laki yang baik hati,ramah,berbicara sopan dan menerimanya apa adanya.Tapi sayangnya itu semua tak pernah dia dapatkan,malahan yang ia dapatkan sosok pria Gorila yang suka mengamuk seperti lanzhan yang membuat jika wei ying menolak keras untuk menikah.
Sementara di kamar lanzhan sedang berbaring dan melipat kedua tanganya di belakang kepala.terlihat kekesalan tengah membaluti wajah laki laki itu, bagaimana tidak? Baru saja ia di hampiri oleh mama dan papanya untuk membahas pernikahannya dengan wei ying tadi.seperti halnya ayah jiyang yang sempat membicarakan pernikahannya tadi, perkataan Tuan Qiren dan Nyonya saren juga sama kepada laki laki tersebut yang membenarkan bahwa mereka sepakat melaksanakan pernikahannya 2 minggu lagi.
Namun sekali lagi,lanzhan mengiyakan untuk menikah dengan wei ying agar bisa mendapatkan dukungan dana untuk perusahaan nya dari papanya selebihnya ya tidak lebih."Arghhhhh"teriak lanzhan frustasi dan mengacak ngacak rambutnya yang terasa pusing memikirkan semua masalahnya.
"Pasti si culun itu senang bisa menikah dengan laki laki sepertiku, semantara aku? Shittttt...setelah perusahaanku membaik aku pasti akan menceraikannya dan menendangnya jauh jauh dari hidupku!"seru lanzhan geram.
"Mama dan papa pasti akan menyesal setelah menikahkanku dengan si culun itu, jika ada apa apa aku akan menyalahkan mereka berdua, aku muak arghhhh"teriak lanzhan dengan melemparkan bantal miliknya kesembarang arah.(Perlu dirukiah si lanzhan ini hehe).