JANGAN LUPA DOAKAN JUGA OTAK AKU BIAR BISA BIKIN CERITA NYA TIDAK MEMBOSANKAN!
.
.Setelah terdiam cukup lama lanzhan kembali mendekatkan sendok yang berisi nasi untuk menyuapi istrinya.
"Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi?" Tanya lanzhan.
"Tidak ada, aku akan pergi bekerja hari ini" ujar wei ying menatap suaminya.
"Aku ikut" seru lanzhan
"Tidak usah! Nanti yang ada kau malah menggangguku di sana" ketus wei ying
"Tidak akan! Aku tidak pernah mengganggumu jadi aku ikut" ujar lanzhan. Wei ying yang melihat itu hanya bisa pasrah, mau menolak beberapa kali pun juga tidak akan bisa! Suaminya ini keras kepala.Setelah selesai bersiap mereka berdua berangkat ke boutique milik wei ying, sesampainya di sana lanzhan memarkir mobil dan segeraa masuk kedalam boutique. Semua pegawai wei ying memberi sapaan hangat untuk wei ying dan juga lanzhan. Wei ying mengajak suaminya masuk keruangan yang ada dilantai dua.
"Ini ruanganmu?" Tanya lanzhan seraya memperhatikan ruangan tersebut dengan seksama.
"Iya, duduklah! Kau jangan membuat keributan, jangan berisik, dan jangan membuat masalah!" Ujar wei ying
"Cerewet sekali" ketus lanzhan mendudukkan tubuhnya kesofa, tangannya meraih koran yang ada di meja kemudian membacanya. Sesekali menurunkan koran itu untuk melihat istrinya yang sibuk membuat design dari ujung sana.Tiba tiba pintu terbuka, terlihat meymey masuk kedalam sana dengan begitu heboh menghampiri wei ying.
"Wei, kau sudah pulang dari acara bulan madunya" ujar meymey
"Bagaimana bulan madunya? Apa menyenangkan?" Tanya meymey heboh
"Bagaimana suamimu yang kau katakan jahat, menyebalkan, galak dan tidak sopan itu?" Tanya meymey tanpa melihat sekitaran.
"Meymey.." panggil wei ying sembari melototkan matanya.
"Apa selama menikah dia masih terus menghinamu? Kalau dia belum berubah juga lebih baik kau racuni saja dia hahaha" cerocos meymey tanpa mendengarkan panggilan wei ying. Wei ying semakin melototkan matanya memberi kode karas kepada meymey.
"Ada apa dengan matamu? Apa kemasukan debu?" Panik meymey mendekat menyentuh pipi wei ying."JAUHKAN TANGANMU DARI NYA!!" teriak seseorang mengejutkan meymey, seketika wanita itu menoleh kesumber suara.
Kedua mata meymey membola melihat lanzhan yang menatapnya marah, sangat menyeramkan. Meymey menundukkan kepalanya kemudian menatap wei ying meminta pertolongan.
'Mati aku' batin meymey dengan tubuh tiba tiba berkeringat dingin.
"Wei, aku permisi yaa, hahah lupa memberi pekerjaan untuk para penjahit" ujar meymey lari meninggalkan ruangan itu karna takut pada suami bosnya.Lanzhan meletakkan koran miliknya keatas meja dengan kasar. Kemudian mendekati meja wei ying dengan tatapan tajam, tangannya dengan cepat memutar kursi yang sedang diduduki oleh wei ying hingga kini berhadapan dengannya.
"Emh, lanzhan" ucap wei ying menelan ludahnya kasar saat suaminya menatap tajam kearahnya.
"Kenapa kau diam saja saat wanita itu hendak menyentuh wajahmu" ujar lanzhan penuh penekanan.
"Lanzhan, dia itu teman sekaligus orang kepercayaanku disini" gugup wei ying
"Berarti kalian setiap hari bertemu?" Tanya lanzhan yang di iyakan oleh wei ying.
"Berarti dia selalu menyentuh wajahmu dan juga kau selalu menceritakan hal yang buruk tentangku?" Tanya lanzhan.
"Tidak! Aku tidak pernah menjelekkan mu. Tidak pernah lanzhan" kilah wei ying
"Lalu kenapa kau sangat ketakutan!" Ujar lanzhan menarik sudut bibirnya."Sekarang katakan padaku, apa yang selalu kau bicarakan tentangku. Aku ingin mendengarnya secara langsung" pinta lanzhan duduk berjongkok didepan istrinya.
'Apa yang harus kulakukan! Dasar meymey bodoh' batin wei ying mengumpati temannya.
"Kenapa kau diam? Katakan saja" pinta lanhzan.
"Ak_"
"Apa?"
"Kau bahkan berniat meracuniku" ujar lanzhan
"TIDAK! Bukan aku yang bilang! Yang bicara begitu kan meymey bukan aku! Aku tidak sejahat itu untuk meracunimu" bantah wei ying membuat lanzhan menahan senyumannya.
"Baiklah, berarti yang harus di hukum adalah temanmu" ujar lanzhan berdiri hendak keluar mencari meymey tetapi wei ying menahan tangannya."Jangan macam macam! Dia tidak serius lanzhan" bantah wei ying
"Kau tau bukan kalau aku tidak suka siapapun berbicara di belakangku, kalau memang tidak suka bicara saja langsung di depanku! Mungkin memberi sedikit tamparan akan membuatnya jera" ujar lanzhan
"Lanzhan, dia tidak bermaksud seperti itu! Ayolah jangan seperti ini" ujar wei ying.
"Kenapa kau malah membelanya! Apa kau menyukainya! Jelas jelas dia tadi menyebut nama suamimu! Memangnya suamimu ada berapa" kesal lanzhan membuat wei ying terdiam."Aku tidak menyukainya! Lebih baik kau hukum aku saja ya" bujuk wei ying
"Ahh, benar sekali! Aku lebih suka menghukummu" ujar lanzhan mendorong tubuh istrinya agar duduk kekursi kemudian menatap bibir menggoda milik istrinya dengan seksama.