Waktu menunjukkan pukul 3, kedua mata wei ying terbuka mengucek pelan matanya kemudian mengambil kaca mata. Wei ying merasakan tangan lanzhan yang memeluk pinggangnya, ia menjauhkan tangan suaminya pelan.
"Yanli" lirih wei ying panik keluar dari kamarnya menuju kamar adiknya.Wei ying melangkah menuju kamar adiknya, mengetuk pintu itu berulang kali sembari memanggil adiknya yang ada didalam.
"Yanli, apa kau didalam?" Tanya wei ying terus mengetuk pintu.Ceklek
Terdengar pintu terbuka menampakkan pria tanpa memakai baju yang wei ying kenal itu adalah kekasih adiknya. wei ying sangat terkejut melihat pria itu keluar membuka pintu kamar adiknya. Sedangkan kai kedua matanya menatap wei ying dari atas sampai bawah seraya menelan ludah kasar. Walaupun pakaian wei ying kebesaran tapi entah kenapa penampilan pemuda culun ini membuat adik kecil kai bangun.
"Apa yang kau lakukan di kamar adikku!!!" Seru wei ying tajam
"Ehem, seperti yang kau lihat kami sedang istirahat" ujar kai santai
"Pergi kau dari sini!" Usir wei ying geram
"Baiklah aku akan pergi, tapi jika yanli bertanya aku akan bilang kau mengusirku ya" saut kai tersenyum sinis.
"Kau dasar pria tidak berguna!" Seru wei ying menatap pria itu jijik
"Kalau sampai kau macam macam pada adikku, kau akan berhadapan langsung denganku" ancam wei ying"Memangnya kau mau melakukan apa? Mau ku cium kau hmm?" Goda kai, wei ying tidak menjawab dan memilih pergi dari hadapan pria tidak tau malu itu.
Wei ying turun kebawah melihat pemandangan rumah seperti kapal pecah, banyak botol minuman, makanan ringan dan juga kulit kacang memenuhi ruangan rumahnya. Wei ying memijit kepalanya yang sejak tadi pusing entah apa penyebabnya, buru buru ia merapikan rumah itu takut ayahnya pulang malah marah melihat kelakuan adiknya.
Kai menatap wei ying dari atas tangga, kemudian turun menghampiri pemuda culun itu yang asik membersihkan meja bekas botol bir.
"Ambilkan aku air" ujar kai pada wei ying tapi tidak di tanggapi.
"Apa kau tidak dengar? Aku ini tamu disini jadi ambilkan aku air!" Pinta kai"Ambillah sendiri, apa tanganmu sudah tidak berguna? Dan jika memang kau tamu maka bersikaplah layaknya seorang tamu pada umumnya" seru wei ying yang emosinya sedikit naik turun.
'Dia sangat polos dan lembut, tapi ternyata dia bisa galak juga' gumam kai tersenyum mesum.
"Aku sudah berprilaku baik" ujar kai memelankan suaranya seraya mendekat kearah wei ying.
"JAUHKAN TANGANMU SIALAN!!!" Teriak lanzhan menggelenggar mambuat kai menghentikan aksinya yang hendak menyentuh pantat bohay wei ying. Ia menoleh kebelakang melihat lanzhan yang turun mendekatinya kemudian mendorongnya keras.
"Lanzhan" panggil wei ying mendekati suaminya yang tampak marah.
"Kau sedang apa disini?" Seru lanzhan menatap kai tajam. Ia sangat marah melihat pria ini hampir melecehkan istrinya.
"Aku hanya meminta istrimu mengambilkan aku air. Tapi dia tidak mau jadi aku akan mengambilnya sendiri" saut kai santai membuat lanzhan semakin geram ingin menendang wajah pria kurang ajar didepannya ini.Lanzhan terus memperhatikan gerak gerik pria itu yang terus memperhatikan wajah istrinya sembari mengisi gelas kosong itu dengan air putih. Mereka saling beradu pandang, kai menepiskan senyum liciknya kemudian pergi meninggalkan dapur kembali kekamar yanli.
Saat dirasa kai sudah tidak terlihat, lanzhan menatap istrinya dalam.
"Kenapa kau bangun sepagi ini?" Tanya lanzhan halus
"Aku tadi mencari yanli kemudian turun kebawah melihat ruangan kotor jadi aku membersihkannya" ucap wei ying
"Lalu kenapa kau bangun?" Tanya wei ying heran
"Aku terbangun karna tidak ada kau di kamar makanya aku langsung mencarimu" ujar lanzhan mengelus kepala istrinya."Biar kubantu membersihkannya" ujar lanzhan mengambil gelas kotor kemudian mencucinya.
"Tidak usah lanzhan, biarkan aku saja" tolak wei ying hendak mengambil gelas yang ada di tangan suaminya.
"Kau ini keras kepala sekali! Aku ini ingin menjadi suami yang baik. Kau kira aku tidak bisa mencuci gelas dengan benar!" Ketus lanzhan membuat wei ying pasrah.30 menit pekerjaan mereka berdua selesai, lanzhan mengambilkan istrinya air putih menyuruhnya untuk minum.
"Kau lelah?" Tanya lanzhan
"Lumayan" saut wei ying
"Mau kupijit?" Tawar lazhan membuat wei ying menoleh.
"Kau mau?" Tanya wei ying. Tanpa menjawab lanzhan langsung memijit leher istrinya pelan."Wah kau pintar sekali memijit" puji wei ying
"Benarkah?" Tanya lanzhan senang
"Iya, kenapa kau tidak menjadi tukang pijit saja?" Tanya wei ying membuat lanzhan menghentikan pijitannya.
"Kau ingin suamimu menjadi tukang pijit?" Ketus lanzhan
"Hahahah, aku hanya bercanda! Ya sudah ayo kita tidur kedalam" ajak wei ying menarik tangan lanzhan.Sesampainya mereka di kamar, wei ying merebahkan tubuhnya keranjang tetapi lanzhan tiba tiba menindihnya.
"Lanzhan apa yang kau lakukan? Kau berat" seru wei ying mendorong tubuh besar suaminya.
"Enak saja kau mau tidur, semua yang kulakukan tadi tidak gratis! Kau harus membayarnya" bisik lanzhan mendekatkan wajahnya
"Lanzh_ emhhhhhh" teriakan wei ying terpotong karna suaminya sudah melumat bibirnya dengan kasar. Lanzhan berusaha membuka pakaian istrinya dan proses bikin ponakan pun terjadi dikamar itu.^AYO TEMAN TEMAN SIAPKAN BAJU UNTUK PONAKAN KITA YANG SUDAH OTW^