Wei ying berjalan menuju kekamar Apartemen lanzhan yang kebetulan pintunya tidak terkunci jadi ia langsung masuk dengan menanggis tersedu sedu,ia sudah berfikir tadi jika dia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri mungkin akhirnya akan beda alam. Saat hendak keluar dari apartemen untuk pulang,tiba tiba lanzhan menghentikannya.
"Kacamatamu"ucap lanzhan menyodorkan benda itu untuk wei ying dan di ambil secara kasar oleh yang punya. Lanzhan menarik paksa wei ying masuk ke apartemen nya lagi.
"Lepaskan aku!"teriak wei ying meronta minta di lepaskan tapi lanzhan malah berjalan ke lemari mengambil baju miliknya.
"Ganti bajumu dan pakai ini!" Ucap lanzhan dengan melemparkan baju miliknya ke wajah wei ying.
"Aku tidak mau"seru wei ying
"Cepet pakai"teriak lanzhan mendorong wei ying masuk ke kamar mandi agar cepat berganti pakaian yang sudah basah. Mau tidak mau wei ying mengiyakan dan memakai pakaian itu walau kebesaran karna badan lanzhan yang seperti gorila.
Setelah mereka berdua selesai menganti pakaian,lanzhan mengajak wei ying untuk pulang,selama di dalam mobil wei ying terdiam dan masih bersedih seraya memperhatikan sekitaran jendela mobil,di pikirannya saat ini hanyalah membenci lanzhan.Sesekali kedua mata lanzhan melirik wei ying dari samping."Dia benar benar marah...padahal aku tadi cuma bercanda,untuk apa juga meminta maaf itu sangat tidak penting"batin lanzhan.(Minta di kafanin emang).
Sesampainya dirumah wei ying bergegas turun dan menutup mobil lanzhan dengan begitu keras.
"Hay culun apa kau tidak bisa pelan pelan menutup pintu mobilnya?"teriak lanzhan tapi tidak si gubris oleh wei ying. Wei ying melangkahkan kakinya cepat masuk kedalam rumah dan saat melewati ruang tamu terlihat ada ayahnya,tuan Qiren,Nyonya saren dan Bibi sarah yang sedang berbincang bincang. Ayah jiyang yang melihat anaknya masuk tanpa menegurnya pun memanggil."A'ying"panggil ayah jiyang tapi tidak di gubris oleh wei ying karna masih sangat kesal kepada lanzhan.
"A'ying berhenti! Kenapa kau sangat tidak sopan?di sini ada orang tuamu!"teriak ayah jiyang keras membuat wei ying memberhentikan langkah kakinya dan berbalik.
"Maaf ayah,om,tante.wei tidak tau kalau begitu wei permisi"ucap wei ying kembali melanjutkan langkahnya saat melihat lanzhan memasuki rumah.
"Lanzhan...ada apa?kenapa wei ying?"tanya nyonya saren.
"Entahlah"saut lanzhan tanpa rasa bersalah.Wei ying menutup kamar pintunya dengan keras.ia melepaskan kacamatanya kemudian menjatuhkan tubuhnya dengan keras di atas tempat tidur dengan kaki yang menggantung di lantai seraya memejamkan matanya.perasaannya benar benar kacau,ia terluka.namun tiba tiba ada yang membuka pintu kamar wei ying dan terlihat dia adalah yanli yang berjalan menghampiri wei ying kakaknya.
"Kakak"panggil yanli membuat wei ying membuka matanya dan mengusap air matanya.
"Ada apa?"tanya wei ying tanpa merubah posisinya.
"Kakak tidak lupa kan dengan perkataanku tadi pagi?"tanya yanli dengan melipat tangannya di atas perut.
"Kakak apa kau mendengarkanku?"teriak yanli,namun wei ying masih diam.rasanya sangat bimbang bagaimana bisa dia menikah dengan laki laki yang hampir membuatnya mati tenggelam.Terlihat air matanya kembali meleleh.yanli yang melihat kakaknya terdiam cukup lama semakin kesal.
"Baiklah jika kakak tidak mau menikah dengan lanzhan.yanli aka pergi dari rumah ini sekarang dan tidak mau bertemu dengan ayah dan kakak lagi!"tantang yanli"Jangan"teriak wei ying langsung beranjak dari tempat tidur dan memeluk tubuh adiknya erat.
"Jangan pergi...kakak sangat menyayangimu! Jangan pergi!"ucap wei ying menanggis di pelukan adiknya.
"Kalau kakak tidak mau yanli pergi,kakak harus menerima dan mau menikah dengan lanzhan"seru yanli.wei ying terdiam dan akhirnya menganggukan kepalanya dengan berat hati.
"Ka..kak,kakak akan menikah dengan nya tapi kakak mohon jangan pergi meninggalkan kakak dan ayah, kami sangat menyayangimu"ucap wei ying lirih seraya memegang pundak adiknya.rasannya ia begitu kesulitan mengiyakan permintaan adiknya,sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak jatuh.Memang benar ia tidak mau menikah dengan lanzhan tapi ia akan lebih menderita jika sampai kehilangan adiknya.karna dulu yanli pernah tidak pulang berhari hari dan wei ying sangat merasa kehilangan adiknya tersebut begitu juga dengan ayahnya.Jadi wei ying tidak mau hal itu terjadi lagi karna ia akan benar benar merasa bersalah jika sampai adiknya pergi. Wei ying sangat menyayangi adik perempuannya ini.
"Terimakasih kak wei,aku sangat menyayangi kakak" ucap yanli memeluk kakaknya.