CLOP CLOP CLOP
Terdengar suara hantaman kulit yang beradu kencang tanpa jeda sedikipun.
"Arghhhhhh...ahhhh...ahhhggggg...."
"Ughhhhh....kau...tau...wei...ying...hahh.....kau...san..gat...hah....nik...matt...akhhhh" desah Lanzhan terus memaju mundurkan pinggulnya semakin keras membuat wei ying terhentak hentak kedepan.
"Emhhhhh...akhhhhh.....ughhhhh....hahhh"
"Akhhhhh...emhhhhh....yeahhhh...."
"Emhhh...leb...ihhh....ce..pat...hahhh"
CLOP CLOP CLOP
Desahan terus keluar dari mulut keduanya, suara erotis dari tumbukkan tubuh pun terdengar memenuhi kamar hotel itu.
Kritttt kritttt kritt
Bunyi sofa yang bergesekan dengan lantai akibat kerasnya genjotan yang di lakukan lanzhan pada wei ying seakan menjadi candu.
"Akhhhhhh...ak...uhhh....mau....kel..uar...ahhhhh" desah wei ying
Crotttttt
"Kau curang wei ying, tidak menungguku emhh" bisik lanzhan mengisap kuat bibir bengkak milik istrinya sembari menambah kecepatan genjotannya.
"Emhhhhh....hahhhh.....pe...lan...akhhhh"
"Akhhhhh....ahhhhh....ahhhhh"Milik lanzhan berkedut dan bertambah besar didalam wei ying tanda bahwa pria itu akan melakukan pelepasan ke 7 nya membuat wei ying memekik.
"Akhhhhh....ter...lalu....da..lamm..ahhhhhh"
"Ughhhhh....kau....men...ye..dot...milikku....ter..lalu..kuat...akhhhh" desah yibo semakin memperdalam tusukannya
"Akhhhhhh....lan..zhan.....sa..kittt...akhhhh"
"Mmhhhh....aku....keluarr..akhhhh"
CROTTTT CROTTT
suara pekikan wei ying dan lanzhan memenuhi ruangan. Tubuh mereka lemas saling menumpuk tapi tidak beberapa lama milik lanzhan kembali bangun dan membesar membuat wei ying melotot.
"Sepertinya ini tidak akan berakhir baik wei ying" bisik lanzhan menyeringai kembali menggerakkan pinggulnya.
Pelepasan lanzhan berakhir hingga jam 3 pagi, wei ying sudah pingsan akibat gempuran super miliknya. Melihat istrinya yang pingsan bukannya panik ia malah memeluk erat tubuh itu. Memang singa ganas.
"Entah mulai dari kapan rasa ini hadir, tapi aku akan berusaha mempertahankanmu di sisiku wei ying" bisik lanzhan
"Semoga bayi nya segera hadir" ujar Lanzhan lalu tertidur.Keesokan pagi jam 10 siang lanzhan terbangun memperhatikan wajah wei ying seraya mengelus rambut pendek pemuda itu.
"Nyaman sekali kau tidur" suara lanzhan membangunkan tidur nyenyak istrinya.
"Kau sudah bangun?" Tanya wei ying hendak mengucek matanya tapi di hentikan oleh tangan lanzhan.
"Emm" gumam lanzhan memeluk erat tubuh wei ying lalu mencium leher yang sudah penuh tanda merah buatannya semalam.'Aduh bisa gawat jika terus seperti ini' batin zhan langsung beranjak duduk membuat lanzhan bingung.
"Ada apa?" Tanya lanzhan
"Tidak, aku mau mandi saja" ucap wei ying
"Tidak usah terburu buru tidurlah sebentar lagi" ujar lanzhan menarik tangan istrinya.
"Ayolah lanzhan, aku ingin berjalan jalan keluar melihat pemandangan" ajak wei yingLanzhan yang melihat itu pun mengiyakan dan membiarkan wei ying untuk mandi. Setelah mandi wei ying memakai pakaiannya dan memasang soflen minus untuk matanya karna hari ini lanzhan dan dirinya akan berkeliling Swiss.
Tak lama kemudian lanzhan keluar dari kamar mandi sembari menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Kedua mata lanzhan memperhatikan istrinya yang sedang memasang soflen minus di matanya serta kemeja putih yang dipakai wei ying yang lumayan menerawang memperlihatkan kesan seksih bagi lanzhan membuat pria itu kesal.
"Kau mau kemana berpenampilan seperti itu?" Tanya lanzhan tidak suka
"Hari ini kan kita akan jalan jalan keluar" jawab wei ying menatap lanzhanMendengar ucapan istrinya membuat lanzhan sedikit kesal lalu mendekat, lanzhan memakaikan kacamata yang biasa di pakai oleh wei ying dan berjalan kearah lemari mengambil hoodie besar miliknya menyuruh istrinya memakai itu membuat wei ying bingung.
"Pakai itu atau kita tidak pergi kemana pun!!" Seru lanzhan