Yangyang tak henti hentinya berbicara tentang wei ying membuat telinga lanzhan panas sendiri mendengarnya.
"Lanzhan, kau mau kemana?" Tanya yangyang melihat lanzhan beranjak dari tempat duduknya.Beberapa menit kemudian, acara tersebut di mulai, yangyang menyuruh semua teman temannya untuk berkumpul. Namun wei ying tidak ikut, sehun sudah mengajaknya untuk bergabung tapi wei ying sendiri menolaknya dengan halus.
Kini wei ying duduk di ujung sendirian sembari memperhatikan teman temannya, mata lanzhan selalu memperhatikan gerak gerik istrinya dari kejauhan.
'Kenapa culun itu tidak ikut bergabung'batin lanzhanGelak tawa teman teman wei ying terdengar begitu jelas di telinga wei ying, wei ying beranjak dari duduknya lalu pergi mencari toilet disana.
"Terlalu banyak minum, sampai beser" ujar wei ying lirih"Hai wei" sapa yangyang entah sejak kapan sudah ada di depan pintu toilet
"Ada apa?" Tanya wei ying
"Kenapa kau tidak ikut berkumpul?" Tanya yangyang berusaha memegang tangan wei ying.
"Apa yang kau lakukan! Lepaskan!" Seru wei ying melepaskan genggaman tangan yangyang.
"Oke, baiklah! Kau sangat berbeda malam ini. Apa kau mau pulang denganku?" Taya yangyang
"Tidak!" Ujar wei ying berusaha meninggalakan toilet tapi wei ying di buat terkejut karna pinggangnya di tahan oleh tangan yangyang."Jauhkan tanganmu!!!" Teriak wei ying berusaha mendorong tubuh yangyang.
"Setelah acara ini kau jangan pulang dulu, aku ingin berbicara berdua denganmu" bisik yangyang seksual.
"Tidak mau!! Lepaskann!!!" Teriak wei ying meronta"Apa yang kalian lakukan?" Tanya lanzhan tiba tiba mengejutkan wei ying dan yangyang.
"Lanzhan, kau sedang apa di sini?" Tanya yangyang gugup melepaskan pinggang wei ying dan wei ying buru buru meninggalkan tempat itu.
"Toilet?" Saut lanzhan sambil memperhatikan punggung istinya yang menjauh.
"Kau sedang apa dengan culun?" Tanya lanzhan
"Ahh,,itu... tidak sedang apa, tadi culun itu menggodaku. Sungguh menjijikan bukan" ujar yanyang gugup
"Benarkah?" Tanya lanzhan dan yangyang membenarkannya dengan penuh keyakinan.'Apa benar culun itu mencoba menggoda yangyang?' Batin lanzhan kesal.
Setelah lepas dari genggaman yangyang, wei ying kembali duduk ketempat semula.
Tangannya sudah keringatan saking gugupnya.
"Tadi lanzhan melihatku dengan yangyang, pasti dia sedang berfikir buruk tentangku" ucap wei ying lirih."Wei ying" teriak wen ning mengejutkan wei ying.
"Kenapa kau sendiri disini? Ayo ikut aku berkumpul" ajak wen ning sambil menarik tangan wei ying paksa.
"Wen ning aku tidak mau, lepaskan tanganku" seru wei ying meronta ronta saat di tarik.
"Aku mohon jangan paksa aku, aku lebih nyaman di sana sendirian wen ning" ucap wei ying berusaha melepaskan tanganya dari wen ning. Namun, karna terlalu keras menarik tangannya, saat melewati kolam berenang kaki wei ying terpeleset dan..BYURRRRRR
"Arghhhhhhhhhh"
"Wei ying" teriak wen ning mencoba membantu wei ying keluar dari kolam berenang.
"TOLONGGGG!!! WEN...NING... AKU..TI...DAKK BI..SA...BERE...NANG" teriak wei ying gelagapan.
"Wei ying pegang tanganku!" Seru wen ning karna ia juga tidak bisa berenang."LANZHANNNNNNNN" teriak wei ying yang semakin tenggelam. Kedalaman kolam itu sekitar 6 meter, kaki dan tangannya wei ying bergerak begitu panik. Banyak air sudah masuk ke dalam mulutnya.
"To...Longgggggg" teriak wei ying membuat wen ning semakin panik, sementara suara musik membuat wen ning sulit untuk meminta tolong. Wen ning berlari menuju kerumunan teman temanya dan meminta tolong.
"Teman teman, tolong...tolongg" teriak wen ning ngos ngosan
"Hey ada apa? Jangan teriak teriak!" Ujar salah satu laki laki ."Tolong... wei ying tenggelam" seru wen ning panikk membuat lanzhan dan sehun begitu keget saat mendengarnya.
Wei ying sudah tidak bisa bertahan, paru parunya sudah penuh dengan air. Suaranya menghilang, tubuhnya hanyut hendak ke dasar kolam.
Lanzhan dan sehun melompat ke arah kolam dan berusaha mencari keberadaan wei ying, di kolam tersebut minim cahaya dan itu membuat mereka berdua kesulitan mencari apalagi kolam itu sangat dalam.
Tapi untungnya sehun bisa menemukan wei ying yang hampir terbentur kedasar kolam, ia menarik tubuh wei ying dan membawanya kedaratan. Lanzhan muncul kepermukaan, dirinya sangat kesal karna sehun menemukan wei ying lebih dulu. Ia naik dan menghampiri wei ying yang sudah tak sadarkan diri."Wei, bangunlah" panggil sehun menekan dada pemuda itu agar air di dalam keluar. Namun tetap tidak ada yang keluar membuatnya panik, saat sehun ingin memberikan nafas buatan untuk wei ying tiba tiba lanzhan mendorongnya hingga tersungkur.
"Menjauhlah!!!!" Teriak lanzhan dan duduk disamping wei ying."Wei ying?" Panggil lanzhan sambil menekan dada pemuda manis itu, tapi sama sekali tidaka berhasil. Lanzhan mendekatkan bibirnya memberikan nafas buatan, dan untunglah wei ying sadar dengan memuntahkan semua air yang ada di paru parunya.
"Lan...zhan" lirih wei ying mengerjapkan matanya, dadanya masih sesak hingga akhirnya wei ying kembali tidak sadarkan diri.
"Wei ying?" Panggil lanzhan panik. Ia mengangkat tubuh basah istrinya membawanya pergi dari sana.
"Lanzhan!! Kau mau membawa wei ying kemana?" Teriak sehun
"Bukan urusanmu!!" Seru lanzhan"Minggir kalian semua!!!" Teriak lanzhan menyuruh semua teman temannya agar tidak menghalangi jalannya.