Keesokan paginya lanzhan terbangun karena ia harus menghadiri meeting di perusahaan miliknya, kedua matanya mengerjap dan menyesuaikan cahaya.
Kini ia beranjak bangun dari tempat tidur dan langsung mengambil handuk hendak masuk kekamar mandi.Ceklek
Lanzhan mencoba membuka pintu kamar mandinya dari luar.
"Siapa didalam?" Teriak lanzhan tapi tidak ada yang menjawab.
"Sepertinya pintu ini rusak, lebih baik aku mandi dikamar mandi luar saja" batin lanzhan bergegas keluar menuju dapur yang terdapat kamar mandi disana, disaat itulah lanzhan berpapasan dengan mamanya.
"Nak kamu sudah bangun? Tumben?" Tanya mama saren penasaran.
"Iya ma aku ada meeting dikantor dengan owner diperusahaan asing" jelas lanzhan menggaruk kepalanya.
"Oh, wei ying mana? Apa dia masih tidur?" Tanya mama saren
"Wei ying?" Bingung lanzhan menaikan alisnya.
"Iya nak wei ying istrimu" ujar mama saren
"Atagaaaa aku lupa kalau aku sudah menikah dengan culun itu" batin lanzhan menepok jidatnya.
"Lanzhan, kenapa diam?" Tanya mama saren bingung.
"Eh iya ma dia masih tidur" saut lanzhan
"Baiklah, biar mama yang membangunkannya" ujar mama saren berlalu meninggalkan anaknya."Bahkan aku lupa kalau aku sudah menikah dengan culun itu, ini terlalu bodoh! Dimana mana hari pernikahan itu adalah hari paling berkesan didalam hidup. Tapi aku justru melupakannya, jika orang orang tau pasti aku akan di tertawakan. Memang menikah dengan culun itu bukannya membawa kebahagian tapi malah membawa penderitaan!. Tapi diada dimana perasaan aku dikamar tadi tidak melihatnya?" Ujar lanzhan pelan sambil mengingat .
"Astaga,,, jangan jangan dia masih di kamar mandi?" Gumam lanzhan.
"Mamaaaaaaa" teriak lanzhan dengan berlari menghampiri mamanya. Mama saren sudah masuk kekamar mandi tapi tidak menemukan keberadaan menantunya.
"Mama tunggu" panggil lanzhan
"Nak, kenapa wei ying tidak ada?" Tanya mama saren
"Itu mah anu, wei ying sedang mandi. Lebih baik mama tunggu diluar" ujar lanzhan mendorong pelan mamanya agar keluar dari sana.
"Baiklah" saut mama saren dan berjalan kembali keruang depan. Dengan kecepatan rata rata lanzhan mengunci pintu kamarnya."Kalau sampai mama tau culun itu tidur di kamar mandi, bisa di gorok aku" gumam lanzhan ngeri dan mulai mendekat kekamar mandi mulai mengetuk pintunya.
Tok tok
"Hey culun buka pintunya" teriak lanzhan
"Hey culun apa kau mati di dalam? Kenapa kau tidak menjawab? Cepat buka pintunya" teriak lanzhan kembali tapi tetap tidak mendapat jawaban, lanzhan sudah mulai panik takut wei ying melakukan hal yang tidak tidak. Dengan tubuhnya yang kekar lanzhan mendobrak pintu itu, dua atau tiga dorongan pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya hingga terdengar sesuatu yang terbuat dari besi terjatuh. Untung kamarnya kedap suara.Lanzhan langsung masuk kedalam mencari wei ying, kedua matanya terjatuh pada bath up yang terdapat tubuh pemuda mungil didalamnya.
"Kenapa dia tidur disini? Apa dia sudah mati?" Gumam lanzhan yang bergerak memeriksa denyut nadi ditangan wei ying.
"Syukurkah masih hidup" ujar lanzhan tanpa dosa sambil memeriksa dahi pemuda itu.
"Dia juga tidak sakit" tambahnya kemudian terdengar suara dengkuran halus dari wei ying. Sepertinya sangat kelelahan.
"Shittt" umpat lanzhan
Tiba tiba terlihat senyuman menyeramkan dari wajah lanzhan, ia kemudian memutar kran yang ada di atas bath up hingga terlihat air sudah mengucur deras disana.