51

3.2K 280 5
                                    

MAAF TEMAN AKHIR AKHIR INI NGETIKNYA BOSAN HEHEHE!!
.
.


Lanzhan dan wei ying masih terlelap karna kelelahan, tempat tidur dan sprei putih sudah acak acakan karna keganasan lanzhan mengauli istrinya.

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu membuat kedua mata pasangan itu terbuka bersamaan.
"Siapa?" Tanya lanzhan setengah berteriak
"Kakak!! Siapkan aku sarapan!" Seru yanli dibalik pintu
"Iya sebentar" saut wei ying bangun dari tidurnya tetapi lanzhan melingkarkan tangannya pada pinggang wei ying.

"Bangunlah lanzhan, aku harus membuat sarapan" ucap wei ying berusaha melepaskan tangan suaminya.
"Jangan pergi, kenapa kau mau saja disuruh suruh wanita itu" ucap lanzhan tanpa melepaskan tangannya dari pinggang istrinya.
"Itu sudah kewajibanku" saut wei ying
"Sekarang kewajibanmu hanya fokus padaku bukan adikmu" seru lanzhan
"Iya, aku akan membuatkanmu sarapan juga" jawab wei ying
"Tidak perlu, sarapan tadi sudah cukup untukku" ucap lanzhan membawa tubuh istrinya berbaring tapi wei ying langsung memberontak.

"Lanzhann!" Seru wei ying

"Ya sudah, sana pergilah" ujar lanzhan mendorong tubuh istrinya namun tangannya tak melepaskan pinggang ramping wei ying.

Dengan beribu macam drama yang di lakukan wei ying akhirnya lanzhan membiarkan istrinya untuk membuat sarapan walau terlihat jelas di wajah pria itu sangat tidak suka istrinya di suruh suruh bagai pembantu.
Wei ying turun hendak kedapur tetapi ia disugukan dengan pemandangan adiknya yang tengah berciuman dengan kai di ruang tv membuat wei ying marah.
"Yanli!! Jaga sopan santunmu jika ayah tidak dirumah!" Seru wei ying menegur adiknya.
"Memang aku berprilaku seperti apa? Aku hanya mencium kekasihku lalu kesalahanku dimana! Lebih baik kakak fokus membuatkanku sarapan karna kekasihku sudah lapar sejak tadi!" Seru yanli membuat wei ying hanya geleng geleng kepala.

"Sayang, aku kekamar sebentar oke" ujar yanli pada kai kemudian melewati kakaknya begitu saja tanpa rasa bersalah.

Wei ying tidak mau ambil pusing langsung bergegas menuju dapur untuk membuatkan suaminya sarapan. Tetapi saat sedang asik memasak ia di hampiri oleh kai.
"Kau sepertinya sangat tidak suka aku berdekatan dengan adikmu, apa suamimu tidak melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan pada adikmu?" ujar kai menatap wei ying yang sedang memotong daging ayam.
"Ahh aku lupa! Kalian kan di jodohkan jadi tidak mungkin melakukan adegan romantis seperti kami. Apalagi dia pria kaya pasti banyak memiliki simpanan diluar sana, orang seperti suamimu itu kalau sudah mendapatkan apa yang di inginkan pasti akan langsung memcampakanmu begitu saja!" Jelas kai membuat wei ying terdiam.

Brak

"Diam! Jika kau terus bicara aku akan memotong lidahmu menggunakan golok ini!" Seru wei ying mengangkat golok yang di gunakan untuk memotong ayam kearah kai. Kai sedikit menjaga jarak takut terkena sabitan pemuda manis itu.

"Jangan galak galak seperti itu, aku jadi ingin mencium bibir indahmu itu" ujar kai  tersenyum penuh arti.
"Kau ini memang tidak punya malu! Pergi dari sini!" Seru wei ying murka mendekatkan golok itu kearah kai, kai yang melihat itu langsung pergi dari sana.

Setelah kai pergi wei ying terdiam membenarkan semua kata kata pria kurang ajar itu. Setelah selesai mamasak wei ying kembali kekamar untuk memanggil lanzhan.
Dikamar lanzhan sudah bersiap untuk keluar tetapi melihat istrinya datang pria itu langsung tersenyum.
"TURUNLAH SARAPAN!!" seru wei ying membuat lanzhan bingung mendengar suara kencang istrinya.
"Bicara yang sopan!" Ujar lanzhan tetapi wei ying tidak mendengarkannya.

"Sudahlah, apa kau sudah membuatkan ku teh? Ayo temani aku sarapan" ajak lanzhan menarik tangan istrinya lembut tetapi wei ying menepisnya kasar.
"Sarapan saja kau sendiri! Aku tidak peduli! Minta saja pada orang yang kau sukai untuk membuatkan dirimu teh!" Seru wei ying mendudukkan tubuhnya ketempat tidur.

Lanzhan mengaruk lehernya yang tidak gatal melihat tingkah aneh istrinya, perasaan tadi baik baik saja tetapi sekarang marah marah tidak jelas.
"Kau ini kenapa marah marah tidak jelas padaku? Perasaan aku tidak membuat masalah" ujar lanzhan tetapi tidak di tanggapi oleh wei ying.

CINTA DAN GENGSI (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang